Langsung ke konten utama

Menteri ATR Atau BPN Serahkan Sertifikat PTSL

Radar Publik
Jakarta

Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) yang juga Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menyerahkan sebanyak 5.000 sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) untuk masyarakat Riau.

Penyerahan sertifikat tersebut dilakukan secara virtual dalam acara yang juga diikuti Gubernur Riau Syamsuar, Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Riau M Syahril, bupati serta wali kota di Riau, Selasa (2/9/2021)

Dalam penjelasannya, Kakanwil BPN/ATR Riau, Syahrir menjelaskan bahwa luas Provinsi Riau luas keseluruhannya 9.000.000 (9 juta) hektar dan APL 3.500.000 hektar kurang lebih.

Dari 3.500.000 APL tersebut yang baru didaftarkan dan terbit sertifikatnya 49,25 % atau sebanyak 1.859.267 bidang.

Maka dari itu, kata dia, masih 51 persen kurang lebih tugas pemerintah untuk mendaftarkan bidang-bidang tanah di Riau.

Syahrir juga menjelaskan bahwa pada tahun 2021 ini Provinsi Riau mendapatkan target PTSL sebanyak 105.770 bidang dan sudah diselesai kan 100 persen.

Akan tetapi, lanjut dia, sertifikat yang diselesaikan masih 41 persen karena terhambat oleh kendala-kendala.

''Tetapi setelah bupati dan walikota yang turun ke lapangan, masalah tersebut mulai mengerucut,'' kata dia.

Serifikat yang akan di serahkan oleh Mentri ATR /Ka BPN berjumlah 5.000 sertifikat dan secra simbolis diserahkan kepada 30 orang perwakilan diantaranya ada dari BNI, BUMN dan rumah ibadah selebihnya 27 orang berasal dari masyarakat.

Dengan diadakan acara ini diharapkan dapat di memperbaiki ekonomi Indonesia dan dapat memperbaiki permasalahan tanah yang terjadi serta membantu rakyat dengan pengeluaran sertifikat tanah ini.  (Abdul) 

Lipsus Andi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...