Langsung ke konten utama

GIAT SIDANG PENENTUAN KELULUSAN RIKMIN AWAL PENERIMAAN CALON BINTARA POLRI KHUSUS PENYIDIK T.A 2015 DI PANBANRIM POLRES PASURUAN


Radar Publik
Pada hari Rabu tanggal 09 September 2015 sekira jam 10.30WIB hingga selesai, di dalam Gedung Eksekutif  Polres Pasuruan, telah  dilaksanakan giat sidang penentuan kelulusan rikmin awal penerimaanCalon   Bintara Polri khusus PenyidikT.A 2015 di Panbanrim Polres Pasuruan  , adapun pembukaan Sidang kelulusan Rikmin awal  yaitulangsung di pimpin oleh Wakil Ketua Panbanrim yaitu Wakapolres Pasuruan KOMPOL EKO HENGKY PRAYITNO. S.I.K. ( untuk mewakili Kapolres Pasuruan)  dan  dalam pelaksanaan Sidang penentuan kelulusan tersebut didampingi oleh Sekertaris KOMPOL ROHADI. B.W ,dan ikut hadir para panitia lain termasuk     dari Instansi pemerintah terkait (Instansi Kemenag, Kadispenduk, Kadispendik) serta daripengawas internal, pengawas eksternal ( dari LSM LIRA Pasuruan  )serta hadir pula para orang tua/wali dan seluruh calon siswa yang memenuhi syarat.
Selanjutnya WakapolresPasuruan sebagai Wakil Ketua Panbanrim setelah membuka sidang kelulusan tersebut langsungmemberikan sambutan yang intinya sebagai berikut:
1.         Polri telah membuka kesempatan bagi putra-putri Indonesia untuk mengikuti pendidikan menjadi   Calon siswa Bintara Polri khusus Penyidik yang pendaftarannya sudah dibuka  mulai sejak 13 Agustus   s/d 08  September 2015 , dan adapun persyaratan khusus dalam penerimaan Calon Bintara Penyidik Pembantu tersebut yaitu untuk Ijasah sekolah harus  minimal S1 ( Strata Satu) segala jurusan ,  umur maksimal 26 tahun,  Tinggi badan minimal untuk laki-laki 160 cm, dan untuk Wanita  155 Cm,  sedangkan yang lainnya  sama dengan pendaftaran calon Bintara Umum yang telah dilakukan sebelumnya .
2.         Kegiatan perekrutan kali ini diawali dengan kegiatan sosialisasi/kampanye melalui media elektronik , media cetak dan sosialisasi langsung kemasyarakat desa oleh para Bhabinkamtibmas, untuk menjaring animo masyarakat sebanyak-banyaknya dan menyakinkan bahwa masuk Polri tanpa dipungut biaya dengan prinsip BETAH (bersih, transparan, akuntabel, dan humanis), setiap tahapan seleksi selalui melibatkan unsur-unsur pengawas eksternal(dari LSM dan dinas pemerinah terkait) ,  maupun pengawasan dariinternal sehingga diperoleh hasil peserta seleksi yang berkualitas;
3.         Bagi peserta/calon Bintara yang telah dinyatakan lulus rikmin awal di Panbanrim Polres Pasuruan untuk selanjutnya mengikuti tahapan-tahapan  test  di Polda Jawa Timurantara lain Test Kesehatan , Test Jasmani,  Test Psicologi dan Test Akedemik
Adapun jumlah pendaftar  CalonBintara khusus penyidik  di Panbanrim Polres Pasuruan T.A 2015 sebanyak 14 orang peserta yang terdiri dari  laki-laki sebanyak 9 orang peserta, sedangkan Wanita sebanyak 5 orang peserta dan setelah di lakukan proses penelitian administrasi oleh Panitia di Panbanrim Polres Pasuruan , maka Panitia Panbanrim menyatakan bahwa 14 orang peserta yang mendaftar dinyatakan lulus semua dan setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan Pakta Integritas orang tua peserta penerimaan Polri khusus Penyidik Pembantu yang dibacakan oleh perwakilan dari orang yua peserta yaitu bernama Ibu FATIMA  hingga pelaksanaan kelulusan Rikmin awal selesai giat berlangsung aman , lancar dan tertib.
 Ujar Kasubbag Humas Polres Pasuruan AKP MD. YUSUF, SH., MM .(sm/lia)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...