Selasa, 26 Juli 2016

Walikota Kediri Dituntut Batalkan Seminar KPAD Rp 597 Juta

Radar Publik
Rabu, 27 Juli 2016
Kediri - Massa Ikatan Pemuda Kediri (IPK) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Kediri. Ada berbagai poster yang mereka bawa dalam aksi ini antara lain, menolak Seminar Kerjasama Pembangunan Antar Daerah (KPAD), menolak kedatangan Gubernur Jawa Timur dan mengganti Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kediri.

"Adik kita saudara Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar harus membatalkan Seminar KPAD, karena hanya menghambur hamburkan uang rakyat. Banyak rakyat Kota Kediri yang kelaparan, kemarin tukang becak meninggal dunia saat mengantarkan penumpangnya, ini sangat ironis," teriak Ketua IPK Tomi Ari Wibowo dalam orasinya, Rabu (27/7/2016).

Masih kata Tomi, massa aksi mempertanyakan rincian anggaran untuk Seminar KPAD sebesar Rp 597 juta, yang akan diselenggarakan, pada 29-30 Juli mendatang. Mereka curiga, sebagian besar dana tersebut untuk uang saku Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan 20 kepala daerah yang diundang dalam seminar.

"Bukankan masing masing kepala daerah memiliki anggaran perjalanan dinas. Kenapa anggaran seminar begitu besar. Dana sebesar itu semestinya bisa untuk mengentaskan kemiskinan rakyat. Kalau Walikota Kediri tidak membatalkan Seminar, nanti kita akan memaksa masuk ke ruang seminar untuk menemui Gubernur, kita akan tolak, kita akan usir dari Kediri," ancam Tomi.

IPK mensinyalir kegiatan Seminar KPAD hanya untuk mengeruk APBD Kota Kediri untuk kepentingan segelintir orang. Sebab, menurut IPK, karena yang diundang kepala daerah lain, semestinya dana seminar berasal dari APBD Provinsi Jatim. "Enak sekali mereka yang diundang, bisa berpesta pora memakan uang rakyat Kediri," tudingnya.

Massa aksi sempat berniat membakar ban mobil. Tetapi aksi tersebut dapat dicegah oleh aparat kepolisian yang mengamankan aksi. Hingga saat ini aksi unjuk rasa masih berlangsung, dan tidak ada satupun pejabat Pemkot Kediri yang menemui. (Kresna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar