Langsung ke konten utama

Tri Agus Budiarto Asisten2, Membuka Kegiatan Forum Organisasi Perangkat Daerah(OPD) Lintas Perangakat Daerah Kabupaten Pasuruan


Radar Publik Online 08/03/2023

PASURUAN- Pak Tri Agus, membuka Forum Organisasi Perangakat Daerah (OPD) lintas perangakat daerah Kabupaten Pasuruan Tahun 2023. Dalam rangka penyusunan rencana strategis(Renstra) 2024-2026 dan rencana kerja tahun 2024,. Dinas ketahanan pangan dan pertanian, kegiatan ini bertempat di gedung RM Kurnia  Kabupaten Pasuruan lantai 3 perkantoran raci rabu(08/03/2023)

Forum perangakat daerah merupakan wadah bagi para pemangku kepentingan mendiskusikan berbagai usulan yang di hasilakan melalui Musresbang RKPD di kecamatan untuk disinkronkan dengan proritas dan pagu Indikatif Rencana Kerja Perangkat Daerah.

Keluaran dari Forum Perangkat Daerah/ Lintas perangakat daerah ini berupa  Berita Acara  yang memuat Program dan Kegiatan  yang akan menjadi renja Akhir Perangkat Daerah dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) Tahun 2024.

Kegiatan ini di gelar untuk menyelaraskan program dan kegiatan perangkat daerah dengan ususlan hasil Musrenbang FKPD di kecamatan.

Selain itu, Forum ini juga akan melihat lembali indikator sasaran , Program dan Kegiatan, lokasi dan kelompok sasaran Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2024.

Tujuan yang ingin di capai dalam Forum ini yakni, adanya kesepahaman Perangkat Daerah dan para pemangku kepentingan terhadap ususlan Musrenbang Kecamatan yang akan masuk dalam renha Perangkat Daerah Tahun 2024.

 Tri Agus Budiarto dalam sambutanya mengatakan, mengenai perencanaan Pembangunan Daerah di awali dengan Penyusunan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) yang memuat tema dan prioritas Pembangunan Daerah.

Tema dan prioritas Pembangunan Daerah ini kemudian menjadi dasar perumusan usulan pembanguanan  yang di diskusikan dan di sepakti dalam musrenbang Tingkat Desa/Kelurahan serta Musrenbang Tingkat Kecamatan.

usulan yang merupakan kebutuhan masyarakat ini kemudian di sampaikan kepada pemerintah untuk dikaji berdasarkan aspek prioritas urgenitas dan kelayakan dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuwangan daerah"ujar Pak Tri Agus Asisten 2 Pasuruan ini.

Lebih lanjut Tri Agus Pasuruan ini mengatakan, tidak semua usulan dapat di  tindak lanjuti dalam satu tahun angaran. untuk itu diperlukan suatu Forum yang dapat mempertemukan stakeholder terkait untuk menyepakati program dan kegiatan yang menjadi Proritas Perangkat Daerah dalam Wujud Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah.

Sesuwai dengan amanat peraturan Mentei Dalam Negeri No.86 Tahun 2017 bahwa pelaksanaan Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah bertujuan untuk menyelaraskan program/ kegiatan perangkat daerah Kabupaten Pasuruan dalam hasil musrenbang RKPD di kecamatan  untuk penyempurnaan rencana Kerja Perangkat Daerah.

,"Tri Agus berharap, agar Forum ini dapat menjadi wadah dimana usulan  hasil musrenbang tingkat kecamatan dan isu-isu strategis lain terkait rencana kerja perangkat daerah dapat di diskusikan dengan baik sehingga tujuan yang ingin di capai dari pelaksanaan forum ini dapat tercapai

Hadir juga pada rapat Forum Perangkat Daerah Tahun 2023 ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Anggota komisi 2 DPRD Kabupaten Pasuruan Samsul Hidayat, Balitbanda Buk Ekaning Kabupaten Pasuruan, Seluruh OPD Serta,KTNA Kabupaten Pasuruan.(Fandi).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...