Langsung ke konten utama

PULAU PENAWAR RINDU JADI DESTINASI WISATA INTERNASIONAL

Radar Publik
Batam

Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mengembangkan Pulau Belakangpadang yang berhadapan dengan Singapura sebagai destinasi wisata untuk pelancong dalam dan luar negeri.

"Sesuai namanya Pulau Penawar Rindu, kita coba kembangkan pariwisata di sini," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi.

Pulau Belakangpadang relatif dekat dari Singapura, hingga seakan-akan pulau itu memiliki latar belakang gedung-gedung pencakar langit Negeri Singa.

Dan meskipun relatif dekat dengan Singapura, namun kearifan lokal masyarakat Melayu setempat masih terjaga baik, sehingga memiliki potensi pariwisata yang tinggi.

Menurut dia, Pulau Belakangpadang yang berjarak sekitar 15 menit menggunakan kapal dari Pulau Batam itu relatif tidak memiliki hasil yang dapat dikembangkan selain pariwisata.

"Karena itu yang memungkinkan untuk dikembangkan adalah sektor pariwisata," kata dia.

Wali Kota mengatakan, demi mendukung rencananya mengembangkan pariwisata di sana, maka pihaknya membangun infrastruktur, di antara peningkatan dan pelebaran di jalan utama.

Ia menegaskan, Pemkot Batam terus melakukan pembangunan infrastruktur di penjuru kota. Tidak hanya di pulau utama, melainkan juga menyasar ke pulau-pulau penyangga.

Pihaknya membangun Jalan Merdeka dengan lebar 7 meter dan panjang 130 meter di pulau yang relatif tidak ada kendaraan roda empat beroperasi di sana, kecuali ambulans dan mobil kebersihan.

Wali Kota berharap peningkatan dan pelebaran jalan utama di Pulau Belakangpadang itu bisa menjadi kebanggaan masyarakat setempat, dan memberikan dampak positif bagi warga dan pariwisata.

Rencananya, pemerintah juga akan meningkatkan transportasi laut dari dan ke pulau itu.

"Sehingga tidak hanya masyarakat Batam saja yang datang ke Belakangpadang, tetapi juga wisatawan mancanegara," kata dia.

"Kalau ini terwujud saya yakin dapat memberikan ekonomi bagi masyarakat setempat," katanya. (Abdul) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...