Langsung ke konten utama

KELUH KESAH KADES AKIBAT BROKER TANAH BERKELIARAN DISAMPAIKAN KEPADA BUPATI

Radar Publik
Jabar


Akibat merasa terganggu dengan ulah Broker atau Calo Tanah yang terang-terangan merayu warga untuk memainkan harga tanah di area Kawasan Industri Brebes (KIB), belasan Kepala Desa yang tergabung dalam Paguyuban Kades KIB wadul (mengadu) ke Bupati.

Bahkan, para Kades melaporkan bahwa broker datang dari pintu ke pintu merayu warga desa untuk menjual tanah di KIB dengan permainan harga yang tidak standar. Sehingga banyak warga yang resah akibat ulah para broker tanah tersebut.

“Kami sengaja wadul pada Ibu, agar para calo tanah ditertibkan,” kata Kades Grinting Kecamatan Bulakamba, Hartono yang mewakili Kades di tiga kecamatan di wilayah KIB kepada Bupati Brebes Idza Priyanti di Pendopo Brebes, belum lama ini.

Ia pun berharap Bupati bisa memberikan solusi guna mengatasi merebaknya broker yang mendatangi warganya dan merayu agar mereka mau menjual tanahnya.

Selain mengadukan banyaknya calo yang berseliweran di wilayahnya, para kades juga meminta kejelasan tentang pembangunan KIB. Hal tersebut mereka tanyakan lantaran ada kegalauan rumor KIB digeser ke Batang.

Bupati Brebes Idza Priyanti merasa senang dengan terbentuknya Paguyuban Kades Kawasan Industri Brebes. Menurut Idza dengan dibentuknya paguyuban semacam ini, membuktikan bahwa para kades serius dalam mendukung terwujudnya KIB.

Idza memberi solusi, berupa sosialisasi dengan warga desanya masing-masing guna menjelaskan agar jangan tergiur bujuk rayu calo. Dan sampaikan kepada masyarakat atau warga di masing masing desa bahwa KIB akan tetap dibangun sesuai dengan rencana awal.

Idza menegaskan, bahwa pembebasan lahan yang akan di gunakan untuk Kawasan Industri nantinya akan melalui pihak resmi yang ditunjuk Pemerintah Pusat yang sesuai dengan peraturan.

Ia pun mengingatkan bahwa harga tanah yang akan di gunakan untuk KIB nantinya adalah harga yang ditetapkan oleh Tim Apresel sehingga tidak bisa ada tawar menawar.

“Tapi yang jelas, pemilik tanah untug karena harga akan disesuaikan dengan harga pasaran tanah di tempat tersebut,” tandas Idza.

Kepala Baperlitbangda Kabupate Brebes Edy Kusmartono menegaskan, KIB akan tetap dibangun karena KIB sudah jadi Keputusan Presiden RI. Sehingga saat ini tinggal mengiikuti tahapanya.

Hadir mendampingi Bupati Brebes Idza Priyanti, Kepala Baperlitbangda Edy Kusmartono, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Drs. Ratim, Kepala SKPD terkait, Camat Bulakamba, Tanjung dan Losari. (Abdul) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...