Langsung ke konten utama

Doa Bersama Lintas Agama, Wujudkan Polri Yang Presisi Di Hari Bhayangkara Ke-77 Tahun 2023

*PASURUAN* - Polres Pasuruan menggelar kegiatan Doa Bersama Lintas Agama dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023 dengan tema "Polri Presisi Untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju, Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Tribrata Mapolres Pasuruan, pada Kamis (22/6/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, S.H., S.I.K., M.Si., Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang diwakili oleh K.H. Dumairi Nalem selaku Anggota FKUB, PJU Polres Pasuruan, Ketua dan Wakil Ketua Bhayangkari Cabang Pasuruan beserta Pengurus, perwakilan masing-masing Agama dari Polres Pasuruan, FKUB Tokoh Katholik, FKUB Tokoh Hindu, FKUB Tokoh Islam, dan Anggota FKUB.

Kegiatan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh yang hadir.

Dalam sambutannya, Kapolres Pasuruan menyampaikan bahwa Doa Bersama Lintas Agama dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara yang ke-77, yang jatuh pada tanggal 01 Juli 2023 dengan tema "Polri Presisi Untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju,"

"Doa Bersama Lintas Agama merupakan bentuk upaya lahiriah, dan sebagai sarana komunikasi bagi anggota Polri dan Pemuka Agama serta masyarakat, Menjaga Kamtibmas serta mensukseskan Pemilu merupakan tanggung jawab kita bersama, diharapkan personel Polri serta Tokoh agama untuk mengajak masyarakat menolak segala bentuk Radikalisme serta berita hoax guna menciptakan Harkamtibmas yang selalu aman dan kondusif," ucap Kapolres Pasuruan.

Lebih lanjut, pada kesempatan ini, AKBP Bayu secara khusus mengucapkan terimakasih kepada para Tokoh Agama yang sudah hadir, dia meyakini bahwa tanpa peran serta kontribusi seluruh elemen masyarakat untuk menjaga Harkamtibmas dengan pihak Kepolisian, maka tidak akan tercipta situasi yang aman dan kondusif. 

"Banyak keberagaman yang menjadi potensi perpecahan yang sangat besar, maka dari itu kita harus bisa menjaga perbedaan ini, agar Indonesia tetap berdiri tegak dan bersatu sampai anak cucu kita nantinya," tandasnya.

Selanjutnya, sambutan dari KH. Dumairi Nalem (Anggota FKUB), dia mengatakan bahwa Kegiatan ini sebagai bentuk rasa Kepedulian, antara Umarah dengan Ulama.

"Pasuruan ini sangat rentan terhadap perselisihan karena masyarakatnya yang heterogen, Tanpa adanya kegiatan seperti ini, maka akan muncul kegiatan lain seperti bara kecil, yang suatu saat akan terjadi," ucapnya.

FKUB bertujuan untuk memelihara dan mengembangkan kerukunan umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan kegiatan ini merupakan kegiatan yang Positif. "FKUB berharap agar tahun ini lebih baik dari pada tahun kemarin," pungkasnya.

Rep. Kresna/Nyoto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...