Langsung ke konten utama

Yayasan Yayuk Edi Peduli kirim Bantuan Yang Ketiga Kali Pada Korban Erupsi Semeru

Radar Publik
Sidoarjo.

Yayasan Yayuk Edi Peduli Yang Ketiga Kali Salurkan Donasi ke Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru dilumajang yang telah menghadirkan duka yang tak biasa. Namun demikian, kebaikan juga seperti tidak mau ketinggalan.
Seperti yang telah dilakukan oleh Yayasan Yayuk Edi  Peduli yang beralamat di JLN Nilam No 1,Perumahan Tambak Rejo Desa Tambak Rejo 05 Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Pada Minggu (26/12/2021)  Pkl 08.00 Wib Dalam rangka untuk membangkitkan empati kemanusiaan di Wilayah Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, dan Yayasan Yayuk Edi Peduli dan para relawan serta simpatisan juga dari kader dari DPC,Dan Beberapa Pengurus PAC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo Ini melakukan aksi peduli dengan pengumpulan donasi untuk korban yang terdampak Erupsi Gunung Semeru di Lumajang.

Tiba sekitar pukul 12.30 Wib. Rombongan langsung menuju ke lokasi warga yang terdampak, tepatnya di wilayah Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Di lokasi, rombongan langsung membaur dengan warga dan masyarakat

Beragam donasi yang terkumpul, mulai dari kasur, sembako, obat-abatan, makanan,air mineral, pakaian anak-anak hingga dewasa serta peralatan sholat dan uang tunai,yang diserahkan langsung oleh  rombongan kepada warga yang terdampak erupsi di kaki Gunung Semeru.

“Semua donasi yang terkumpul,
dikemas menjadi paket besar hingga penuh dalam mobil Bus untuk selanjutnya didistribusikan langsung ke warga di lokasi terdampak,” ucap H Edi Widodo selaku penasehat Yayasan Yayuk Edi Peduli dan juga salah satu pengurus DPC PDI Perjuangan Sidoarjo Wakil ketua bidang kehormatan partai.

Besar harapan kami, masih kata kata H Edi Widodo, beberapa bantuan yang diberikan ketiga kalinya ini agar bisa meringankan beban korban dan menghilangkan trauma yang dialami oleh warga. “Di lokasi terdampak, sebagian donasi yang terkumpul kita serahkan langsung pada warga,"Ucapnya

Ditambah Hj  Yayuk selaku ketua Yayasan Yayuk Edi Peduli dari desa tambak rejo RW 05 kecamatan waru
Kabupaten Sidoarjo menambahkan, setelah menemui beberapa warga di pengungsian,dan dalam acara tersebut juga diawli dengan do'a bersama yang dipimpin oleh Gus Muslim selanjutnya kami bersama rombongan juga meninjau di bebrepa titik lokasi terdampak erupsi dan lahar Semeru. Menurutnya, meski terdapat kesedihan di raut muka beberapa warga terdampak, namun mereka tetap terlihat semangat. Setiap harinya dan
korban terdampak akan pulang ke rumah untuk merngontrol lahan dan ternak yang masih selamat, meskipun rumah ada yang tertimbun pasir dan batu. Kemudian malamnya akan kembali ke posko pengungsian.

“Banyak pelajaran yang didapat dari kejadian ini, antara lain rasa kemanusiaan dan mengingatkan diri kita akan kekuasaan Tuhan, dan saya sampaikan terima kasih kepada ibu indah Kurnia dari DPR RI komisi Xl yang telah mendukung kegiatan kami dan ucapan terimakasih bkepala desa tambak Rejo Mahmudi dan warga kampung kundi desa tambak Rejo kecamatan waru yang ikut menyumbang untuk disalurkan ke warga yang terdampak bencana irupsi gunung Semeru”Ungkap Hj Yayuk Edi Widodo (Zeey).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...