Deklarasi ini disaksikan langsung oleh Menteri Sosial RI Salim Segaf Al Jufri dan dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Kapolada Jatim Irhen Pol Unggung Cahyono serta sejumlah tokoh masyarakat lainnnya.
Usai deklarasi ini, pemerintah akan menggelontorkan dana untuk alih fungsi dan alih profesi bagi masyarakat sekitar Dolly. Bantuan tersbeut untuk PSK, Mucikari dan warga sekitar. Nilai bantuan yang akan digelontarkan sebesar Rp7,317 miliar dari Kementrian Sosial dan Rp1,555 Miliar dari Pemprov Jatim.
Mensos, Salim Segaf mengatakan, untuk malam ini yang mendapat bantuan secara simbolik sebanyak 311 orang. Mereka adalah unsur dari PSK dan Mucikari di Dolly dan Jarak. Ia menjelaskan, sejak tahun 2012, Kementrian Sosial memang fokus membantu sejumlah daerah di Indonesia bebas dari prostitusi.
"Kita serius berantas ini, Tiongkok saja tidak ada lokalisasi, masak kita sebagai masyarakat beragama membiarkan adanya lokaliasi," kata Salim di Islamic Center, Surabaya, Rabu (18/6/2014) malam.
Hals enada juga dikatakan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Menurutnya keberhasilan menutup Dolly dan Jarak ini merupakan upaya besar bagi Jawa Timur untuk menutup sejumlah lokalisasi di daerah-daerah. Kata Pakde Karwo, penutupan Dolly dan Jarak ini berkat kegigihan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Dan ini dengan kegigihan Bu Wali, Dolly dan Jarak bisa selesai," katanya.
Pakde Karwo juga berharap, selain pengentasan warga di lokalisasi pihaknya juga terus meningkatkan pemberantasan kemiskinan di Jawa Timur. Saat ini baru ada 369 ribu rumah tangga sangat miskin yang bisa dientaskan dari 493 ribu rumah tangga sangat miskin.
"Ini butuh kerja lebih keras lagi. Untuk Surabaya kami yakin Bu Wali konsen masalah ini," katanya.
Sementara, meski sudah dilakukan deklarasi penutupan namun aksi penolakkan warga masih berlangsung. Hingga malam ini sejumlah warga di lokalisasi Dolly masih terus berjaga-jaga. Mereka menganggap penutupan itu hanya sepihak karena warga di lokalisasi tidak pernah dilibatkan untuk membahas penutupan tersebut.(Nyoto)