Langsung ke konten utama

Wujudkan Sinergitas Ulama' Dan Umaro', Kapolres Pasuruan Silaturahmi Ke Ponpes Darullughah Wadda'wah.

Radar Publik
*PASURUAN* - Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, S.H., S.I.K., M.Si. didampingi Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Yudhi Anugrah Putra, S.I.K., M.H. melakukan kunjungan silaturahmi ke Habib Zain Bin Hasan Baharun di Ponpes Darullughah Wadda'wah (Dalwa), Jl. Raya Raci - Bangil No.51, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Selasa (08/08/2023).

Habib Zain Bin Hasan Baharun yang mempunyai nama lengkap Ali Zainal Abidin Baharun merupakan Alumni Sayyid Muhammad Al-Maliki Makkah, dan sekarang menjadi Ketua Yayasan dan Pengasuh Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (Dalwa) Bangil.

Silaturahmi tersebut merupakan bagian dari kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Kapolres Pasuruan untuk menjaga tali silaturahmi antara Polri dengan para Ulama, dalam rangka mewujudka sinergitas guna menjaga Sitkamtibmas di wilayah Kabupaten Pasuruan agar tetap aman dan kondusif

Kapolres Pasuruan pada kesempatan tersebut menyampaikan untuk meminta bantuan doa kepada Habib Zain Bin Hasan Baharun agar seluruh personil Polres Pasuruan mendapatkan perlindungan dan kelancaran dari Allah SWT dalam menjalankan tugas Harkamtibmas (memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat) menegakkan hukum, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.

"Maksud kedatangan kami kesini yakni untuk meminta doa kepada para Ulama, agar seluruh personil Polres Pasuruan selalu diberikan perlindungan dan kelancaran dalam menjalankan tugas Harkamtibmas, demi terwujudnya Kabupaten Pasuruan yang aman dan damai," ungkap Kapolres.

Silaturahmi antara Kapolres Pasuruan dengan Habib Zain merupakan salah satu upaya untuk memperkuat hubungan dan kerjasama antara kepolisian dan tokoh agama dalam upaya membangun komunikasi yang baik dengan para ulama untuk bisa membantu tugas-tugas kepolisian menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada masyarakat.

"Alhamdulillah melihat adanya aparat penegak hukum yang rutin melaksanakan Silaturahmi kepada para Ulama, saya pribadi ikut bersyukur, apalagi melihat kinerja Polri sekarang semakin baik dari sebelumnya, semoga Polri terus Professional dan Tegas dalam menegakkan hukum di NKRI tercinta ini," ujar Habib Zain di sela-sela ramah tamah.

Habib Zain juga mengatakan bahwa dirinya selaku Pengurus Ponpes Dalwa tak hanya memberikan ilmu agama saja kepada para Santrinya, namun beliau juga selalu menghimbau kepada para Santri agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan Narkoba serta juga menyampaikan himbauan kepada santri agar selalu mentaati peraturan Lalu Lintas bila berkendara di jalan.

"Perlu pak Kapolres ketahui, Kami selalu menghimbau kepada para Santri agar jangan sampai menyentuh apalagi mengkonsumsi barang haram berupa Narkoba, karena selain melanggar hukum dan dilarang agama juga bisa merusak tubuh dan masa depan santri, serta tak lupa saya juga senantiasa menghimbau agar para Santri selalu mentaati peraturan Lalu Lintas saat berkendara di Jalan Raya, demi keselamatan bersama," pungkasnya.

Rep. Kresna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...