Kamis, 21 Oktober 2021

Dalam masa sulit, seorang Bumil melahirkan bayi kembar prematur

Radar publik Mojokerto
Rabu20/10/2021

Saat pertama kali divonis oleh IGD RS.Kartini-Mojosari,pada selasa (19/10/2021),Sunartik (30) harus melahirkan 2 buah hatinya.

Hasil dari USG,janin kembar dalam kandungan Sunartik masih berusia 7 bulan atau dalam keadaan prematur dan bisa di tempuh melalui operasi caesar, Eko Setyawan  tak lain adalah suami Sunartik warga Desa Talok Rt 01/009, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, sungguh tak menduga dan kebingungan. 

Apalagi setelah proses persalinan, himbauan dari RS.Kartini, dia harus dirujuk  ke  RS Sakinah yang perawatanya harus secara intensif di ruang NICU untuk pemulihan dan keselamatan nyawa nya. Tentu tidak terbayangkan besaran jumlah biaya yang akan dikeluarkan untuk melakukan perawatan tersebut.
 
Saat dikonfirmasi oleh awak media,Eko Setyawan menceritakan, saat usia kandungan istrinya mencapai 7 bulan, istrinya mengalami pendarahan hebat. Segera dibawalah ke IGD RS Kartini  Mojosari Kabupaten mojokerto dirujuklah ke IGD RS.Sakinah karena keterbatasan peralatan medis.

Hingga pada akhirnya istrinya melahirkan melalui tindakan operasi caesar, ditambah lagi kondisi anaknya yang terlahir prematur mengharuskan perawatan secara intensif di ruang NICU RS.Sakinah.

Ia merasa sangat terbantu dengan adanya teman kakaknya yang peduli, ketua dari  PSLPM  ibu Suwarti menginfokan ke  para relasinya untuk  turun tangan.

Dapat  dibayangkan,bagaimana nasib kami  pak, "pikiran ini udah nggak karu-karuan pak,keadaan tidak mampu,tentu berapa banyak uang yang dikeluarkan. Biaya persalinan melalui operasi caesar termasuk pula obat-obatan saja bisa mencapai jutaan rupiah. Belum lagi perawatan untuk anak keduanya yang otomatis perawatanya selama berbulan-bulan. Tentu saya harus menyiapkan uang hingga puluhan juta kedepannya." Keluhnya pada awak media. 

Di sesi lain Suwarti Ketua dari Paguyupan Srikandi Peduli Lingkungan Majapahit(PSLPM) menyampaikan  "Kalau dari saya sendiri mas memang PSLPM di bidang lingkungan tapi saya juga seorang perempuan & akan tetap peduli dengan permasalahan seperti ini berusaha membantu sesuai kemampuan saya dan jg saya berharap kepada ibu bupati ikhfina fatmawati yg kebetulan juga seorang dokter agar tetap mempreoritaskan perlindungan kepada keselamatan ibu dan bayinya sekali lagi juga saya ucapkan keterlibatan dinkes dan gus bara selaku wabup mojokerto karena berkat beliau juga ibu dan si kembar cepat mendapat penanganan di RS.SAKINAH"Sekali lagi saya ucapkan, Terima kasih atas keterlibatan Dinkes Kabupaten Mojokerto " Ujar Suwarti Ketua PSPLM Mojokerto. 

Diharapkan bagi yang peduli pada nasib yang menimpa Sunartik dan  2 bayi prematur yang  lahir pada hari Rabu (20/10/2021) berjenis kelamin perempuan dengan nama Fita Risti Ayu Ningrum dan Finna Oktavia Ayu Ningrum yang mempunyai berat badan 1,3kg dan 1,1Kg , yang sekarang sedang dalam Inkubator bisa mendapatkan uluran tangan dari semua pihak.(Rep.Suanang).

DEMO PENCARI SUAKA DARI AFGANISTAN DI DEPAN GEDUNG DPRD BATAM DI BUBARKAN DI DUGA TIDAK KANTONGI IJIN

Radar Publik
Batam

Puluhan pencari suaka asal Afganistan di Batam, Kepulauan Riau kembali mendatangi Kantor DPRD Batam, Kamis (21/10/2021) siang.

Namun, aksi mereka dibubarkan oleh pihak kepolisian karena dianggap tidak mengantongi izin demo dari kepolisian.

Kedatangan para pencari suaka itu bertujuan menemui Ketua Komisi I DPRD Batam, Budi Mardianto sejak pertemuan pertama yang berlangsung di DPRD Batam pada September lalu.

Pantauan di lokasi, para pencari suaka tiba sekitar pukul 11.30 WIB, dan tampak membawa spanduk dan karton bertuliskan permintaan untuk dibantu guna dipindahkan ke Negara tujuan ketiga yaitu Amerika, Canada, Australia, dan New Zealand.
Namun berbeda dengan aksi sebelumnya, aksi para pencari suaka ini seketika disambut oleh para petugas Satpol PP dan anggota Kepolisian berpakaian bebas.
Sempat terjadi dialog antar petugas Kepolisian dengan para pencari suaka, karena aksi itu dianggap tidak memiliki izin keramaian dari pihak Kepolisian.

"Kalian datang ke sini apakah sudah mendapat izin keramaian dari pihak Kepolisian. Jangan menimbulkan keramaian, kalau aksi kalian seperti ini sudah termaksud aksi unjuk rasa," tegas salah satu petugas Kepolisian kepada perwakilan pengungsi di depan Kantor DPRD Batam.

Dialog antara pihak Kepolisian dengan perwakilan para pencari suaka tersebut juga sempat berlangsung alot, dan para pencari suaka kemudian memilih bertahan dengan duduk di depan kantor DPRD Batam.

Pihak Kepolisian akhirnya memberikan pilihan agar aksi tersebut segera dibubarkan, dan sempat menyediakan bus sebagai transportasi bagi pencari suaka kembali ke lokasi penampungan.
"Kalau tidak segera membubarkan diri, terpaksa kami lakukan tindakan tegas. Mohon hormati juga aturan yang berlaku di Indonesia," tegas petugas Kepolisian.
Mendapat sambutan tersebut, salah satu pencari suaka menyebutkan bahwa tindakan pihak Kepolisian sangat tidak membantu para pencari suaka dalam mencari jalan keluar.

"Mengapa kalian seperti ini kepada kami, kami hanya mengharapkan bantuan dari para anggota parlemen di tempat kami mengungsi ini. Agar permitaan kami dapat didengar oleh UNHCR," teriak Fatimah salah satu pencari suaka sembari menangis.

Walau demikian, pihak Kepolisian akhirnya tetap mengambil tindakan tegas untuk meminta para pencari suaka membatalkan aksi di DPRD Batam, dan kembali ke lokasi penampungan.

Melihat ketegasan dari pihak Kepolisian, para pencari suaka akhirnya menuruti permintaan dan memilih membubarkan diri, setelah sebelumnya sempat bertahan selama satu jam.

Keterangan foto
Para pencari suaka ditemui anggota kepolisian berpakaian bebas, petugas meminta agar aksi di depan DPRD Batam dibubarkan karena tidak memiliki izin keramaian. (Abdul)