Langsung ke konten utama

Babinsa Koramil 0816/02 Candi Hadiri Rapat Pleno Hasil Pemilihan BPD Desa Sumokali Candi

Radar Publik
Sidoarjo -- Kegiatan pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Sumokali Kecamatan Candi baru saja digelar. Sertu Wahyudi Babinsa Desa Sumokali menghadiri undangan Rapat Pleno Penetapan Anggota BPD terpilih dilaksanakan di Kantor Desa Sumokali, Selasa  (11/02/2020).

Rapat pleno kali ini dipimpin oleh Camat Candi Bpk Akhmad Iwan Jauhari, S.Sos. Dalam kesempatan sambutannya Beliau menyampaikan bahwa selanjutnya 
calon BPD yang telah ditetapkan, akan segera diusulkan pelantikan kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Kecamatan Candi.

"Semoga Anggota BPD Desa Sumokali masa bakti tahun 2020-2026 diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengemban amanah serta dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik" tuturnya.

Sementara itu Sertu Wahyudi dalam kesempatan terpisah mengharapkan agar Anggota BPD yang baru ini mampu menggali dan menampung aspirasi yang disampaikan masyarakat. Sehingga dapat diolah menjadi masukan dalam merumuskan langkah kebijakan desa.

"Kepada Anggota BPD yang baru saja terpilih, kedepan bisa menjalankan fungsinya dengan baik antara lain dapat bekerjasama dengan Kepala Desa serta mampu melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa, guna menjadikan Desa Sumokali kedepan lebih maju dan sejahtera sesuai yang diharapkan masyarakat selama ini" terangnya. (Zey, Nyoto)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...