Langsung ke konten utama

Haul Al Maghfurlah KH ANAS AL AYUBI Ribuan Santri Padati Makam di Tengah Lumpur Lapindo

Radar Publik
sidoarjo.

Pada Saptu 28 September 2019 pkl 19.30 Wib

| 17:07 wib Dalam rangka memperingati Haul Al Maghfurlah KH Anas AL Ayubi dihadiri oleh ribuan santri juga para wali santri dan Alumni Pondok pesantren ABIL HASAN AS SYAZILY juga kunjungi makam yang memiliki sejarah di tengah kolam penampungan lumpur Lapindo, Desa Jati Rejo Kecamatan Porong Sidoarjo. Makam almarhum Kyai Haji Anas Al Ayuby dikenal sebagai ulama NU yang mempunyai karismatik dalam mensiarkan ajaran Ahlussunah Waljamaah.


Wisata religi makam Kyai Haji Anas Al Ayuby di dalam kolam penampungan lumpur Lapindo di Desa Jatirejo Porong ini dipadati petakziyah dari berbagai wilayah. Mereka berbondong-bondong mendatangi makam Kyai Haji Anas Al Ayuby, ulama Nahdlatul Ulama.
 
Konon Kyai Haji Anas Al Ayuby adalah seorang ulama yang gigih dalam mengajarkan ajaran Ahalussunah Waljamah di wilayah Desa Jatirejo yang berpenghuni aliran di luar NU. Almarhum dengan sabar mensyiarkan ajaran NU atas perintah Kyai Haji Idris Kamali menantu dari Syekh Kyai Haji Hasyim Ashari sebagai guru mengaji hingga mendirikan Pondok Pesantren Nurul Hikmah pada tahun 1966 silam.

Untuk itu, dalam peringatan Hari Santri ini ribuan santri berbondong-bondong ke makam Kyai Haji Anas Ayuby. Mereka menghormati dan ucapan terima kasih atas perjuanganya di kala masih hidup.

Menurut istri almarhum Kyai Haji Anas Al Ayubi, Dewi Ainun Mariyah mengatakan, almarhum Kyai Haji Anas Al Ayubi dikenal sebagai sang guru yang mempunyai kepribadian peramah dan penyabar. "Dari sebagai guru ngaji tersebut, ia mendirikan Ponpes Nurul Hikmah yang sekarang berganti nama Ponpes ABil Hasan Asy syadzily," kata Dewi Ainun Mariyah, Istri Kh Anas Al Ayuby.

Makam almarhum Kyai Haji Anas Al Ayuby ini terpendam lumpur Lapindo sejak tahun 2006 silam akibat human error. "Makam ini kemudian tetap dilestarikan dan dijadikan wisata religi atas permintaan Kyai Haji Adurrahman Wahid atau Gus Dur usai wilayah Jetirejo terkena luberan lumpur Lapindo," tutur Sugiono, Ketua MWCNU Porong.
 Ust Tegu Hermanto Sebagai instruktur PKP NU jatim menyampaikan dalam
Tradisi peringatan Haul kyai Anas Al Ayubi yang merupakan ulama ini bertujuan untuk selalu mengingatkan umat Islam dengan hal kematian. Pasalnya, setiap insan yang hidup di dunia pasti mengalami hal yang sama yaitu kematian agar bisa berbuat kebaikan dan kebajikan dan menjauhi larangannya begitu ucapnya.Dan pelda Sembiring Selaku Babinsa Desa menyampaikan didalam acara taunan dan selalu di adakan di tengah kolam lumpur lapindo yang berada di Desa Desa jati Rejo kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo ini dan alhamdulillah dalam kegiatan Haul telah berjalan lancar dan aman Begitu ucap Anggota Koramil 0816/04 Porong pelda Sembiring. (Zeey/Lyn).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...