Langsung ke konten utama

Jamal pelakuPencabulan anak dibawah umur meringkuk di jeruji besi

Radar Publik
MOJOKERTO - Duyung Trawas Mojokerto
Pelaku Pencabulan yang di duga mencabuli lebih dari 7 anak dibawah umur kini meringkuk di jeruji besi Polres Mojokerto seminggu yang lalu.

Sebut saja Jamal (53) suami dari Ibu Ustadza pengasuh Diniah Nurussobah desa Duyung Dsn. Duyung kec. Trawas kini meringkuk di jeruji besi, karena perbuatan bejat yang dilakukannya. Di duga telah mencabuli anak santriwati yang masih di bawah umur.

Kelakuan bejatnya terendus saat para guru sekolah Dasar telah memberi wawasan terhadap muridnya, agar para murid bisa menjaga diri dari bahayanya disaat remaja pada jaman seperti ini, tiba-tiba beberapa muridnya ada yang mengadukan bahwasanya ia di cabuli oleh suami ustadzah sebut saja Ayah Jamal (53) di tempat ngajinya, sehingga kasus tersebut dilaporkan ke PPA Polres Mojokerto dan dilakukan visum.

Kelakuan bejat tersebut dilakukan dengan bermodus memijat dan terus meraba-raba kemudian mencabulinya, eronisnya kelakuan seperti itu diperkirakan dari dulu akan tetapi korban enggan mengadu kepada orang tuanya, sehingga saat guru sekolah nya memberikan wawasan baru anak-anak ini mau mengadu dengan Isak tangis.

Kini pelaku meringkuk di jeruji besi, dan sangat di sayangkan dari pihak berwajib belum menempelkan garis kuning di rumah/Tempat Dinia tersebut tempat kejadian perkara (TKP), sampai berita ini diterbitkan.
Masyarakat meminta agar pelaku di hukum seberat-beratnya sesuai UU yang berlaku. (Nyoto)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...