Langsung ke konten utama

Dugaan Korupsi Mamin Linmas Ditangani APH, Sekda Situbondo Mengaku Tak Tahu

Radar Publik

Jatim 11 February 2021

Dalam beberapa hari ini, dugaan praktek korupsi pengadaan makanan dan minum (mamin) pada pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2018 lalu mulai menyeruak ke permukaan dan bahkan mulai diperiksa Aparat Penegak Hukum (APH) Polda Jatim.

Kegiatan pengadaan mamin yang melekat pada Bidang Linmas Satpol PP Kabupaten Situbondo itu kabarnya mulai ditangani Tipikor Polda Jatim.


Informasi Bhirawa menyebutkan, hingga saat ini sudah ada sejumlah pejabat Pemkab dan sejumlah Camat yang diperiksa Polda Jatim terkait pengadaan mamin untuk Pilgub Jatim 2018 lalu. Belum diketahui secara detail siapa saja nama-nama pejabat yang telah diperiksa, mengingat pemeriksaan dilakukan secara tertutup di salah satu instansi milik Pemkab Situbondo.

Berhembus kabar, anggaran pengadaan makanan dan minuman untuk Bidang Linmas pada Pilgub tahun 2018 menyentuh angka Rp 1 miliar lebih. Di sisi lain, nilai kontraknya menyentuh angka Rp 400 jutaan. Belakangan ini juga mulai terungkap adanya dugaan penyelewengan dalam pengadaan mamin Linmas tersebut. Untuk mengungkap itu, Tipikor Polda Jatim mulai turun di Kabupaten Situondo dalam rangka pemeriksaan kasus tersebut.

Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo, Syaifullah, ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan mengaku dirinya tidak tahu terkait pengadaan mamin Pilgub 2018 yang kini mulai ditangani Aparat Penegak Hukum (APH) dari Polda Jatim.

Sekda yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Situbondo itu menuturkan, berdasarkan informasi yang ia terima, pihak CV pengadaan mamin Pilgub Jatim 2018, meminta beberapa Camat memasak makanan Linmas. “Baru setelah itu diserahkan kepada petugas catering,” ujar mantan Kepala Bappeda Kabupaten Situbondo itu.

Secara detail kegiatan pengadaan makanan dan minuman pada kegiatan Pilgub jatim 201 lalu, Syaifullah tidak mengetahui tehnis dan harganya.

Sementara itu Kasatpol PP Abdur Rasyid yang sebelumnya tidak berhasil dikonfirmasi, kemarin mau memberikan keterangan kepada wartawan. Kata mantan Camat Mangaran itu, CV pemenang lelang kontraktornya berinisial A. “Pembuatan mamin tidak dilakukan oleh CV tetapi disubkan lagi ke pihak lain. Baru setelah itu pembeliannya diserahkan ke beberapa Camat. Termasuk saya saat itu menjadi Camat Mangaran, kala itu,” jelas Abdur Rasyid. (Nyoto) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...