Selasa, 27 Maret 2018

Jamal pelakuPencabulan anak dibawah umur meringkuk di jeruji besi

Radar Publik
MOJOKERTO - Duyung Trawas Mojokerto
Pelaku Pencabulan yang di duga mencabuli lebih dari 7 anak dibawah umur kini meringkuk di jeruji besi Polres Mojokerto seminggu yang lalu.

Sebut saja Jamal (53) suami dari Ibu Ustadza pengasuh Diniah Nurussobah desa Duyung Dsn. Duyung kec. Trawas kini meringkuk di jeruji besi, karena perbuatan bejat yang dilakukannya. Di duga telah mencabuli anak santriwati yang masih di bawah umur.

Kelakuan bejatnya terendus saat para guru sekolah Dasar telah memberi wawasan terhadap muridnya, agar para murid bisa menjaga diri dari bahayanya disaat remaja pada jaman seperti ini, tiba-tiba beberapa muridnya ada yang mengadukan bahwasanya ia di cabuli oleh suami ustadzah sebut saja Ayah Jamal (53) di tempat ngajinya, sehingga kasus tersebut dilaporkan ke PPA Polres Mojokerto dan dilakukan visum.

Kelakuan bejat tersebut dilakukan dengan bermodus memijat dan terus meraba-raba kemudian mencabulinya, eronisnya kelakuan seperti itu diperkirakan dari dulu akan tetapi korban enggan mengadu kepada orang tuanya, sehingga saat guru sekolah nya memberikan wawasan baru anak-anak ini mau mengadu dengan Isak tangis.

Kini pelaku meringkuk di jeruji besi, dan sangat di sayangkan dari pihak berwajib belum menempelkan garis kuning di rumah/Tempat Dinia tersebut tempat kejadian perkara (TKP), sampai berita ini diterbitkan.
Masyarakat meminta agar pelaku di hukum seberat-beratnya sesuai UU yang berlaku. (Nyoto)

Sabtu, 24 Maret 2018

Pria Portugal Lamar Gadis Asal Bojonegoro

Radar Publik
Sabtu, 24-03-2018
Oleh : Avrizal Ilmi

Bojonegoro - Media sosial dihebohkan adanya seorang gadis asal Kabupaten Bojonegoro, dipinang seorang bule asal Portugal, yang diketahui bernama Ricardo. Dalam video yang beredar bule tersebut masuk islam karena akan mempersuntung gadis Desa Asal Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.

Berawal kenalan dari aplikasi kencan, Ricardo ini akan mempersuting gadis desa yang dikenalnya sejak juni 2017 yang  bernama Darwati. Bule ini membuktikan kepada gadis pujaanya dan juga orang tuanya, untuk serius akan menikahinya.

Sementara itu, Ricardo juga sudah masuk ke agama islam, yang sebelumnya beragama katolik. Setelah memeluk agama islam, saat ini sehari hari nya aktifitas Darwati  mengajarkan Ricardo tata cara beragama islam. Selain itu Darwati pun mengajarkan nya berwudhu, sholat, dan juga membaca kitab suci alquran. Tak hanya itu ia juga menambahkan nama Muhammad didepan menjadi Muhammad Ricardo.

Muhammad Ricardo yang sebelumnya kerja di pabrik mobil ini mengatakan, bahwa Darwati merupakan cinta sejatinya,

"Masakan orang Indonesia sangat lezat dan pedas menjadi nilai tambah bagi rasa cinta saya," jelas Muhammad Ricardo.

Awalnya Darwati tidak menerima lamaran Ricardo, setelah bule asal Portugal ini membuktikan cintanya, dengan datang ke Indonesia dan sanggup masuk Islam. Darwati baru menerima. Bule asal Portugal ini akan melangsungkan pernikahan dengan Darwati, menunggu sertifikat muslimnya keluar. (Red)

Diduga Dibunuh, Janda Penjual Nasi Jagung Ditemukan Tewas Mengenaskan

Radar Publik
Sabtu, 24-03-2018
Pasuruan - Warga Sukorejo Pasuruan geger, setelah ditemukan jenazah seorang janda dengan kondisi mengenaskan di warungnya sendiri. Korban mengalami penuh luka benda tumpul di bagian kepala.

Setelah sempat jadi tontonan warga, jenazah Dewi Yulia (40) warga Dusun Glatik, Desa  Glagasari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, akhirnya dievakuasi di ke kamar mayat Rumah Sakit (RS) Pusdik Gasum Porong.

Saat ditemukan warga, korban dalam posisi terlentang di lantai dapur. Korban mengalami luka sobek dan memar di tengkuk kepala bagian belakang. Selain itu, dahinya terluka, diduga terkena sabetan benda tajam.

Penemuan mayat bermula saat Majid (25) menantunya, mendatangi warung korban yang berlokasi di Pasar Sukorejo. Saat itu, kebetulan kondisinya sedang sepi, karena libur di setiap hari Jumat.

Saat hendak ke dapur melihat mertuanya, wajahnya tertutupi jarik yang bersimbah darah.

Mengetahui kasus ini, keluarga pun melaporkan ke mapolsek setempat dan warga terus berdatangan ke lokasi kejadian.

Meski pihak kepolisian belum dapat memastikan pelaku, diduga kuat penjual nasi yang berstatus janda itu merupakan korban pembunuhan yang sudah direncanakan. Karena pada saat kejadian kondisi warung sedang tutup. (Kresna)

Jumat, 23 Maret 2018

Pemkab Ponorogo Siapkan Rp 20 Milyar Untuk Pupuk Organik

Radar Publik
Jum'at, 23-03-2018
Oleh : Heru Kuswanto
Ponorogo - Di tahun anggaran 2018 Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah menyiapkan uang sekitar Rp 20 milyar untuk program pupuk organik cair. Program ini untuk meningkatkan hasil panen padi milik petani.

Menurut Harmanto, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, program POC tersebut diberikan ke petani melalui kelompok tani. Program subsidi pupuk organik cair ini, tidak hanya untuk meningkatan hasil panen saja. Namun juga bisa menekan ketergantungannya petani menggunakan pupuk kimia. "Pupuk organik cair bisa memperbaiki struktur tanah di Ponoorogo lebih subuh," kata Harmanto.

Pupuk organik cair juga bisa digunakan untuk tanaman kedelai, jagung maupun tanaman tembakau. Sebab terbukti pengalaman tahun 2017 lalu hasil panennya sangat memuaskan. (Kresna)

Gelombang Tinggi Akibat Badai Marcus, Waspadai Perairan Pacitan

Radar Publik
Jum'at, 23-03-2018
Oleh : Agung Prawoto
Pacitan - Gelombang tinggi hingga 6 meter melanda perairan Pacitan beberapa hari terakhir. BPBD Pacitan menyebut, gelombang tinggi dipicu adanya badai Markus di sekitar perairan Samudera Hindia.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Windarto, gelombang tinggi ini melanda Pantai Tamperan Kelurahan Sidoarjo Pacitan sejak Rabu (22/3) . Sekitar pukul 11 siang, ombak laut telah memasuki dermaga dan membuat para nelayan kocar-kacir mengevakuasi perahu.

"Bagi para warga yang beraktifitas di sekitar laut, agar selalu waspada, pasalnya dampak badai markus ini masih berpotensi terjadi hingga 3 hari ke depan," jelas, Windarto. (Nyoto)

Kamis, 22 Maret 2018

Bikin Bengkak di Wajah, pabrik Jamu Ilegal Digrebek

Radar Publik
Jum'at, 23-03-2018 | 10:36 wib
Oleh : Mujianto Primadi
Sidoarjo - Sebuah produsen jamu tak berizin di Sidoarjo, Kamis (22/3) malam digerebek petugas Badan Pengawan Obat Makanan dan kepolisian. Dalam penggrebekan tersebut, terdapat ribuan liter jamu ilegal berhasil diamankan.

Dugaan sementara, jamu tak bermerek tersebut mengadung bahan kimia. Jika dikomsumsi, bisa mengalami bengkak di wajah hingga keracunan.

Sebuah gudang yang di gunakan untuk memproduksi jamu tradisional ini, terleta di Desa Kajeksan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Saat di lakukan proses penggerebekan, beberapa pegawai tengah mengemas jamu cair ke dalam kemasan botol plastik tanpa merek.

Gudang tersebut berisikan delapan ribu liter jamu yang dikemas didalam 438 jerigen. Bahkan, ratusan liter lainnya sudah dikemas didalam botol dan siap edar.

Sementara ini, produsen jamu yang telah berdiri sejak 3 tahun tersebut, mengaku tidak memiliki izin edar. Juga mencampur jamu dengan sejenis bahan kimia yang berbahaya untuk memberi efek penyenmbuhan bagi konsumen.

BPOM Surabaya, Siti Aminah mengatakan, penggrebekan ini, berawal dari laporan warga yang mengaku bengkak di bagian wajahnya sesudah mengkonsumsi jamu tersebut. Dengan adanya penemuan ini, dipastikan pemilik jamu telah melanggar Undang-Undang (UU) tentang kesehatan.

"Kami akan, membawa sampel jamu untuk di periksa di laboratorium. Guna memastikan kandungan bahan kimia didalam jamu tersebut. Sedangkan, kasusnya dalam proses penyelidikan polisi," terang BPOM Surabaya, Siti Aminah. (Nyoto)

Polisi Libatkan BI Untuk Menghitung Uang mainan

Radar Publik
Jumat, 23-03-2018
Tulungagung - Satuan Reserse Kriminal Polres Tulungagung, dengan melibatkan Bank Indonesia (BI) dan bank BCA melakukan penghitungan uang yang diduga adalah uang mainan, disetor oleh Mujiono, warga Dusun Karangtengah Desa Pulosari Kecamatan Ngunut Tulungagung, pada Senin (19/3) pagi. Satu persatu uang jenis mainan dengan pechan mulai seribu hingga Rp 100 ribu dihitung oleh petugas.

Hingga kini polisi telah memeriksa sejumlah saksi, tidak lain adalah Mujiono yang membawa uang ke bank BCA, serta 3 pegawai bank BCA Tulungagung. Dari keterangan saksi, uang tersebut diterima oleh Mujiono dari seorang warga Blitar, untuk membeli rumahnya pada hari Jumat lalu. Namun saat di bawa ke bank BCA uang dalam kardus tersebut adalah uang mainan.

Kasat Res Krim Polres Tulungagung AKP Mustijat Priyambodo mengatakan, setelah melakukan penyelidikan kini petugas menghitung uang dalam kardus tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan sementara uang tersebut diterima oleh Mujiono," jelas AKP Mutsijat Priyambodo.

Sebelumnya Mujiono pada Senin pagi mendatangi kantor BCA cabang Tulungagung, sambil membawa 2 kardus yang diklaim berisi uang tunai untuk membayar pembelian rumah.

Saat di bawah ke kantor BCA itu, kondisi kardus masih dalam kondisi tertutup, kemudian diserahkan ke teller bank, namun setelah dibuka ternyata berisi uang mainan. (Kresna)