Langsung ke konten utama

Inilah Langkah Bikin Kopi Pagi Anda Menjadi Minuman Sehat


Radar Publik
Jum'at, 13-07-2018 
Selain mengandung dosis antioksidan yang signifikan, kebiasaan minum kopi setiap hari juga bisa membantu menangkal sejumlah penyakit, termasuk diabetes tipe 2, Parkinson dan kanker usus besar dan payudara. Untuk memaksimalkan manfaat dari secangkir kopi kesayangan Anda, berikut ini beberapa tips agar kopi pagi Anda menjadi jauh lebih sehat, seperti dilansir laman Health, Rabu (11/7).

1. Minumlah segelas air dulu

Penelitian telah menunjukkan bahwa meskipun kafein bersifat diuretik (yang berarti memicu kehilangan cairan), tubuh Anda bisa menyesuaikan asupan kafein secara konsisten yang meniadakan efek dehidrasi.

Namun, banyak orang yang memulai hari dengan kopi menemukan bahwa mereka tidak minum cukup air putih pada akhir hari.

Jika Anda salah satunya, cobalah setidaknya minum satu cangkir atau delapan ons H2O (biasa atau diinfuskan) saat Anda bangun. Dan targetkan empat porsi 16-ons air sepanjang hari agar tetap terhidrasi dengan baik.

2. Hindari pemanis buatan

Mereka mungkin bebas kalori, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan memacu rasa lapar dan terkait dengan peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

Coba sesuaikan dengan kopi tanpa pemanis atau gunakan jumlah kecil dari gula asli.

3. Gunakan sedikit gula

The American Heart Association merekomendasikan batas harian enam sendok teh gula tambahan per hari untuk wanita.

Itu tidak memberi ruang bagi gula dalam kopi Anda, namun daripada menuangkannya dari wadah yang lebih besar, gunakan paket atau sendok pengukur untuk melacak asupan Anda.

Coba gunakan hanya satu paket atau satu sendok teh. Jika Anda menggunakan susu atau krim pra-pemanis, lewatkan gula pasir sama sekali.

4. Gunakan susu yang diberi makan rumput atau susu nabati

Jika Anda penggemar susu, pilihlah susu dan krim organik atau susu organik dalam kopi Anda. Susu yang diproduksi dengan cara ini mengandung lebih banyak nutrisi, serta asam lemak omega-3 anti-inflamasi.

Sebagai alternatif, pilihlah milks dan creamers yang terbuat dari almond, kelapa, jambu mete dan sumber tanaman lainnya.

Mereka bisa jauh lebih rendah dalam kalori daripada krim tradisional dan mereka sering diproduksi dengan bahan-bahan alami (tanpa sirup jagung fruktosa tinggi) dan memberikan lemak tak jenuh tunggal yang sehat bagi jantung.

5. Tambahkan kayu manis atau bumbu lainnya

Salah satu trik terbaik untuk memotong asupan gula Anda adalah dengan meraih rempah-rempah "manis", seperti kayu manis, jahe, pala dan cengkeh.

Selain meningkatkan rasa dan aroma, rempah-rempah secara serius meningkatkan asupan antioksidan Anda. (Cinnamon memiliki manfaat tambahan dalam membantu dengan gula darah dan regulasi insulin.)

Anda juga bisa mencoba bumbu rempah-rempah, seperti bumbu labu atau bumbu apel atau taburi bubuk coklat mentah, tambahan kaya antioksidan lainnya.(Kresna)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...