Langsung ke konten utama

Kakek Curi BPKB Mobil Majikan, Lantaran Terpikat PSK

Radar Publik
Selasa, 05 Januari 2016

Surabaya - Tua tua keladi itulah pepatah yang tepat buat Imanuel D warga Wonorejo Surabaya. Sebab di usianya yang ke 50 tahun bukannya insaf malah perilakuknya makin menjadi.

Tersangka nekat mencuri 3 BPKB milik majikannya lantaran terpikat Pekerja Seks Komersial (PSK) eks Dolly.

Akibat ulahnya bapak tiga anak inipun terpaksa harus berurusan dengan Unit Jatanum, Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar menjelaskan tersangka yang berprofesi sebagai sopir pribadi melakukan pencurian dan pemberatan di rumah majikannya sendiri‎, yaitu M Ali Basjar, warga Wonorejo, Surabaya.

"Pertama, tersangka mencuri tiga buah BPKB mobil milik korban, dan kemudian digadaikan ke koperasi. Yang terakhir, tersangka mencuri motor milik korban dan keluar dari pekerjaannya," terang Lily di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (5/12/2015).

Sementara modus pencurian surat BPKB tersebut tersangka mengaku dirinya hanya bermodal menduplikat kunci lemari majikannya. "Usai menduplikat kunci, baru saya beraksi ketika majikan tidak ada dirumah," tuturnya.

Selanjutnya, tersangka mengambil tiga BPKB masing-masing Nissan type Grand Livina Ultm Nopol L 1862 NU, ‎Toyota Etios Nopol L 1676 RK dan motor Honda Nopol L 6487 RG.

"Saat berniat keluar dari pekerjaannya pada Desember 2015 kemarin, tersangka juga membawa lari motor Honda Supra L 6018 ES milik korban," sambung Lily.

Atas laporan korban, Unit Jatanum melakukan penyelidikan, kemudian melakukan penangkapan terhadap tersangka.

Di hadapan penyidik, tersangka yang 15 tahun menjadi sopir pribadi korban ini mengaku nekat melakukan pencurian di rumah sang majikan karena terbelit hutang.

"Kumudian saya nyuri BPKB mobil. BPKB-nya saya gadaikan Rp 39.800.000, motornya Rp 7 juta dan Rp 5 juta," akunya.

Selain untuk membayar hutang, uang hasil dari gadai BPKB dan motor itu, aku tersangka, juga untuk foya-foya. "15 tahun jadi sopir pribadi, saya diberi uang makan perhari Rp 70 ribu, dan gaji bulanan Rp 500 ribu. Karena gak cukup untuk bayar hutang dan hidup sehari-hari, saya nyuri. Uangnya selain pakai bayar hutang juga buat mengencani wanita pekerja seks mantan Dolly," katanya.

Tersangka juga sendiri, menjelaskan untuk main dengan perempuan itu dilakukan tiga hari sekali."Meski sudah ditutup, saya masih bisa booking (perempuan) sembunyi-sembunyi. Untuk sekali kencan, sekarang Rp 500 ribu," pungkasnya. (Nyoto)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...