Radar Publik
Jum'at, 18-03-2016
Banyuwangi - Belasan warga Desa Sumber Agung Kecamatan Pesanggran, melakukan aksi mogok makan dengan menutup mulut menggunakan plester di halaman Kantor Bupati Banyuwangi. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan atas aktifitas penambangan emas Gunung Tumpang Pitu, yang dinilai telah merusak ekosistem dan meresahkan warga.
Belasan warga Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi, yang merupakan warga terdampak penambangan emas Tumpang Pitu, ini melakukan aksi mogok makan dengan berdiam diri di depan Kantor Bupati Banyuwangi.
Dengan membentangkan spanduk protes, warga juga menutup mulut dengan plester, sebagai bentuk protes dengan mogok makan. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan warga terhadap aktifitas penambangan emas, yang dinilai mengganggu aktifitas warga dan merusak ekosistem lingkungan.
Menurut warga, Gunung Tumpang Pitu yang ditambang oleh PT Bumi Suksesindo Indonesia (PT BSI) merupakan tameng bagi kehidupan masyarakat sekitar tambang dari ancaman tsunami dan abrasi pantai selatan.
Mogok makan ini akan dilakukan warga hingga pihaknya mendapat respon dari Bupati Banyuwangi, selaku pemberi ijin perusahaan tambang emas Gunung Tumpang Pitu.
Saat ini PT BSI tengah melakukan eksplorasi emas dengan membuka tanah menggunakan bom, yang dinilai telah meresahkan warga sekitar tambang.
Sebelumnya , warga ini juga menggelar aksi di DPRD dan Pengadilan Negeri Banyuwangi untuk melakukan gugatan class action terhadap tambang emas PT BSI. (Nyoto)
Jum'at, 18-03-2016
Banyuwangi - Belasan warga Desa Sumber Agung Kecamatan Pesanggran, melakukan aksi mogok makan dengan menutup mulut menggunakan plester di halaman Kantor Bupati Banyuwangi. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan atas aktifitas penambangan emas Gunung Tumpang Pitu, yang dinilai telah merusak ekosistem dan meresahkan warga.
Belasan warga Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi, yang merupakan warga terdampak penambangan emas Tumpang Pitu, ini melakukan aksi mogok makan dengan berdiam diri di depan Kantor Bupati Banyuwangi.
Dengan membentangkan spanduk protes, warga juga menutup mulut dengan plester, sebagai bentuk protes dengan mogok makan. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan warga terhadap aktifitas penambangan emas, yang dinilai mengganggu aktifitas warga dan merusak ekosistem lingkungan.
Menurut warga, Gunung Tumpang Pitu yang ditambang oleh PT Bumi Suksesindo Indonesia (PT BSI) merupakan tameng bagi kehidupan masyarakat sekitar tambang dari ancaman tsunami dan abrasi pantai selatan.
Mogok makan ini akan dilakukan warga hingga pihaknya mendapat respon dari Bupati Banyuwangi, selaku pemberi ijin perusahaan tambang emas Gunung Tumpang Pitu.
Saat ini PT BSI tengah melakukan eksplorasi emas dengan membuka tanah menggunakan bom, yang dinilai telah meresahkan warga sekitar tambang.
Sebelumnya , warga ini juga menggelar aksi di DPRD dan Pengadilan Negeri Banyuwangi untuk melakukan gugatan class action terhadap tambang emas PT BSI. (Nyoto)