Langsung ke konten utama

Kunjungan Tim kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia disambut hangat oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan

Radar Publik
Pasuruan

Kunjungan Tim kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia disambut hangat oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan ALFI KHASANAH, SP, MMA beserta jajaran pada hari rabu 29 Juni 2022.

ALFI KHASANAH Mengatakan ” Merasa sangat diperhatikan atas kunjungan tim dari kementerian kelautan dan perikanan kepada masyarakat nelayan di kabupaten pasuruan khusunya daerah kampung nelayan lekok dan nguling, dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem sektor kelautan dan perikanan di kabupaten pasuruan.

Menurut Nya, sangat tepat sekali apabila tim dari pusat ini turun langsung ke lapangan karena itu, bisa melihat, mendengar,merasakan langsung bagaimana kondisi kehidupan para nelayan sekaligus dapat menampung keluh kesah nelayan dalam aktivitas sehari hari, Pungkasnya.

Dalam kunjungan nya kepala biro KKP -RI Ibu Ishartini bersama Pejabat Fungsional utama Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Bapak Nilanto Perbowo bersama Tim di lokasi saat diskusi dengan nelayan, pedagang dan pengolah ikan, koperasi perikanan, dan pejabat desa setempat untuk mendapatkan informasi dan gambaran langsung dari nelayan maupun pelaku usaha terkait lainnya.

Ishartini selalu Kepala biro KKP, Menjelaskan ” Bahwa timnya sudah mendapatkan banyak masukan pada saat diskusi dengan para nelayan maupun pelaku usaha diantara nya :

a. Menurunnya hasil tangkapan ikan.
b. Sistem ijon utang nelayan ke pedagang/pengepul ikan.
c. Harga ikan yang tidak pernah naik akibat ijon.
d. Adanya alat tangkap tidak ramah lingkungan yang beroperasional di dekat pesisir pantai.
e. Susahnya mendapatkan BBM solar.
f. Susahnya akses pinjaman modal ke Bank karena memerlukan jamina sedangkan nelayan tidak memiliki sertifikat yang bisa dianggunkan.
g. Koperasi perikanan tidak aktif dan tidak mampu menjadi penopang kebutuhan nelayan.
h. Bantuan ada hibah KKP untuk para nelayan seperti jaring dan alat tangkap lainnya.
i. Koperasi pengelola coldstorage memerlukan modal untuk pembelian ikan dan sarana pengangkutan thermoking untuk pengadaan dan pendistribusian.

semua masukan dan keluhan para nelayan dan pelaku usaha lainnya, akan dijadikan sebagai bahan diskusi dan pembahasan di tingkat Kementerian kelautan dan perikanan”tandanya.

Apabila mengacu pada peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. TPB/SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan masyarakat yang mencakup 17 tujuan yaitu :

(1) Tanpa Kemiskinan;

(2) Tanpa Kelaparan;

(3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera;

(4) Pendidikan Berkualitas;

(5) Kesetaraan Gender;

(6) Air Bersih dan Sanitasi Layak;

(7) Energi Bersih dan Terjangkau;

(8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi;

(9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur;

(10) Berkurangnya Kesenjangan;

(11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan;

(12) Konsumsi dan Produksi yang Respons;

(13) Penanganan Perubahan Iklim;

(14) Ekosistem Lautan;

(15) Ekosistem Daratan;

(16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh;

(17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Begitu pula dengan program pemerintah kabupaten pasuruan telah mengalokasikan anggaran dan kebijakan melalui SK Bupati tentang penangulangan kemiskinan ekstrem di Kab.Pasuruan tahun 2022. (Fandi) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...