Langsung ke konten utama

Dua Rumah Kepala Tata Usaha KPRI Kemenag Sidoarjo Disita Kejaksaan

Radar Publik
Sidoarjo - Kejaksaan Negeri Sidoarjo menyita aset rumah tinggal di Perumahan Gading Fajar milik Lilik Handayani, Kepala Tata Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kemenag Sidoarjo.

Penyitaan dilakukan lantaran diduga melakukan korupsi uang milik KPRI senilai Rp 3,3 miliar yang dilakukan hampir 3 tahun. Namun, hasil korupsi yang dilakukan wanita yang menjadi Kepala Tata Usaha KPRI Kemenag Sidoarjo itu baru diketahui dan dilaporkan ke pihak kejari, setelah mengetahui transaksi keuangan yang janggal.

"Korupsi yang dilakukan itu dimulai sejak 2008 hingga 2011. Dan baru dilaporkan ke kejaksaan pada bulan Juli 2013 kemarin," kata tim penyita Kejari Sidoarjo Wahyu Dwi Prastyo kepada Radar Publik, Kamis (22/8/2013).

Wahyu menjelaskan korupsi yang dilakukan Lilik dengan cara memberikan pinjaman uang kepada sejumlah orang yang jadi anggota KPRI. Para peminjam uang itu sudah menyetorkan dan melakukan penutupan hutang. Namun uang pinjaman anggota tidak disetorkan kembali ke KPRI Kemenag.

"Uang penutupan hutang itu tidak disetorkan ke pihak KPRI Kemenag. Melainkan diambil dan untuk kepentingan sendiri," tambahnya.

Karena tidak bisa mengembalikan uang negara, rumah tinggal yang sudah tidak ditempati Lilik Handayani bersama suaminya Lutfi Ikhwan di Perumahan Gading Fajar B6/28 dan B6/27, disita.

"Dua rumah yang kita sita diduga hasil korupsi dilakukan Lilik Handayani dan harganya senilai Rp 400 juta untuk satu rumahnya. Satu rumah atas nama tersangka (Lilik Handayani), yang satu atas nama suaminya Lutfi Ikhwan," terangnya.

Selain menyita 2 rumah, kejari juga melakukan penyitaan sejumlah perabotan rumah tangga yang ditinggal oleh tersangka Lilik Handayani. Tapi, pihak kejaksaan berencana akan melakukan pemanggilan terhadap tersangka.

"Selasa depan akan melakukan pemanggilan terhadap tersangka untuk hadir mengenai penetapannya sebagai tersangka," pungkas dia. (Kresna)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...