Radar Publik
Bojonegoro - Di Jawa Timur, peredaran narkoba mendapat perhatian khusus karena termasuk jumlah pengguna narkoba terbanyak. Data terakhir sebanyak 564 ribu jiwa positif menggunakan narkoba, dengan kerugian mencapai Rp 9.5 Triliun.
Salah satu Kabupaten di Jawa Timur, Kabupaten Bojonegoro juga perlu mendapat perhatian serius. Pasalnya dengan kemajuan industrialisasi minyak dan gas bumi ini banyak warga luar daerah yang datang.
Para penggunannya juga beragam. Mulai dari anak sekolah sampai pejabat negara.
Tidak menutup kemungkinan pengguna barang haram itu juga dari prajurit TNI. Salah satu upaya untuk mengetahui apakah ada prajurit yang mengkonsumsi narkoba, prajurit Kodim 0813/Bojonegoro ini menjalani tes urin, Kamis (10/09/2015).
Selain tes urine mereka juga mendapat pemahaman bahaya narkoba agar bisa disosialisasikan kepada masyarakat. "Kegiatan ini bentuk penyuluhan penanggulangan narkoba kepada seluruh prajurit yang ada di jajaran Kodim 0813," ujar Pasi Intel Kodim 0813/Bojonegoro, Lettu Arh Eeng Mamuro.
Eeng mengatakan, tes urine ini untuk mendeteksi secara dini kondisi kesehatan prajurit ditingkat Koramil hingga Kodim. Jika diketahui prajurit yang positif mengkonsumsi narkoba, pihaknya akan melakukan tindakan pertama secara terapi dan sanksi disipliner selaku prajurit.
"Karena narkoba sangat merusak jasmani prajurit dalam menjalankan tugas sehari-hari. Pemeriksaan urine dilakukan kepada seluruh jajaran mulai dari Koramil dan Kodim sekitar 200 anggota," terangnya.
Sementara itu, Kasubbid Yanmed Dokpol Fanny Sujuti mengatakan, tes urin ini merupakan permintaan dari Kodim 0813 bekerjasama dengan Polres Bojonegoro. Pemeriksaan yang dilakukan hanya bersifat screening (penyaringan). Hasil tes urine ini nantinya akan diketahui apakah ada yang terdeteksi mengkonsumsi narkoba atau tidak.
"Dalam rangka penyuluhan tentang penyalahgunaan narkoba di Kodim Bojonegoro melakukan pemeriksaan tes urin yang bersifat screening," terangnya. (Nyoto)