Langsung ke konten utama

Pihak swasta kembalikan hak kelola pasar ke pada pemkab setempat.

Radar Publik
Jabar

BANYUMAS -- Pengelolaan pasar dan terminal Ajibarang yang sebelumnya dilakukan investor PT Linggarjati Permai, akhirnya kembali pada Pemkab Banyumas. Hal ini menyusul berakhirnya kerjasama BOT (Build, Operate, Transfer) antara pihak investor dan Pemkab Banyumas.

Penyerahan seluruh aset pasar dan terminal Ajibarang ini ditandai dengan penandatanganan surat perjanjian pengakhiran kerjasama dan serah terima aset pasar di komplek pendopo Setda Banyumas, Kamis (5/11).

Perjanjian pengakhiran kerjasama dan serah terima aset dilakukan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein dan dan Direktur PT Linggarjati Permai Nasir Abdullah Basalamah. Acara ini dihadiri jajaran pejabat Pemkab Banyumas, perwakilan DPRD, dan Kepala Kejaksaan Negeri Purwokerto.

Bupati menyatakan, dengan berakhirnya kerjasama BOT pasar dan terminal Ajibarang ini, maka keseluruhan aset dan fasilitas berupa bangunan yang berdiri di atas lahan milik Pemkab ini, akan dikelola seluruhnya oleh Pemkab Banyumas. ''Kembalinya aset pasar dan terminal Ajibarang ini, akan memudahkan Pemkab dalam hal melakukan pengelolaan. Terutama jika kelak ada kerusakan, maka akan lebih cepat ditangani,'' katanya.

Dia juga menyebutkan, dengan kembalinya aset pasar Ajibarang, maka beban para pedagang yang berjualan di komplek pasar juga menjadi  lebih ringan. ''Kalau selama ini mereka harus menyewa kios pada investor, maka setelah menjadi dikelola Pemkab hanya akan dikenakan biaya retribusi,'' katanya.

Perjanjian BOT Pasar dan Terminal Ajibarang ini, dimulai pada 17 Maret 1995. Dalam perjanjian tersebut, pihak investor menerima kewajiban untuk membangun komplek pasar dan terminal baru di atas lahan milik Pemkab seluas 44.666 meter persegi. Dengan kewajiban ini, pihak investor mendapat kompensasi mengelola pasar dan terminal hingga 5 November 2020.

Selain Pasar Ajibarang yang dibangun dengan skema BOT, ada beberapa lokasi lahan milik Pemkab Banyumas yang dibangun dengan skema serupa. Antara lain, Pasar Wangon di Kecamatan Wangon dan pada sebagian Pasar Wage. (Abdul) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...