Langsung ke konten utama

KERJA BERSAMA JEMPUT KEBERKAHAN

Radar Publik
Batam

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menjalin silaturahmi antara Pimpinan dengan Pegawai BP Batam melalui Tabligh Akbar yang mengusung tema “Kerja Bersama, Jemput Keberkahan” dengan menghadirkan Ustaz Abdul Somad di Balairungsari, BP Batam pada Jumat (24/12/2021) pagi.
Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto menjelaskan tujuan diadakan silaturahmi yang diisi dengan tausiah agama ini sebagai bentuk membangun silaturahmi antara Pimpinan dan Pegawai BP Batam serta dalam rangka membangun karakter sumber daya manusia di Lingkungan BP Batam.
“Tujuan silaturahmi yang diisi dengan tausiah ini adalah untuk membangun karakter sumber daya manusia di Lingkungan BP Batam. Hal ini dimulai dari sumber daya manusianya, kalau semua hatinya niat membangun Batam dengan tulus dan ikhlas, maka kedepannya akan menjadi berkah untuk semua,” kata Purwiyanto di hadapan lebih dari 500 pegawai yang hadir.

Purwiyanto dalam sambutannya mengucapkan apresiasi dan terimakasih kepada Ustaz Abdul Somad yang telah menyempatkan hadir di tengah kesibukan beliau dan menyampaikan tausiah kepada Pegawai BP Batam.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Ustaz Abdul Somad yang telah berkenan hadir ditengah-tengah kita untuk menyampaikan tausiah kepada para Pegawai di Lingkungan BP Batam. Dengan harapan setelah mendengarkan tausiah ini kita dapat menjadi orang yang lebih memaknai keberkahan dan lebih memahami tugas serta tanggung jawab yang diberikan,” kata Purwiyanto.

Ia juga memohon doa agar para Pimpinan dan Pegawai BP Batam dapat menyelesaikan tugas-tugas dalam upaya pembangunan dan pengembangan Batam yang dapat bermanfaat untuk masyarakat luas khususnya Kota Batam.
Dalam tausiahnya, Ustaz Abdul Somad menyampaikan ceramah agama tentang bagaimana bekerja sama, untuk dapat menjemput keberkahan dunia dan akhirat.

“Bahwa tanpa kerja sama, hampir tidak mungkin bagi sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya, kita tidak bisa melaksanakan sesuatu dengan One Man Show, semua ini harus dilakukan secara bersama-sama dengan penuh berkah, maka makna berkah berarti ada kelebihan baik itu berkah dunia dan berkah akhirat. Keberkahan itu didapatkan ketika kita berjamaah atau bersama-sama,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ia berpesan kepada para Pimpinan dan Pegawai BP Batam bahwa setiap tetes peluh keringat, hembusan nafas akan diminta pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT.

“Maka niatkanlah tulus dan ikhlas insyaallah hal ini akan bernilai ibadah. Jika kita hanya berfikir bekerja saja, hal ini akan membuat lelah akan stress dan depresi. Tetapi jika kita pahami bekerja untuk beribadah, insyaallah kita akan menjaga integritas. Segala program tidak bisa terlaksanakan kalau tidak ada kerja sama, makanya tema tausiyah kali ini adalah kerja bersama, jemput keberkahan dengan bekerja sama insyaallah negeri ini akan menjadi bersatu,” pesan Ustaz Abdul Somad.
Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab para pegawai yang dituliskan pada secarik kertas kepada Ustaz Abdul Somad.
Turut hadir dalam kegiatan, Ketua Umum PIKORI BP Batam, Marlin Agustina; Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan, Wahjoe Triwidijo Koentjoro; Anggota Bidang Kebijakan Strategis, Enoh Suharto Pranoto; Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi, Sudirman Saad dan para Pejabat Tingkat II, III dan IV di Lingkungan BP Batam serta Perwakilan PIKORI BP Batam


Lipsus seluruh indonesia/Biro Humas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...