Langsung ke konten utama

Jusuf Kalla hadiri 'open house' Jokowi di Yogyakarta

Radar Publik
Sabtu, 09 Juli 2016
Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla turut hadir di acara "open house" Presiden Jokowi yang digelar di Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Wapres JK hadir di Gedung Agung, Yogyakarta, Sabtu (9/7), sekitar pukul 11.40 WIB untuk bersilaturahim dan bersalaman dengan Presiden Joko Widodo.

Kehadiran Wakil Presiden tersebut sekaligus turut mengakhiri acara "open house" Presiden dalam kesempatan kali ini.

Pertemuan Presiden dan Wapres itu merupakan untuk pertama kalinya sejak perayaan Idul Fitri tahun ini.

Selain Wapres JK, turut hadir mendampingi Presiden ketika bersalam-salaman dengan masyarakat di lobi Gedung Agung di antaranya Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X bersama GKR Hemas, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan istri, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan istri.

Dalam "open house" yang baru pertama kali diadakan di Gedung Agung ini, diperkirakan sekitar 2.000 masyarakat Yogyakarta dari berbagai kalangan hadir untuk bertemu langsung dan bersalam-salaman dengan Presiden Joko Widodo.

Usai bersalaman dengan Presiden Joko Widodo, masyarakat yang hadir dipersilakan untuk menikmati jamuan hidangan yang telah dipersiapkan di sekitar sisi utara Gedung Agung.

Sejumlah warga yang hadir dan dapat berjabat tangan langsung dengan Presiden Joko Widodo dalam kesempatan kali ini mengaku sangat gembira.

Presiden Joko Widodo menggelar acara "open house" bersama masyarakat di Istana Kepresidenan Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gedung Agung.

Masyarakat sekitar yang antusias untuk dapat bertemu langsung dengan Presiden sudah mulai mengantre sejak pukul 07.30 WIB pagi di depan pintu utama Gedung Agung.

Sekitar pukul 09.30 WIB, suasana kompleks Gedung Agung yang semula tenang mendadak riuh dengan tepuk tangan masyarakat begitu iring-iringan mobil Presiden tiba.

Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Gedung Agung Yogyakarta dan langsung bertutur sapa dengan masyarakat yang telah menunggu.

Saat itu, Presiden Joko Widodo tampak mengenakan pakaian batik lengan panjang berwarna cokelat, sementara Ibu Iriana mengenakan gamis dan jilbab berwarna putih. (Gus)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...