Langsung ke konten utama

Polisi Tangkap 12 Terduga Teroris Serangan Bom dan Penembakan di Jakarta

Radar Publik
Minggu, 17 Januari 2016
(Courtesy: VOA Indonesia) Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan perkembangan penanganan teror jalan Thamrin di Mabes Polri Sabtu 17 Januari 2016. (VOA/Andylala)

Pasca peristiwa serangan teror bom bunuh diri dan penembakan di kafe Starbucks dan pos polisi jalan thamrin Jakarta, tim Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti Teror Mabes Polri, terus melakukan pengejaran terhadap pelaku terkait peristiwa itu.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri Sabtu (16/1) menjelaskan, ada 12 orang yang sudah ditangkap di berbagai daerah, yang diduga terkait aksi teror ini.

"Sampai saat ini sudah 32 orang diperiksa saksi-saksinya baik yang diinterogasi maupun yang diperiksa secara berita acara pemeriksaan. Hasil pengejaran sejak Kamis (14/1) sampai Sabtu (16/1) sudah dilakukan penangkapan terhadap para pelaku maupun orang-orang yang terkait dengan aksi teror di sarinah sebanyak 12 orang ditangkap di berbagai daerah. Baik di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur," kata Badrodin.

Selain melakukan penangkapan lanjut Kapolri, tim Densus 88 anti teror Mabes Polri juga menyita beberapa senjata api rakitan dan alat bukti lainnya. Beberapa senjata rakitan itu adalah buatan luar negeri.
Polisi Tangkap 12 Terduga Teroris Serangan Bom dan Penembakan di Jakarta (2:55) Get Adobe Flash Player ▶ 0:00:00 ▶ Direct link (1,3MB)

Badrodin menambahkan, "Barang bukti yang disita dari pelaku yang ditangkap sebanyak 9 pucuk senjata api laras pendek yaitu pistol dan revolver, 6 buah magazen, 5 buah handphone dan 1 buah motor."

Dari penyelidikan sementara aksi teror bom bunuh diri dan penembakan di jalan Thamrin ini mendapat dukungan dana dari kelompok teroris negara Islam Irak Suriah (ISIS). Hal ini terbukti dari hasil pemeriksaan dari salah seorang yang ditangkap itu.

Badrodin mengatakan, "Salah satu dari pelaku yang ditangkap ini telah mendapat transfer dana dari ISIS untuk membiayai operasi ini. Saat ini para pelaku masih di dalam pengembangan dan pembuktian oleh densus 88 untuk menentukan keterkaitannya. Kami punya waktu selama 1 minggu apa perannya di dalam aksi teror di jalan Thamrin."

Kapolri menambahkan, kelompok teror ini masuk dalam kelompok teror pimpinan Bahrunnaim yang mendukung kelompok ISIS.

"Yang jelas mereka kelompoknya Bahrunnaim. Kalau dalam strukturnya itu awalnya kelompok Tauhid wal Jihad. Kemudian berkembang ada yang membentuk Jamaah Anshorut Daulah. Lalu ada pula Jamaah Anshorut Daulah Nusantara. Semua berafiliasi ke sana (ISIS) sehingga cukup banyak sel-selnya yang harus kita teliti satu per satu," katanya.

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Pemerintah Indonesia tidak akan kompromi dalam menghadapi aksi teror. Segala sesuatu akan dilakukan demi terciptanya kondisi aman di masyarakat.

"Kami tidak kompromi untuk menghadapi seperti itu. Oleh karena itu saya ingin katakan Pemerintah tidak pernah ragu dan tidak pernah gentar untuk menghadapi semacam ini. Hanya saya minta kepada masyarakat dan teman-teman media, kita jangan menyebarkan dan menyampaikan berita-berita yang tidak benar. Percayalah kami akan menyampaikan berita untuk anda dapat terinformasi dengan lengkap," kata Luhut. (Kresnanya Radar Publik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...