Selasa, 07 April 2020

PENJUAL AYAM POTONG MENJERIT DIKARENAKAN HARGA AYAM POTONG ANJLOK DAN DI DUGA MENGALAMI KERUGIAN PENJUALAN

Radar Publik
Jawa Barat

Peternak ayam potong di Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, bakal menelan kerugian akibat harga ayam potong yang anjlok dari Rp 19 ribu menjadi Rp 7.000 per kilogram (Kg). Keadaan ini menjadi imbas pandemi Corona atau Covid-19.

Pengelolaan peternakan ayam PT Sukamulya Farm, Denis Adrian mengatakan, saat ini harga pasar ayam potong dari peternakan turun hingga Rp 7.000 per kilogram. Sedangkan biaya operasional setiap ekor ayam dari anakan hingga siap dijual sebesar Rp 18.500.
"Ancur parah harganya. Ini imbas dari wabah pandemi," ujar Denis Selasa (7/4/2020).

Denis menjelaskan, akibat kejadian ini para peternak diprediksi akan menelan kerugian yang sangat besar. Pasalnya harga pakan ayam mulai naik sedangkan harga jual ayam turun drastis. Turunnya harga ayam potong ini lantaran ketersediaan ayam memadai namun konsumennya tak ada.
"Saya kira-kira akan rugi sebesar Rp 400 juta. Konsumennya seperti rumah makan, KFC, AW, dan McD banyak yang menghentikan operasional jadi pemesanan menurun," terangnya.

Denis berharap pemerintah terkait menangani turunnya harga ayam ini dan Pandemi Corona segera mereda, karena Corona mempengaruhi segala sektor. "Solusinya berdoa ke Allah SWT agar wabah ini pergi dari Indonesia," tukasnya.
Sementara itu, anjloknya harga ayam potong ini ternyata belum berpengaruh di pasar. Dimana harga ayam potong di sejumlah pasar semi modern di Kabupaten Sukabumi masih berkisar Rp 30 ribu per kilogram. "Harga ayam masih Rp 30 ribu di Pasar Cibadak,” ujar Suhendi, salah seorang pedagang di Pasar Semi Modern Cibadak.

Lipsus Ag
(Abdul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar