Langsung ke konten utama

KPK Dan Radar Publik Incar Koruptor Kakap Di Jatim

Radar Publik
JAKARTA– Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang selama ini dikenal adem ayem jauh dari kasus korupsi ternyata menyimpan koruptor kelas kakap. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyebut terdapat koruptor kelas wahid di Jatim.

Namun KPK belum berhasil mengungkap korupsi ini karena pelakunya beroperasi dengan lihai dan canggih. Alhasil KPK cukup kesulitan menembus dan menemukan bukti pelaku korupsi. Biasanya usai beraksi langsung membersihkan barang bukti. Mereka melakukan korupsi tanpa meninggalkan jejak. ”Di Jawa Timur itu perampoknya kelas wahid dan berpengalaman,” ungkap Abraham dalam diskusi politik kebangsaan di Kantor International Conference of Islamic Scholars (ICIS), di Jakarta kemarin.

Pernyataan Abraham itu guna menjawab pertanyaan seorang peserta diskusi yang mempertanyakan posisi KPK di Jatim. Sang penanya menilai KPK tidak pernah mengungkap kasus korupsi di Jatim. KPK seolah sengaja tidak menyentuh para pelaku korupsi di wilayah tersebut. Hal ini dibantah oleh Abraham dan menyatakan KPK sudah memperoleh informasi kasus dugaan korupsi di daerah itu. KPK baru akan mengusutnya jika telah ditemukan petunjuk dan alat bukti yang cukup.

Abraham menegaskan, koruptor kelas wahid di Jatim masuk ke dalam kategori kelas berat karena melakukan korupsi secara rapi dan tidak meninggalkan jejak. Semua kejahatan yang dilakukan dirancang sedemikian rupa untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penelusuran KPK. Karena itu, Abraham meminta dukungan agar pihaknya mampu membongkar korupsi di Jawa Timur.

”Mereka sudah merencana. Tapi kami sudah mengendus dan sekarang berdoa agar bisa mengungkapnya,” ujarnya. Secara umum, Abraham mengaku prihatin tindakan korupsi belum mengalami penurunan signifikan. Sebaliknya, korupsi justru berevolusi dari pola sederhana menjadi kejahatan luar biasa dan canggih. Belakangan korupsi juga banyak dilakukan kelompok usia muda. Dia menduga ada yang salah di negara ini, sebab generasi muda sudah tidak cukup kuat menanggulangi korupsi.

”Karena itu, dalam melakukan pemberantasan korupsi KPK mencoba mengintegrasikan pencegahan dan penindakan,” ucapnya. Pernyataan Abraham Samad bukan omong kosong. Pakar hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya I Wayan Titib dengan tegas menyatakan hal itu benar bahkan kerugian negaranya nyaris sama dengan korupsi Bank Century. ”Pernyataan KPK itu tidak lagi menampar wajah penegak hukum di Jatim. Tapi itu sudah mengencingi. Hal tersebut memang benar dan oknum tersebut memang sulit tersentuh hukum,” kata Wayan, kemarin.

Wayan Titib mengaku tahu korupsi macam apa dan siapa aktornya yang dimaksud KPK. Sayang, dia enggan berbagi informasi rinci soal dugaannya itu. ”Itu jumlah kerugiannya setara kasus Century kalau ditotal. Dari tahun 2004 sampai sekarang,” tandas Wayan. Langkah pengusutan kasuskasus korupsi besar di Jatim seharusnya ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) atau Polda Jatim. Namun, menurutnya masyarakat banyak tak percaya karena institusi penegak hukum di Jatim sering kali tidak tuntas dalam penanganan kasus korupsi.

”Kasus WW (Wishnu Wardhana, mantan Ketua DPRD Surabaya) di Polrestabes Surabaya, sampai berganti Kapolres beberapa kali hingga kini masih tetap tersangka. Kasus korupsi Persebaya berkas laporan saya dihilangkan Kejati. Karena tak percaya makanya banyak yang lapor langsung ke KPK,” kata Wayan memberi contoh kasus. Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Jatim, Mulyono, mengatakanmestinya KPK berbagi data langsung dengan kejaksaan jika memang mencium adanya korupsi dengan aktor koruptor kelas wahid di Jatim.

”Mestinya serahkan data ke kami atau supervisi kasuskasus yang mereka anggap ada di Jatim,” ujarnya. Mulyono juga menampik tudingan pihaknya tidak serius menangani korupsi besar. (Pemimpin Radar Publik/Gus Nyoto)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...