Radar Publik, Senin (28/10/2013).
Jakarta - “Kenapa saya seperti orang yang dihindari?” Kalimat Bunda Putri di telepon itu membuat sedih Husni Thamrin. Pria tersebut sudah dianggap kakak sendiri oleh perempuan yang kini menggegerkan elite nasional ini.
Bernaldi Kadir Djemat, mantan menantu Bunda Putri, menyebut Husni adalah tangan kanan Bunda Putri dalam urusan bisnis. Husni, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar masa jabatan 1999-2004, mengakui pernah bekerja dalam satu tim dengan Bunda Putri. Perempuan yang oleh Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, disebut sebagai orang yang mengkondisikan para decision maker ini bersama Husni dan ekonom Faisal Basri pernah tergabung dalam tim percepatan pembangunan dan investasi di Kalimantan Barat. Tim ini diangkat oleh Gubernur Kalimantan Barat Usman Jafar.
“Saya kenal dia sepuluh tahun lalu. Cekatan orangnya. Saya tahu kelasnya hebat,” cerita Husni dalam fokus majalah detik edisi 100, di kediamannya, Jalan Pangkalan Jati, pinggiran Jakarta.
Husni berusaha mengontak Bunda Putri begitu perempuan yang dipanggilnya dengan sebutan Dik Su alias adik bungsu ini menjadi buah bibir. Bunda menjadi sorotan sejak disebut dalam sidang suap kuota impor daging sapi Kementerian Pertanian, September 2013. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar