Langsung ke konten utama

Melepas Masa Lajang, Citra Oktavia Mochtar Kini Jadi Istri TNI

 Radar Publik

Sidoarjo.
Citra Oktavia Mochtar 
Sejak menikah dengan anggota TNI AD, Letnan Satu Inf Danu Prihandoko pada 2 Maret lalu, kini Citra Oktavia Mochtar resmi menjadi bagian dari Persatuan Istri TNI atau Persit. Tak ayal, kesibukannya pun kini membuat wanita cantik kelahiran Surabaya ini semakin bertambah. Meskipun begitu, Citra mengaku bangga dengan kesibukan barunya menjadi ibu persit.
"Ya saya sangat bangga sekali dapat bergabung di dalam organisasi persatuan istri prajurit Khususnya di Kopassus ini, dan dapat menjadi bagian dari Kopassus," ujar Citra Okta muktar pada Rabu (11/3).

Menurut Citra, menjadi istri dari prajurit TNI itu tidaklah mudah. Sebab, siap tidak siap maka semuanya harus siap. Contohnya seperti saat sang suami lagi bertugas ataupun sedang bersekolah menempuh pendidikan, maka sebagai ibu persit harus siap dan ikhlas jika ditinggal suami untuk bertugas demi bangsa dan negara.

"Kita ya harus siap untuk ditinggal,
untuk bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini, apapun itu kami siap," katanya.


Citra mengungkapkan, dengan dirinya menjadi ibu persit, ia sangat senang lantaran dapat membuat orang tuanya bahagia. Terlebih dapat membuat orang tuanya juga bangga dari atas apa yang telah dicapai olehnya.

"Kapan lagi kita sebagai seorang anak dapat membalas budi kepada orang tua, selagi beliau masih hidup," ungkapnya.


Bagi perempuan yang mengenyam pendidikan S2 jurusan ilmu politik itu, bulan Maret tahun 2020 ini adalah bulan yang penuh berkah, dan merupakan kado teridah yang diberikan oleh Tuhan kepadanya. Lantaran pada bulan Maret ini, banyak moment penting dan paling berharga yang telah dilaluinya. Seperti moment pernikahan dan juga moment bertepatan saat dirinya diwisuda dengan gelar S2, pada tanggal 8 Maret beberapa hari lalu.

"Kado terindah yg di berikan Allah swt kepada saya, adalah bulan maret ini saya dapat menjalankan moment - moment istimewa dalam hidup saya yaitu Akad nikah pada 2 maret 2020, resepsi 7 maret 2020, dan wisuda S2 8 maret 2020," katanya.

"Dengan waktu yang sesingkat itu Allah memberikan moment yang begitu luar biasa bagi saya, bertambahnya gelar dengan status yang juga ganti menjadi ibu," sambung perempuan lulusan S2 Universitas Airlangga (UNAIR) itu.


Citra menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komandan Grup 2 Kopassus Putri Aulia berserta komandan Kolonel Inf Aula Dwi Nasrullah serta ibu Yuanita agus salim dengan para ibu persit, dan tim pedang pora lainnya.
Juga kepada segenap para pejabat yang hadir dalam pernikahannya, yakni Tjahjo Kumolo selaku Menteri PANRB dan Gus Ipul mantan wakil Gubernur Jatim yang telah menjadi Saksi dalam Akad nikahnya.

"Menjadi Saksi dalam moment bahagia saya," ujarnya.


Ia juga berterimakasih kepada Pramono Anung sekretaris kabinet yang telah hadir dalam resepsi pernikahannya, Hasto Kristianto sekretaris jenderal PDI Perjuangan yang menghadiri pernikahannya. Serta sejumlah pejabat lain dari anggota DPR RI, Bupati-bupati, dan Walikota surabaya Tri Rismaharini. Emil Dardak Wakil Gubernur Jatim dan Sekda Jatim.

"Terima kasih untuk beliau - beliau yang telah hadir dalam moment yang bahagia ini, beliau semua memberikan motivasi dan menguatkan saya untuk menjadi istri dari seorang prajurit," tutupnya.(Zeey/bwo)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...