Langsung ke konten utama

Rentenir Kejam Harus Di Berantas dan di Hukum Berat


Radar Publik
Jawa Timur

Berawal siti/Bu ita beralamatkan di desa carat kec. Gempol kab. Pasuruan
Meminjam uang 20 +10 + 7 = 37 juta kepada Yuyun  si wonoayu Krian kab. Sidoarjo, dengan jaminan sertifikat.
Kurun waktu tiga Tahun siti/bu ita membayar bunga sampai kurang lebih 150 juta dan kini malah di suruh ngembalikan uang yang 37 juta itu oleh yuyun.

Siti/bu ita merasa keberatan dan diancam oleh yuyun bahwa sertifikat nya akan di lempar ke orang lain
Terang siti/bu ita keberatan dengan hal tersebut. Sedangkan sertifikat tersebut adalah milik orang lain.
Saat hutang piutang juga tidak dilambari hitam diatas putih, merasa sudah bayar ratusan juta bunga itu si siti/bu ita minta sertifikat nya dikembalikan tetapi si yuyun menolak mengembalikan pasalnya si siti /bu ita belum mengembalikan uang 37 juta.

Dan malah si yuyun di duga minta dukungan saudaranya yang katanya polisi dan LSM untuk supaya menolak sertifikat nya itu di ambil yang punya.
Akhirnya si siti/ bu ita meminta tolong dan laporan kepada Tim Garuda Sidoarjo (Supardi, Andri, Gus Ajis) serta menguasahkan pengurusan tersebut dan melaporkan ke pihak hukum atas dugaan Rentenir yang melanggar UU Perbank kan dan Pemerasan Si Yuyun kepada si Siti /bu ita terangnya kepada Radar Publik

Jika Yuyun tidak mengenbalikan sertifikat itu maka si yuyun akan diseret ke meja hijau, dengan dugaan pemerasan dan menyalahi UU perbankkan serta penggelapan sertifikat orang dan tidak punya ijin resmi tentang koperasi simpan pinjam ujarnya tim Garuda kepada Wartawan (Nyoto)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...