Langsung ke konten utama

Hasbullah (Dispendikbud) : Kabupaten Pasuruan, bahwa di Kabupaten Pasuruan masih kekurangan guru

Radar Publik
Pasuruan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Pasuruan, Hasbullah mengatakan bahwa di Kabupaten Pasuruan masih kekurangan guru dan saat ini jumlah guru TK, SD dan SMP Negeri di Kabupaten Pasuruan sekitar 5600-an orang.

“Guru di sekolah negeri di Kabupaten Pasuruan mulai TK sampai SMP sekitar 5600 guru. Kurang lebih segitu, sedangkan jumlah murid nya sangat banyak dan semuanya tersebar di 24 kecamatan,” kata Hasbullah, sesaat setelah menghadiri Upacara Bendera dalam rangka Hari Pendidikan Nasional di Halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Jumat (13/05).

Hasbullah menegaskan bahwa di Kabupaten Pasuruan membutuhkan sekitar 2800 guru lagi,

Hanya saja, untuk merekrut jumlah guru sebanyak itu, Pemkab Pasuruan masih belum memiliki anggaran yang cukup, Sehingga menurutnya, yang bisa dilakukan adalah mempersilahkan Komite Sekolah secepatnya melakukan rekruitmen guru honorer.

Komite Sekolah memiliki hak untuk mengangkat tenaga pendidik dan tenaga kependidikan menjadi honorer di sekolah,” singkatnya.

Perihal gaji guru honorer, ia menegaskan bisa diambilkan melalui Dana BOS (bantuan operasional sekolah), Terlebih saat ini banyak guru yang lolos seleksi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), sehingga untuk slot gaji bisa dialihkan ke guru yang baru saja direkrut.

“Ada banyak guru yang keterima PPPK, yang gajinya langsung terbayar oleh Pusat, sehingga apabila dibutuhkan guru lagi di sekolah yang sama maupun di sekolah yang lain, maka gajinya yang lama bisa dialihkan untuk guru yang baru,” jelasnya.

Lebih lanjut Mantan Kadispora Kabupaten Pasuruan ini menegaskan bahwa salah satu faktor kurangnya guru ini di tengarai oleh banyaknya jumlah PNS yang pensiun, Dimana setiap tahunnya antara 250-300 guru dan tenaga fungsional yang pensiun. (Afandi) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...