Langsung ke konten utama

Gudang Pupuk Oplosan di Kutorejo digrebek Petugas Gabungan

Radar Publik, Jumat 04/09/2015
Mojokerto - Petugas Gabungan dari Unit Intelijen Kodim 0815, Koramil 0815/13 Kutorejo, Satpol PP dan Sekcam Kutorejo Kabupaten Mojokerto, menggerebek gudang pupuk oplosan di desa dan Kecamatan Kutorejo.

Gudang pupuk CV. Argo Bhuana Tani milik Bandi Kusbianto (50), warga Dusun Seduri Desa Seduri Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto itu, diduga memproduksi pupuk jenis NPK dan Phonska jauh dibawah standard baku mutu. Pasalnya, produksi pupuk NPK Phonska dalam kemasan 50 Kg dan Pupuk NPK 11-11-16, dalam kenyataannya isi kandungan tidak sesuai dengan yang tertera pada kemasan.

Dari hasil pemeriksaan, Bandi mengakui jika produksi pupuknya adalah palsu. Sedangkan hasil produksi, rencananya akan dikirim ke Mataram dan Bali dengan kapasitas sekali pengiriman sebanyak 8 Ton. Sementara dalam sehari, CV. Argo Bhuana Tani mampu memproduksi Pupuk NPK palsu sebanyak 1 Ton.

Alhasil, petugas gabungan akhirnya menutup CV. Argo Bhuana Tani dan dilarang memproduksi Pupuk lagi. Pemilik serta tiga karyawannya juga diamankan ke Mapolres Mojokerto untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara barang bukti yang diamankan diantaranya berupa Pupuk NPK Phonska warna biru kemasan 50 Kg sebanyak 137 sak dan bahan baku pupuk gipsun sebanyak 43 sak, Dolomit 22 sak dan garam lokal 0,5 sak serta pewarna biru 13 Kg dan pewarna merah 11 Kg. (Red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...