Langsung ke konten utama

Galian C di dusun nggrogol di duga milik H. Amin beroperasi tanpa kantongi izin yang lengkap

Radar Publik
Mojokerto

Galian C di dusun nggrogol di duga milik H. Amin beroperasi tanpa kantongi izin yang lengkap. 

Tepatnya di wilayah kec. Kutorejo desa kepuh pandak dusun nggrogol
Sangat disayangkan pihak dari kecamatan yang seharusnya memantau perusakan lingkungan dan memberikan tegoran tetapi tutup mata serta dari pihak perijinan kabupaten mojokerto juga diduga tutup mata dengan semaraknya galian C ilegal di wilayah hukum kab  mojokerto. 

Sampai berita ini diluncurkan agar pihak berwajib mengonfirmasi dan menghentikan tambang-tambang ilegal yang ada di wilayah hukum kab. Mojokerto jawa Timur. 

Pemimpin Redaksi Radar Publik (Gus Nyoto NH) akan menanyakan langsung ke dinas terkait pertambangan propinsi Jatim tentang izin tambang yang ada di wilayah mojokerto karena banyak dugaan tambang yang beroperasi tanpa kantongi surat izin resmi dari kab. Maupun propinsi. 

Dan juga tambang yang di duga milik H. Amin tersebut terang jika tidak mengantongi izin tapi di dalam suasana maraknya wabah covit 19 ini tetap beroprasi hingga saat ini

Pesan Pemimpin Redaksi Radar Publik kepada penegak hukum
Agar penegak hukum wilayah hukum kab. Mojokerto segera melakukan sidak lapangan agar senantiasa pertambanga yang tak kantongi izin segera di tindak secara hukum yang berlaku tentang UU Petambangan jelasnya. (Suanang) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...