Mojokerto - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa terkait kasus korupsi gratifikasi proyek pemasangan tower BTS jaringan seluler dan kasus menerima uang dari pembangunan infastrukstur jalan dan proyek lainnya.
Beritajatim.com mencoba menenggok salah satu rumah orang nomor satu di Kabupaten Mojokerto yang berada di Trece, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Sebelum ditahan oleh lembaga antirasuah, aktivitas Bupati banyak dilakukan di rumah yang berada di kaki Gunung Welirang tersebut.
Informasi dari warga setempat, Bupati yang memiliki sapaan MKP ini setiap hari berada di dalam bangunan rumah dengan lantai dua tersebut.
Pagar rumah bercat cream dan putih setinggi dua meter, tidak ada lampu penerangan di area pagar itu. Apabila malam penerangan hanya mengandalkan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) jalan.
Rumah tersebut berdiri diatas lahan lebih dari 200 meter, sementara pada bangunan utama terdapat dua lantai.
Tampak pondasi bangunan berlantai dua masih dalam proses pengerjaan teronggok di dalam samping kanan rumah.
Sedang di bagian belakang dan samping kiri terdapat kebun yang ditanami berbagai buah dan pohon-pohon.
Warga setempat menuturkan, jika rumah tersebut dibeli pada tahun 1998 dan direnovasi pada tahun 1999 oleh orang tua bupati dua periode tersebut.
Untuk masuk ke dalamnya melewati pintu gerbang besi warna hijau yang menjorok ke dalam sekira dua meter dari jalan raya Trece-Pacet.
Saat masuk, ada bangunan rumah persis berada di pintu gerbang yang merupakan tempat penjaga rumah satu keluarga yang tinggal di bangunan itu. Penjaga rumah Trece berinisial (UR) merupakan orang kepercayaan MKP. Hampir selama 25 tahun, UR menjadi orang kepercayaan Bupati
Saat pengeledahan KPK seminggu yang lalu, rumah tersebut menjadi sasaran KPK. Sejumlah kendaraan, jet ski dan uang berhasil disita dari rumah tersebut.
Namun pasca penetapan tersangka dan penahanan selama 20 hari, tidak ada aktivitas di dalam rumah tersebut. "Beliau (MKP) tidak pernah keluar dan berkomunikasi bersama tetangga, beda dengan orang tuannya. Sebelum menjabat sebagai Bupati, sempat beberapa kali ke musalah maupun rumah warga. Beda dengan MKP, tidak pernah keluar," ujar ibu rumah tangga salah satu tetangga, Senin (1/5/2018).
Perempuan berjilbab tersebut menuturkan, keterangan dari penjaga jika banyak tamu yang datang dan selalu membawa banyak dalam bentuk uang tunai.
Selain itu, penjaga UR juga pernah bercerita pernah membayar transanksi tunai untuk membeli mobil baru milik Bupati yang kemudian ditaruh di rumah tersebut. "Uang itu katanya dari pabrik kata penjaga villa. Pernah membayar mobil cash di dalam situ uangnya sekitar Rp400 juta, itu cerita penjaganya. Bupati kalau turun (keluar rumah menuju Pemkab, red) pagi pukul 07.00 WIB. Biasanya pakai mobil sedan putih (Subaru tipe WRX AWA S 1168)," tuturnya.
Warga juga banyak yang tahu jika rumah tersebut dijadikan gudang penyimpanan barang-barang berupa kendaraan dan jet sky milik Bupati.
Ini didukung dengan kedatangan KPK mengeledah dan membawa kendaraan serta jet sky dari dalam rumah tersebut pada pekan lalu.
"Rumah itu selalu ramai setiap hari, hingga malam sekira pukul 23.00 WIB masih ada aktivitas. Warga tidak tahu aktivitas yang ada di dalamnya, tapi yang jelas sering kendaraan plat luar kota keluar masuk ke dalam rumah itu," pungkas perempuan yang enggan menyebutkan namanya tersebut.(Nyoto)