Langsung ke konten utama

Haul Bung Karno, Baliho Bambang-Said Bertebaran di Blitar

Radar Publik
Blitar - Peringatan Haul Bung Karno nanti malam, sejumlah baliho raksasa bertuliskan 'BambangSaid untuk Jawa Timur' bertebaran di sejumlah sudut di Kota Blitar.

Baliho berukuran sekitar 4x4 meter ini didominasi warna hitam, merah dan abu-abu, bergambar Presiden Pertama RI Soekarno. Di sudut kanan atas baliho, tertulis i like bergambar jempol.

Pantauan Radar Publik, baliho yang mengusung calon nama pasangan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur ini terpasang diantaranya di perempatan Jalan Soekarno Hatta, perempatan Jalan Sultan Agung atau sekitar 100 meter dari Istana Gebang.

Entah kapan pastinya pemasangan Baliho berukuran raksasa ini, namun yang jelas warga dengan mudah menemukanya. Peringatan Haul Bung Karno rutin digelar Pemerintah Kota Blitar setiap tahunnya. Dalam peringatan Haul ke-43 Bung Karno ini digelar dengan cara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Panitia yang dimotori Dinas Komunikasi Informasi dan Pariwisata Daerah (KOMINPARDA) Kota Blitar ini, akan menggelar 1.000 tumpeng di sepanjang Jalan Sokarno Hatta atau Makam Bung Karno, hingga jalan Sultan Agung, tepatnya di Istana Gebang.

Tumpeng yang rencananya dijajar sepanjang 2,5 km ini akan dinikmati warga Blitar dan seluruh pengunjung setelah dido'akan oleh pemuka agama.

"Selain malam 1.000 tumpeng dalam peringatan haul kali ini, nanti malam Walikota Blitar, Samanhudi Anwar juga akan melepaskan Lampion berukuran besar, bersama sejumlah kepala daerah yang kebetulan mengikuti acara ini," jelas Wikandrio, yang ditemui Radar Publik terpisah, Kamis (20/6/2013).

Sementara Kepala Dinas Kominparda Kota Blitar mengaku pelaksanaan rangkaian Haul Bung Karno ini, akan dimulai tepat pukul 19.00 wib, akan dihadiri putri mendiang Presiden Soekarno, Rahmawati Soekarno Putri.

Sementara, disinggung adanya baliho BambangSaid yang terpasang di sejumlah titik menjelang pelaksanaan Haul Bung Karno ini, Wikandrio menyatakan dirinya tidak tahu menahu.

"Haul BK tidak ada moment yang berkaitan dengan unsur politik, jadi ansih murni peringatan wafatnya sang proklamator, kalaupun ada itu di lapangan seperti itu, bukan tanggungjawab Pemerintah Kota Blitar," pungkas Wikandrio. (Kresna)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suasana Malam Di Tangkis Porong Indah (TPI)

Radar Publik Minggu (3/11/2013) WARGA Porong dan sekitarnya punya istilah khas, TPI. Bukan Televisi Pendidikan Indonesia, melainkan TANGKIS PORONG INDAH. Ini tempat mangkal ratusan lonte di tangkis (tanggul) Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ‘Keindahan’ tangkis itu bisa disaksikan setiap malam. Tangkis yang siangnya panas terik dan sepi, malam hari sangat meriah. Di sini tak ada rumah bordil yang khusus menyediakan kamar berikut lontenya. Di sini semua serba darurat. Usai matahari terbenam para ‘pengusaha’ bikin kamar-kamar begituan. Sedikitnya ada 60 kamar. “Ada semacam panitia atau pemilik. Rangkanya sudah ada, sehingga malam tinggal pasang. Bikinnya gampang sekali, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Eko, warga Porong. Pengelola kompleks TPI menyiapkan dua tiga wadah berisi air bersih di depan kamar 2 x 1 meter itu. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membersihkan organ intim si lonte dan tamunya usai berhubungan badan. Fasilitas ini, rata-rata sudah...

Belum Jelas Perizinannya Pembangunan Pabrik Paku di Kangkungan Mojokerto di Protes Warga

Radar Publik Jatim - Selasa, 16/7/2024 MOJOKERTO, Warga Dusun Kangkungan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memprotes pembangunan pabrik paku yang ada di daerahnya, alasannya, mereka khawatir terdampak sisa hasil produksi dari produsen paku itu kelak kalau sudah beroperasi, di antaranya debu dan sumber air yang terkontaminasi dengan limbah besi.  Selain itu, warga juga menuntut kompensasi kepada pemilik pabrik akibat debu yang ditimbulkan oleh dum truk yang berlalu lalang, pada masa proyek pembangunan. Tidak hanya debu dan suara bising, mereka juga mempertanyakan ijin penggunaan akses yang di lalui dum truk untuk menguruk pabrik. Warga setempat, Alfatah (42)  mengatakan " kami hanya menanyakan kedepan dampak yang di timbulkan oleh pabrik, dan kami juga menanyakan penggunaan akses yang di lalui kendaraan proyek" . " Warga Kangkungan kepingin tahu, ijinnya sama siapa ? kaitan dengan penggunaan jalan yang di lalui kend...

Buntut Protes Warga, Kompensasi Tidak Cair Dari Pabrik Warga Tutup Akses Menuju Proyek

Radar Publik .com Mojokerto 21/7/2024 MOJOKERTO : Bentuk kekesalan warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim, akibat dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek dan penggunaan jalan yang tidak ijin ke warga. Pada Minggu siang (21/7/2024) warga Kangkungan tutup jalan menuju proyek pembangunan pabrik. Puluhan warga setempat, memblokade jalan setapak menuju proyek. Sebab, sejak dimulainya proyek pembangunan pabrik, warga sudah berkali-kali mengajukan kompensasi ke pihak pengembang, namun, hingga saat ini kompensasi tak kunjung terealisasi. Dengan kompak, warga Dusun Kangkungan mendirikan pagar dari bambu yang di bubuhi spanduk penutupan jalan. "Kami sudah capek dengan janji-janji belaka dari pihak manajemen pabrik. Sekitar sudah 5 kali mediasi dengan Pemdes Lengkong, dan perwakilan perusahaan, namun hingga saat ini mediasi tersebut masih dead lock," kata Didik, warga setempat. Menurut warga yang lain, Agustina (54) sepanjang perus...