Selasa, 23 Mei 2023
Jakarta - Ketua Perhimpunan Kekarantinaan Kesehatan Indonesia Dr. dr. Lucky Tjahjono, M.Kes, menyarankan jamaah calon haji meminum air zam-zam setidaknya segelas sebelum shalat wajib demi mencegah terkena dehidrasi selama beribadah.
"Sebelum shalat minum, segelas. Tapi, minumnya jangan yang dingin," kata Lucky di Jakarta, Selasa.
Menurut Lucky, jamaah calon haji asal Indonesia umumnya menyukai air zam-zam yang dingin, sementara meminum air dingin saat cuaca panas bisa memicu batuk dan radang tenggorokan.
Selain air zam-zam, asupan lain yang juga disarankan bagi jamaah yakni konsumsi tiga butir kurma misalnya setiap pagi dan sore hari sebagai sumber energi, dan vitamin. Kementerian Kesehatan sejak beberapa tahun belakangan mengadakan gerakan minum air bersama, terutama air zam-zam dan air mineral, bagi para jemaah haji supaya mereka tidak mengalami dehidrasi.
Berkegiatan di luar ruang dapat menempatkan seseorang pada risiko terkena dehidrasi, yang terkadang ini tidak disadari sebelum muncul gejala seperti mudah lelah, kulit kering, pusing hingga pingsan.
Agar gejala-gejala itu tidak terjadi, Lucky sekali lagi mengingatkan khususnya bagi mereka yang menjalankan ibadah haji untuk sering minum, misalnya usai pulang dari masjid.
"Setiap ke masjid minum, pulang dari masjid minum, sedikit-sedikit bagus. Bahkan bawa tumbler (tempat minum), jangan menunggu haus. Waktu perjalanan minum menjaga supaya jangan sampai dehidrasi," kata Lucky.
Selain mengenai pencegahan dehidrasi saat ibadah haji, Lucky juga mengingatkan jamaah calon haji untuk mendapatkan vaksin meningitis setidaknya dua pekan sebelum keberangkatan, mengingat selama beribadah di Tanah Suci berisiko berkontak dengan jamaah dari daerah endemis meningitis seperti Afrika, khususnya sub-sahara.
Suhu udara di Arab Saudi saat musim haji bisa saja panas dan kering sehingga jamaah, selain minum air, juga perlu mengoleskan pelembap misalnya yang memiliki kandungan petroleum jelly khususnya di bibir dan kaki.
"Sebelum shalat minum, segelas. Tapi, minumnya jangan yang dingin," kata Lucky di Jakarta, Selasa.
Menurut Lucky, jamaah calon haji asal Indonesia umumnya menyukai air zam-zam yang dingin, sementara meminum air dingin saat cuaca panas bisa memicu batuk dan radang tenggorokan.
Selain air zam-zam, asupan lain yang juga disarankan bagi jamaah yakni konsumsi tiga butir kurma misalnya setiap pagi dan sore hari sebagai sumber energi, dan vitamin. Kementerian Kesehatan sejak beberapa tahun belakangan mengadakan gerakan minum air bersama, terutama air zam-zam dan air mineral, bagi para jemaah haji supaya mereka tidak mengalami dehidrasi.
Berkegiatan di luar ruang dapat menempatkan seseorang pada risiko terkena dehidrasi, yang terkadang ini tidak disadari sebelum muncul gejala seperti mudah lelah, kulit kering, pusing hingga pingsan.
Agar gejala-gejala itu tidak terjadi, Lucky sekali lagi mengingatkan khususnya bagi mereka yang menjalankan ibadah haji untuk sering minum, misalnya usai pulang dari masjid.
"Setiap ke masjid minum, pulang dari masjid minum, sedikit-sedikit bagus. Bahkan bawa tumbler (tempat minum), jangan menunggu haus. Waktu perjalanan minum menjaga supaya jangan sampai dehidrasi," kata Lucky.
Selain mengenai pencegahan dehidrasi saat ibadah haji, Lucky juga mengingatkan jamaah calon haji untuk mendapatkan vaksin meningitis setidaknya dua pekan sebelum keberangkatan, mengingat selama beribadah di Tanah Suci berisiko berkontak dengan jamaah dari daerah endemis meningitis seperti Afrika, khususnya sub-sahara.
Suhu udara di Arab Saudi saat musim haji bisa saja panas dan kering sehingga jamaah, selain minum air, juga perlu mengoleskan pelembap misalnya yang memiliki kandungan petroleum jelly khususnya di bibir dan kaki.
Rep. Nyoto