Langsung ke konten utama

Taman Safari Prigen Gelar Pesta Adat Papua

Radar Publik
PASURUAN - Menyongsong peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen Kabupaten Pasuruan menggelar pesta adat Kampung Papua. Tarian adat dan makanan khas pulau diujung timur Indonesia dikenalkan kepada para wisatawan yang sedang berlibur akhir pekan.

Sejumlah mahasiswa Papua unjuk gigi dengan menampilkan tarian khas Huembilo untuk mengkampayekan pelestarian puspa dan satwa Indonesia. Jika biasanya tari Huembilo diiringi alat musik tradisional Papua, pada penampilan kali ini diiringi instrumental gitar oleh gitaris Dodi Hernanto, 53.

Gerakan-gerakan tarian Huembilo semakin dinamis dengan iringan musik dari pria berjuluk gitaris satu jari yang akrab disapa Mr D itu. Penampilan tersebut dapat sambutan meriah dari pengunjung di area Restauran Gading TSI II Prigen.

Sembari menikmati sajian tarian dan alunan musik Papua, pengunjung juga disuguhkan menu istimewa Papeda. Papeda adalah makanan pokok masyarakat Papua yang terbuat dari sagu. Biasanya, Papeda disantap bersama kuah yang terbuat dari ikan tongkol.

"Even ini untuk lebih mengenalkan kekayaan adat dan budaya Indonesia. Kami berharap masyarakat lebih peduli akan perlindungan, pelestarian puspa dan satwa nasional," kata Idham Rustian Pribadi, Humas TSI II Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Pada tahun 2013 lalu, dua kekayaan alam Papua, yakni pohon Sagu (metroxylon sago) dan Hiu Gergaji (pristis microdon) telah ditetapkan sebagai Puspa Satwa Nasional.

Alex Kanat (22), salah satu penari mengatakan, tari Huembilo menceritakan kehidupan masyarakat Papua yang cinta damai. Tarian tersebut untuk penghormatan dan penyambutan para tamu. Pemuda asli Jayapura ini mengaku bangga bisa menari mengenalkan kekayaan budaya dan adat istiadat Papua. (Sny)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...