Langsung ke konten utama

Berbagi Sehat Bersama Radar Publik Empat Manfaat Temu Ireng untuk Kesehatan


Temu ireng adalah salah satu jenis tanaman yang telah digunakan sejak dulu sebagai obat tradisional di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia. Sesuai namanya, tanaman ini termasuk dalam kelompok temu-temuan dengan rimpang berwarna putih kebiruan.

4 Manfaat Temu Ireng untuk Kesehatan - Alodokter

Selain itu, temu ireng memiliki rasa yang pahit dan aroma yang hampir serupa dengan jahe. Tak heran tanaman ini juga sering digunakan sebagai penambah rasa dan pewarna alami dalam makanan.

Tak hanya itu, tanaman ini juga diketahui memiliki efek antimikroba, antiradang, antiasma, bahkan antikanker. Oleh karena itu, temu ireng diduga bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Beragam Manfaat Temu Ireng bagi Kesehatan

Berkat antioksidan dan efek baik yang dimiliki temu ireng, tanaman ini diyakini berkhasiat untuk mengatasi beragam masalah kesehatan. Berikut ini adalah beberapa manfaat temu ireng bagi kesehatan:

1. Mengatasi kebotakan

Menurut penelitian, ekstrak temu ireng yang dioleskan ke kulit kepala atau area yang menunjukkan tanda-tanda kebotakan dapat merangsang pertumbuhan rambut dan mengatasi kebotakan pada penderita alopecia androgenik.

Penelitian lainnya menemukan bahwa losion yang mengandung temu ireng justru dapat menghambat pertumbuhan rambut di ketiak dan mencerahkan kulit ketiak. Meski begitu, hal ini perlu dipastikan kembali apakah itu efek langsung dari temu ireng atau kandungan kimia lainnya dalam losion tersebut.

2. Meredakan asma

Manfaat temu ireng berikutnya adalah meredakan asma. Menurut penelitian pada hewan, temu ireng diketahui memiliki kemampuan spasmolitik, yaitu merelaksasi otot polos dalam saluran pernapasan sehingga dapat meredakan asma.

Hal tersebut menunjukkan bahwa temu ireng berpotensi sebagai pengobatan asma. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya.

3. Mencegah infeksi kulit

Selain bermanfaat untuk mencegah kebotakan, minyak esensial dari ekstrak temu ireng juga diketahui bisa mencegah tubuh dari infeksi bakteri karena memiliki efek antibakteri. Misalnya, dari bakteri Staphylococcus aureus yang sering menyebabkan penyakit infeksi kulit.

4. Mengatasi radang usus

Berkat banyaknya kandungan antioksidan di dalam temu ireng, yaitu flavonoid, alkaloid, dan terpenoid, tanaman ini diduga bisa menjadi antiradang untuk mengatasi radang usus. Penyakit ini kerap kali menimbulkan gejala nyeri perut, diare kronis, dan perut kembung.

Untuk memperoleh khasiat tersebut, Anda bisa mengonsumsi ekstrak temu ireng atau menggunakan minyak esensial dari temu ireng. Ekstrak temu ireng ini bisa Anda dapatkan dari suplemen makanan dalam bentuk bubuk.

Meski begitu, manfaat temu ireng di atas masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Hal ini karena beberapa manfaat tersebut baru diujikan pada hewan dan belum dilakukan uji klinis pada manusia.

Selain itu, informasi terkait efektivitas, efek samping, dan jumlah dosis temu ireng yang aman untuk dikonsumsi per hari juga masih sangat terbatas. Oleh karena itu, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi temu ireng sebagai satu-satunya pengobatan untuk mengatasi beberapa kondisi medis di atas.

Itulah beragam manfaat temu ireng untuk kesehatan yang bisa Anda peroleh. Namun, guna memastikan keamanannya, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu sebelum mengonsumsi atau menggunakan temu ireng. (Nyoto) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...