Selasa, 03-04-2018 |
Oleh : Herpin Pranoto |
Radar Publik
Ngawi - Banyak warga di wilayahnya yang terpengaruh gerakan radikal berlatar belakang agama, menjadi keprihatinan pihak kepolisian Resort Ngawi. Untuk mengatasi masalah tersebut, deradikalisasi menjadi pilihan utama, dibandingkan operasi penegakan hukum.
Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu mengatakan, salah satunya adalah dengan memberangkatkan umroh secara gratis, kepada pengurus masjid dan mushola. 2 orang yang beruntung tersebut, adalah andik Suprayitno (32), warga Desa Grudo Kota Ngawi, penjaga Masjid Miftahul Huda Kelurahan Margomulyo Kota Ngawi, dan Joni Akhmad Fauzani (45), warga Desa Kandangan Kota Ngawi, pengurus Masjid Nurul Iman Desa Kandangan Kota Ngawi.
Joni Akhmad Fauzani, diketahui merupakan mantan terpidana kasus terorisme. Lelaki tersebut, pernah terlibat menyembunyikan Nurdin M tTop, sehingga divonis penjara 6 tahun. Keluar penjara pada tahun 2010, lelaki tersebut kemudian kembali bermasyarakat dan menjadi pengurus Masjid Nurul Iman Di Kampungnya. "Selama 8 tahun terakhir, Joni tak lagi terlibat dalam aktivitas gerakan radikal, sehingga tindakannya diapresiasi kepolisian dengan memberangkatkan umroh secara gratis," jelas AKBP Pranatal Hutajulu. Joni Akhmad Fauzani mengaku bersyukur, bisa berangkat umroh secara gratis pada bulan Mei mendatang. Ia mengatakan memang punya keinginan menjalankan umroh, tetapi terkendala materi. Ideologi radikal berlatar belakang agama, merupakan bagian dari perang asimetris antar negara atau organisasi lintas negara, dalam perebutan sumber daya ekonomi dan pengaruh geo politik. Ironisnya, banyak WNI yang menjadi korban, karena tanpa sadar terpengaruh ideologi radikal, yang menggunakan agitasi berbasis ajaran sekte atau mahdzab. Dampaknya, terjadi konflik dalam internal agama induk dan mengacaukan tatanan masyarakat yang ada. Dalam sejarah, radikalisme telah terjadi pada semua agama yang ada dimuka bumi. (Nyoto) |
Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...
Komentar