Langsung ke konten utama

Polda Metro Jaya Rilis Kronologis Ledakan Sarinah

Radar Publik
Jumat, 15 Januari 2016

Jakarta - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya telah merilis kronologis kejadian ledakan bom yang terjadi di Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

"Pada hari Kamis tanggal 14 Januari 2016 pukul 10.30 telah terjadi ledakan yang diduga bom di pos lantas lampu merah TL Sarinah dan terjadi aksi saling tembak antara petugas kepolisian dan kelompok teroris di halaman Starbuck Gedung Cakrawala," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal di Jakarta, Kamis malam.

Korban, tiga orang tergelatak di Jl. MH Thamrin (deket pos lantas Sarinah) mengalami luka cukup parah dan lima orang tergeletak di halaman depan Sturbuck Gedung Cakrawala, salah satunya orang asing yang mengalami luka parah di bagian kepala.

Korban dari anggota polisi adalah Aiptu DN, lantas gatur polda (luka bakar di kaki dan tangan) dan Aiptu BD (Provos Polres Jakpus, luka tembak pada perut).

Saksinya adalah Sekurity Gedung Sarinah (tidak mau menyebutkan namanya), pelaku diduga kelompok teroris dan modus operandi adalah meledakkan bom dan menembak.

Kronologis kejadian sebagai berikut, menurut keterangan saksi Security Gedung Sarinah yang berada di sekitar TKP, pada pukul 10.30 WIB ada enam orang memakai ransel ingin masuk ke Gedung Sarinah dan setelah dilakukan penggeledehan diperkirakan mereka membawa bom, kemudian enam orang tersebut dibawa ke pos polisi Lantas di lampu merah Perempatan Sarinah, selanjutnya tiga orang tersebut langsung meledakan diri di pos lantas dan tiga orang lagi kabur menuju ke dalam Starbuck di Gedung Cakrawala.

Setelah tiba di depan Starbuck satu orang meledakkan diri dan yang lainnya menodong orang-orang yang ada di Starbuck dengan senjata. Selanjutnya tiba petugas kepolisian di TKP dan langsung terjadi aksi saling tembak di halaman starbuck Gedung Cakrawala.

Pukul 11.40 WIB, aksi saling tembak selesai dan setelah diperkirakan aman, petugas gabungan kemudian melakukan penyisiran di Gedung Cakrawala dan sekitarnya untuk membersihkan serta memastikan apakah masih ada bom atau kelompok teroris yang masih hidup sedang bersembunyi di gedung tersebut.

Pukul 11.44 WIB, Kapolda Metro Jaya memimpin penyisiran di Gedung Cakrawala dan memerintahkan agar setiap orang yang ada di tiap-tiap lantai Gedung Cakrawala diperiksa dan disuruh buka baju.

Pukul 11.52 WIB, Petugas yang berada di lantai atas Gedung Cakrawala kembali mengeluarkan beberapa kali tembakan. Saat itu para petugas gabungan masih melakukan penyisiran di Gedung Cakrawala dan melarang semua warga sipil mendekat ke TKP.

Pukul 13.00 WIB, Rombongan Panglima TNI, Pangdam Jaya dan Waka Polri tiba di TKP. Pukul 13.15 Wib, di sekitar TKP (Pos Pol Lantas MH Thamrin dan Starbuck Gedung Cakrawala) telah dilakukan oleh TKP oleh Tim Inafis PMJ.

Adapun hasil olah TKP ditemukan barang bukti antara lain : bom rakitan, beberapa tas pinggang, tas punggung, pistol dan beberapa butir peluru.

Pukul 14.00 WIB, hasil penyisiran terhadap orang-orang yang berada di dalam Gedung Cakrawala, setelah didata dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas kepolisian, selanjutnya mereka diperbolehkan pulang. Pukul 14.26 WIB, rombongan Menko Polhukam tiba di TKP (Starbuck). Pukul 14.40 WIB, rombongan Menko Polhukam dan Kepala BNPT meninggalkan starbuck. Pukul 14.41 WIB, Gubernur DKI Jakarta meninjau lokasi starbuck.

Data sementara korban luka yang dirawat di rumah sakit di wilayah Jakarta Pusat, jumlah 20 orang dengan perincian : Anggota Polri enam orang , 11 warga sipil dan tiga Warga negara asing, sebagai berikut :

A. RSCM 1. Aiptu DM (Lantas PMJ). luka bakar di kaki dan tangan.

2. IDP , Jakarta, 22 maret 1984, Islam, karyawan PT.Pasifik Cipta Mandiri, alamat. Jl.flamboyan 2, Blok B3/23 Griya Sanghyang Mas Tangerang (korban di startbuck) luka di kening sebelah kiri dan perut memar. (Sipil) 3. MP, Tangerang 23 Mei 1994, Islam, Karyawan PT.Pacifik Cipta Mandiri, Alamat. Jl. KH.Hasyim Ashari Rt.04/13. Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang Tangerang. Luka pada kaki kanan atas mata kaki dan jilbab terbakar. (Sipil).

B. RSPAD Gatot Soebroto 1. Aiptu BD (Provost Res JP), luka tembak di perut.

2. Aiptu BR, 35 th, al. Depok City Bolok Anggrek No.2. (Lantas PMJ).

3. Aiptu DM (Lantas Menteng). luka tembak di perut.

4. AA, 24 th, perempuan, Jl Ampar RT.7/5 No.85 A Jaktim, luka kaki sebelah kanan terkena ledakan, (Sipil).

5. CIB, 21 th, laki-laki, alamat grogol Jakbar, luka dipunggung sebelah kiri, jari jari tangan robek. (Sipil).

6. YAM, 48 th, laki-laki, kewarganegaraan Belanda, alamat Jl.Nangka No.106 Jagakarsa Jaksel (Sipil).

7. PAY, 24 th, laki-laki, alamat Bojong Gede Jabar. (Sipil) 8. AKB, 25 th, Sumedang. (Sipil) 9. MA, luka di dada kiri dn kaki kiri patah, (WN Aljazair)

C. RS TARAKAN 1. BS (Lantas PMJ), luka tembak di punggung kiri tembus ke ketiak.

D. RS ABDI WALUYO 1. Aiptu SH, (Lantas PMJ), luka tembak di punggung (2 lubang) 2. RS, Security Starbucks, 37 th, alamat Bojong Gede, luka tembak di kepala (Sipil) 3. AT, Security Starbucks, 18 th, luka terkena serpihan bom (Sipil) 4. FF, 48 th, luka sobek di dahi dan leher (WN Jerman).

5. ST, 54 th, WN Austria, luka robek di dahi tangan kanan dan siku kiri (WN Austria) 6. AF, 40 th, PNS Pemda Riau, luka di dahi dan siku kiri E. RS Husada 1. RP, 26 th, laki-laki, luka dipunggung kiri, sdh pulang dari rumah sakit/ tidak dirawat. (Sipil) Catatan, 7 (tujuh) kantong jenazah dikirim ke RS Kramat Jati yang belum diketahui identitasnya. (Ant)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...