Langsung ke konten utama

Desa Wonoplintahan ditengah pandemi covid tetap istiqomah memberikan santunan yatim dan yatim piatu

Radar Publik
Sidoarjo.

Kegiatan rutin tahunan santunan yatim dan yatim piatu tetap dilaksanakan oleh panitia penyelenggara di Desa wonoplintahan di tengah wabah virus corona Covid19.

Sunandar selaku Ketua panitia  mengucapkan terima kasih kepada seluruh para dermawan yang memberikan kepercaan   penuh untuk menyalurkan sebagian rejekinya untuk di salurkan dalam tahun ini sehingga terkumpul dana sebesar RP 81.230.000 untuk 49 anak yatim dan yatim piatu sehingga per anak mendapatkan Rp 1.670.000.

Kriteria yang mendapatkan santunan anak yatim dan  yatim piatu anak balita  sampai kelas 9 SMP dengan harapan supaya bisa memberikan support dan semangat pada anak anak agar menjadi generasi yang lebih mengerti serta sukses di masa yang akan datang karena para anak anak ini nantinya menjadi generasi penerus bangsa ,"Ucap Sunandar

Dan Sunandar juga menyampaikan dalam Pembagian tahun ini memang ada penurunan dibanding tahun yang lalu terkumpul dana Rp 90.000.000 dengan jumlah anak yatim dan yatim piatu 45 anak per anak mendapatkan Rp 2.000.000 namun waktu itu kondisi ekonomi normal.

Pendistribusian pun tidak seperti biasanya karena kondisi sedang pademik wabah virus corona Covid19 dan kami bersama panitia harus keliling  ke musholah tingkat RW  dan alhamdulillah dalam penyaluran santunan berjalan dengan lancar serta ditutup dengan doa agar wabah virus Corona Covid19 ini segera sirna," pungkas sunandar.(Zeey).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...