Langsung ke konten utama

Waduh, Sudah Tabrak Rumah Warga, Polisi Malah Marahi Wartawan

Radar Publik
Selasa, 19 April 2016
Oknum Kepolisian Resor Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Bripka Mukri Yadi merasa tidak senang atas kedatangan wartawan ketika dirinya mengemudikan mobil Patroli Polisi nomor polisi III 2301-42 menabrak rumah dan mobil milik warga dijalan Pemuda RT 10, Selasa  (19/4), sekitar pukul 12.30 WIB.

Kamu wartawan, jadi kamu ingin buat beritanya. Kalau iya, catat nama saya, katanya dengan nada tinggi, serta menantang salah seorang wartawan Metro Andalas di lokasi kejadian.

Diduga oknum polisi tersebut merasa tidak senang dengan kedatangan wartawan, sehingga terjadi cekcok mulut dan nyaris terjadi perkelahian, beruntung kejadian ini tidak berbuntut panjang karena dilerai warga dan wartawan media cetak lainnya.

Perseteruan, antara wartawan Harian Metro Andalas dengan oknum polisi itu, berlanjut setelah wartawan Harian Metro Andalas yang ditanyai oknum polisi ini tetap menjawab bahwa berita tetap akan dipublish dan dikirimkan ke redaksinya di Padang.

Akibatnya kegundahan polisi tersebut terus memuncak, dan perseteruan antara wartawan dengan oknum polisi semakin memanas dan terus berlanjut.

Wartawan Koran Harian Posmetro Padang, Rahmad melihat kejadian itu sempat terpancing emosinya, karena melihat sikap oknum polisi yang berkata kasar dan seakan mengecilkan profesi wartawan.

Sudahlah bang, jangan bicara seperti itu pada wartawan. Ini kan profesi kami dan anda harus menghormatinya, jangan mengintimidasi kerja kami seperti ini, katanya.

Tidak lama berselang, sejumlah unsur pimpinan dari Polres Padang Panjang mendatangi lokasi kejadian. Kami akan cari jalan terbaik untuk kasus ini, ujar Waka Polres Padang Panjang, Kompol S Priyono.

Mobil patroli bernomor 110 tersebut menghantam rumah warga milik Saiful, diduga karena dibawa secara ugal-ugalan, dan berkecepatan tinggi oleh oknum polisi tersebut.

Kecelakaan tunggal itu, membuat warga panik serta berhamburan dari keluar rumah menyelamatkan diri, akibat kerasnya hantaman mobil patroli polisi itu.

Akibat hantaman mobil patroli, rumah milik Saiful mengalami rusak berat dan hancur bagian depannya. Tidak hanya rumah, satu unit mobil pickup miliknya yang tengah terparkir didepan rumahnya ikut tertabrak.

Pengakuan istri, Saiful bernama Tina mengatakan akibat hantaman mobil polisi ini dirinya beserta tiga anaknya mengalami sok berat. (Nyoto)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...