Langsung ke konten utama

Pasca ditemukan puluhan ekor sapi dinyatakan positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), seluruh pasar hewan di Kabupaten Pasuruan ditutup sementara

Radar Publik
Pasuruan

(20/5/20200) Pasca ditemukan puluhan ekor sapi dinyatakan positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), seluruh pasar hewan di Kabupaten Pasuruan ditutup sementara.

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf melalui Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu mengatakan, tercatat ada 8 pasar hewan yang beroperasi di Kabupaten Pasuruan. Diantaranya Pasar Hewan Sukorejo, Wonorejo, Prigen, Pandaan, Gondangwetan, Nguling, Grati, dan Gempol. Operasional seluruh pasar hewan tersebut langsung dihentikan dengan pengawasan.

"Termasuk Pasar Desa Nongkojajar yang memutuskan menutup duluan transaksi jual beli sapi dan ternak lainnya. Dan langsung diikuti 8 pasar hewan yang ada di Kabupaten Pasuruan," kata Diana

Penutupan pasar hewan akan terus dilakukan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Kata Diana, selama penutupan, pihaknya akan terus mengevaluasi kondisi dan situasi penyebaran PMK di seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan. Utamanya di sentra-sentra peternakan sapi seperti Kecamatan Prigen, Tutur, Puspo, Grati, Nguling, Purwosari, Purwodadi, Wonorejo dan Kejayan.

Evaluasi tersebut dilakukan sembari terus melakukan penyemprotan desinfektan secara massive, pemberian obat-obatan dan vitamin bagi ternak yang sakit serta sosialisasi dan edukasi terhadap seluruh lapisan masyarakat agar penyebaran kasus PMK di Kabupaten Pasuruan.

"Kita evaluasi apakah sudah stabil atau sebaliknya. Kita fokuskan di sentra-sentra peternakan sapi dan ternak lainnya. Kita massive khan penyemprotan desinfektan, pengobatan dan edukasi kepada masyarakat mengenai cara penanganan PMK," jelasnya.

Lebih lanjut Diana menegaskan bahwa meskipun pasar hewan ditutup, ia meminta tak ada aktifitas jual beli sapi di luar pasar hewan. Sebab hal tersebut bisa berpotensi menjadi penyebab menularnya PMK secara cepat.

"Kita tidak bisa mengendalikan jual beli di luar pasar. Tapi kami terus edukasi masyarakat bahwa penularannya melalui udara dan sangat cepat meskipun sembuhnya juga cepat kalau segera ditangani," ucapnya.

Sementara itu, terkait langkah Pemkab Pasuruan pada kasus positif PMK di Prigen, Diana mengungkapkan bahwa pihaknya langsung melokalisir sapi-sapi yang terjangkit PMK tersebut dan memastikan tidak terjadi jual beli tenak maupun pemindahan ternak antar kandang, kampung ataupun antar desa.

"Kita pastikan tidak terjadi jual beli ternak, pemindahan ternak antar kandang, kampung, desa maupun antar kecamatan melalui koordinasi perangkat di prigen," tutupnya.(Afandi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...