Langsung ke konten utama

Akhirnya Pembantai Pak Haji dan Bu Haji Menyerahkan Diri Selang 12 Jam

Radar Publik
Sabtu, 30-01-2016/ulasan pojokpitu
Jember - Pasca aksi pembunuhan yang menimpa sepasang suami istri di Kecamatan Kencong Jember, Jumat dini hari tadi (29/1). suasana ramai masih menyelimuti rumah keluarga korban dan TKP. Selang waktu 12 jam setelah terjadinya pembunuhan yang diselimuti motif asmara, pelaku atas nama Dimas, yang sempat kabur akhirnya menyerahkan diri ke Mapolres Lumajang. Polisi yang mengetahui keberadaan pelaku langsung menjemput pelaku untuk dibawa ke Mapolres Jember demi menjalani proses hukum.

Pasca gegernya warga Desa Kraton, Kecamatan Kencong, Jember, Jumat dini hari tadi, akibat tewasnya sepasang suami istri warga setempat, Haji Imam Subiantoro (42), dan istrinya Hajah Aljannati (40) di kediamannya. Warga berbondong bondong terus mendatangi rumah keluarga korban maupun TKP. Jenazah yang sempat disemayamkan di rumah keluarga korban menjadi tempat berkumpulnya para pelayat.

Sedang TKP, atau rumah korban sendiri masih diberi garis polisi untuk mensterilkan area kejadian perkara. TKP masih disterilkan karena diduga masih banyak bukti baru yang ada di TKP.

Tetangga korban tidak menyangka karena perbuatan keji tersebut dilakukan oleh tersangka Dimas. karena dalam keseharian Dimas saat menjaga warnet dirinya dikenal sebagai pribadi yang diam supel dan ramah. Namun saat mendengar berita ini seluruh warga sekitar hampir tidak percaya kalau pelaku pembunuhan adalah Dimas.

Sementara itu selang waktu dua belas jam, akhirnya pelaku pembunuhan sepasang suami istri ini menyerahkan diri ke Mapolres Lumajang. Pelaku mengaku telah membunuh sepasang suami istri karena motif cemburu kepada Hajjah Aljannati diduga mempunyai pria idaman lain.

Pelaku terlebih dahulu cek cok mulut dengan korban wanita karena merasa dirinya dikhianati oleh kekasih hatinya. Karena terbawa emosi akhirnya pelaku membunuh korban wanita tersebut, karena mendengar suara gaduh suami korban mendatangi pelaku dan sempat terjadi adu fisik, dan akhirnya pelaku membunuh suami korban.

Walau pelaku ini adalah pria idaman lain dari korban, namun sifat cemburu pelaku terhadap korban sangat tinggi. Pelaku tega menghabisi nyawa kedua korban karena diselimuti api cemburu dan pelaku menyesal atas perbuatannya.

Kini pelaku telah dijemput oleh tim gabungan Reserse Mobil Polres Jember beserta Polisi Sektor Kencong, untuk dibawa ke Mapolres Jember demi menjalani proses hukum. Pelaku diancam hukuman berlapis dan dapat digolongkan pembunuhan tingkat satu dengan ancaman hukuman seumur hidup.(end/nyoto/red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...