Radar publik jawa timur
Minggu(1/8/2021)
Di desa gayaman kecamatan mojoanyar kabupaten mojokerto jawa timur
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto meninjau salah satu tempat isolasi terpusat tepatnya di puskemas gayaman JL Raya Gayaman no.7 Gayaman-Mojo anyar mojokerto -jawa timur Minggu (1/8/2021).
Tampak hadir menyambut Rombongan Panglima TNI, Pangdam V/Brw Mayjen TNI Suharyanto S.Sos.,M.M, Kapolda Jatim Irjen Pol DR. Nico Afinta kapolres mojokerto AKBP Dony alexander Gubernur Jatim H. Khofifah Icndar Parawansa, Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf M. Dariyanto , Bupati Mojokerto Hj Ikfina fahmawati, Walikota Mojokerto Ika Puspita Sari serta Kepala Puskesmas Brangkal dr. Nurcahyanti Akbar Kusuma Wardani.Camat Mojoanyar Amsar Azhari Siregar ,kepala desa gayaman khamim ghazali beserta jajaran terkait lain nya
Dalam tinjauan atau kunjungan nya Panglima TNI dan Kabaharkam ini tak lain adalah untuk mengetahui atau mengecek anggota TNI-Polri di lapangan, terkait kemampuan dalam melakukan tracing, testing dan treatment (3T) dan penerapan aplikasi Sistem Informasi Pelacakan (Silacak).
Hal ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam melakukan 3T kepada masyarakat yang terpapar Covid-19, guna percepatan penanganan kasus di puskesmas.
Panglima TNI dan Kabaharkam didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Kepala BNPB Letnan Jenderal Ganip Warsito, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan forkopimda Kabupaten/Kota Mojokerto.
Pantauan di lokasi, Panglima TNI meminta kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk menghubungi salah satu orang yang terpapar Covid-19.
"Ini kita apresiasi karena positivity rate rendah. Hasilnya mereka aplikasi Silacak dan inaRISK. Terkait aplikasi Silacak, bukan kita mampu menginput data, tapi di lapangan harus juga paham," terang Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Ketika ada notifikasi konfirmasi positif, apa yang kita lakukan adalah tracing kontak erat, kemudian membagi kegiatan mulai dari entrites, lalu klasifikasi, konfirmasi entri tes, mana yang otg mana yang otg ringan. Kemudian laksanakan isoter 10 hari, lalu lakukan testi tes dan bebas. Sedangkan otg ringan lakukan isoter 14 hari, kemudian dilaksanakan testi tes kalau sudah negatif kembali ke masyarakat," papar dia.
Panglima TNI mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan isolasi mandiri sebagai new normal (kebiasaan baru).
"Bahwa penggunaan masker dan isolasi mandiri jadikan kebiasaan baru. Sehingga saat ini ketika kita dalam kondisi badan hangat langsung isoman, masuk kamar lalu lapor ke bidan desa. Kalau itu sudah biasa kita bisa memutus mata rantai Covid-19, karena mau tidak mau kita harus hidup bersama Covid-19, kalau kita tahu kelemahan Covid-19, ya kita bebas," harapnya
Saya berharap para Tenaga Tracer COVID-19 dan Tenaga Kesehatan seperti para Babinsa, Bhabinkamtimas, Ibu Bidan Desa dan Kepala Desa jangan sampai ada yang sakit, sehingga kesehatan harus benar-benar dijaga,” harapnya.
Pada kesempatan itu juga, Panglima TNI menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua jajaran dan instansi yang terlibat dalam penanganan COVID-19.
"Terima kasih kepada Pak Kades, Bu Bidan serta prajurit TNI-Polri yang telah melaksanakan tugas dengan baik, karena tugas ini merupakan bagian dari upaya kita dalam mengendalikan penyebaran COVID-19,” pungkasnya(Rep.suanang)