Sabtu, 16 Desember 2017

Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah Di Desa Sekarjoho

Radar Publik
PRIGEN – Pada hari Jumat (15/12/2017) pukul 17.15 WIB. telah terjadi bencana alam Angin Puting Beliung di Dusun Sekarjoho Desa Sekarjoho Kec Prigen.

Adapun kronologi kejadian yaitu pada pukul 14.10 WIB. terjadi hujan yang sangat deras disertai angin kencang yang mengakibatkan Angin Puting Beliung, pada pukul 16.30 WIB Angin Puting Beliung mulai datang dan berputar di Dusun Sekarjoho Desa Sekarjoho Kec. Prigen yang mengakibatkan atap rumah penduduk dan Pos Siskamling serta Sekolahan berterbangan, pukul 17.15 WIB. Angin Puting Beliung memporak porandaikan 48 rumah penduduk dan 1 SD, 1 Pos Siskamling dan 1 Kantor / Balai Dusun.

Wilayah yang terdampak Angin Puting Beliung yaitu Dusun Sekarjoho Ds. Sekarjoho Kec. Prigen, tidak ada kerugian jiwa, yang kena kerugian materiil Angin Puting Beliung ada 48 rumah warga, dan sarana pasum yaitu satu SD, satu Balai Dusun, satu Pos Kampling.

Kapolsek Prigen juga memrintahkan Bhabinkamtibmas Ds. Sekarjoho BRIPKA Feri Wijaya, Anggota Penjagaan dan Reskrim mendatangi lokasi dan membantu pendataan dilapangan, dan menghimbau pada masyarakat untuk waspada terhadap bencana Angin Puting Beliung yang sewaktu – waktu datang atau ada susulan, Kapolsek Prigen juga koordinasi dengan Muspika Kec. Prigen untuk kegiatan siaga bencana dan minta bantuan kepada BPBD Kab. Pasuruan, dan sampai saat ini wilayah Prigen masih di guyur hujan.

 Penulis : Suwadi / Prigen

Siang ini Terjadi 12 Gempa Susulan di Tasikmalaya, BMKG Minta Masyarakat Tenang


Radar Publik
Sabtu, 16-12-2017
Tasikmalaya - Sebanyak 12 gempa susulan terjadi di sekitar?Tasikmalaya, Jawa Barat, hingga Sabtu (16/12) siang. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tak khawatir meski ada deteksi gempa baru di Garut pada pukul 07:25 WIB.

"Sejauh ini tidak ada yang mengkhawatirkan," terang Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko pada JawaPos.com, Sabtu (16/12).

Hary menjelaskan, tidak semua gempa yang datang setelah gempa utama merupakan gempa susulan.

Seperti yang terjadi di Garut pagi ini pukul 07.25 WIB dengan kekuatan 5,7 SR kedalaman sepuluh kilometer.
Menurut Harry, gempa yang terjadi di Garut tadi pagi, adalah gempa baru.

"Gempa Garut yang kekuatannya 5,7 SR kedalamannya sepuluh kilometer lokasinya berbeda dengan lokasi yang tadi malam. Jadi, itu konteksnya bukan gempa susulan. Itu merupakan gempa baru yang muncul agak selatan karena jaraknya jauh dari pinggir pantai," jelasnya.

BMKG menginformasikan bahwa daerah rawan gempa masih di bagian Selatan Jawa Barat.

Jadi, jika gempanya dekat dengan Jawa Barat, maka tingkat kerusakan yang lebih banyak ada pada wilayah Jawa Barat, terutama bagian Selatan.
Untuk wilayah Jawa Tengah juga memungkinkan kerusakan, tapi hanya pada wilayah Selatan.

Terkait banyaknya gempa susulan, Hary mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan dari  BNPB, BPBD, dan instansi yang berwenang dalam menangani bencana.

"Masyarakat diharapkan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi yang pada umumnya (gempa susulannya) kekuatannya semakin kecil. Kalau nanti ada gempa yang lebih besar atau kecil yang mendekati angka tadi pagi, dilihat lokasinya atau posisinya dulu. Kalau beda lokasi itu bukan gempa susulan tetapi gempa baru," pungkasnya. (Kresna)

Kamis, 14 Desember 2017

Dikira Kucing , Warga Pujon Temukan Bayi Perempuan


Radar Publik
Malang, Kota Batu - Jum'at, 15-12-2017
Oleh : Rafli Firmansyah
Warga Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang , digegerkan dengan penemuan bayi. Bayi berjenis kelamin perempuan ini ditemukan warga setelah mendengar suara rintihan yang dikira suara kucing.

Bayi perempuan mungil ditemukan Ponasih warga Dusun Krajan RT 24, RW 11 Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, di lorong samping rumahnya. Pemilik rumah awalnya mengira suara yang didengarnya adalah suara kucing.

Saat di cek sumber suara, dilihatnya ternyata bayi perempuan yang dalam kondisi telanjang bulat lengkap dengan ari-ari. Mirisnya, bayi malang ini digeletakkan saja di halaman rumah dan dibungkus dengan kain pel.

Pemilik rumah lantas bergegas melaporkan  temuannya tersebut ke perangkat desa setempat. Selang beberapa menit kemudian bayi langsung di evakuasi ke Puskesdes Ananda Desa Ngroto .

Beruntung bayi langsung dievakuasi ke Puskesres setempat. Menurut Yunita Dwi Wukandari, Bidan Puskesdes Ngroto tidak ditemukan adanya luka maupun cacat fisik pada bayi. Selanjutnya bayi akan dipindahkan ke Puskesmas Pujon yang memiliki peralatan medis lebih lengkap. (Nyoto)

Selasa, 12 Desember 2017

Terlibat Korupsi, Kejari Tahan Mantan Lurah Kepanjen


Radar Publik
MALANG Rabu, 13-12-2017
Oleh : Hadi Triswanto
Malang - Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kepanjen telah menahan Mantan Lurah Kepanjen Yoyok Yudianto. Warga kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang ini, menjadi tersangka kasus dugaan penyimpangan pengelolaan aset berupa tanah eks bengkok.

Guna penelusuran lebih mendalam terkait jumlah kerugian negara, Kejari bersinergi dengan inspektorat untuk melakukan audit.

Seperti diketahui, dugaan korupsi yang dilakukan Yoyok Yudianto berdasarkan laporan masyarakat ke Kejari Kepanjen beberapa bulan lalu. Selanjutnya penyidik Pidsus melakukan penyelidikan selama sebulan dan meminta keterangan  12 saksi.

Menurut Tridiyah Maistuti Kepala Inspektorat Kabupaten Malang, dugaan korupsi penyimpangan pengelolaan aset berupa tanah eks bengkok yang dilakukan Yoyok ini, terjadi saat masih menjabat sebagai Lurah Kepanjen mulai 2011 sampai 2016. "Yoyok melakukan tindakan melawan hukum, karena pengelolaan aset tanah eks bengkok tanpa seizin pemerintah daerah," kata Tridiyah Maistuti.

Kerugian negara dari perhitungan sementara lebih dari Rp 300 juta. Namun jumlah tersebut bisa bertambah, karenanya Kejari bersinergi dengan inspektorat untuk  melakukan audit secara lebih mendalam. "Tidak hanya terjerat Tipikor, mantan kades tersebut diduga juga melakukan mal administrasi dalam kasus ini," kata Tridiyah Maistuti. (Nyoto)

Senin, 11 Desember 2017

Kecewa Penanganan Korupsi, Massa Demo Penegak Hukum


Radar Publik
JOMBANG - Selasa, 12-12-2017
Oleh : Saiful Mualimin
Memperingati Hari Anti Korupsi sedunia yang jatuh tanggal 9 Desember kemarin puluhan massa dari Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) menggelar unjuk rasa. Aksi ini digelar di sejumlah kantor penegak hukum mulai kepolisian, kejaksaan hingga pengadilan.

Puluhan massa aksi ini menggelar unjuk rasa di Mapolres Jombang. Dengan membawa sejumlah poster dan spanduk masa aksi menyampaikan aspirasinya dengan orasi bebas.

Keinginan pengunjuk rasa untuk menemui penyidik dari Satreskrim terhalang barikade petugas yang berjaga di depan pintu masuk. Usai terjadi negosiasi, akhirnya sejumlah perwakilan diperbolehkan masuk. Dengan membawa sejumlah data, mereka mempertanyakan sejumlah penanganan kasus yang dianggap macet.

Joko Fatah Rokhim, korlap aksi mengatakan, "Mereka kecewa atas penanganan sejumlah kasus korupsi yang mandeg. Padahal bukti-bukti cukup kuat. Di antaranya kasus ajudikasi yang melibatkan oknum kepala desa di Desa Podoroto Kecamatan Kesamben. Kasus tersebut telah dilaporkan ke kejaksaan namun penanganannya mandeg."

Usai bertemu penyidik pengunjuk rasa ditemui oleh  Kapolres Jombang.  Kapolres menyatakan, terima kasih atas masukan dari massa pengunjuk rasa dan berjanji akan mengusutnya.

Usai dari Mapolres Jombang, pengunjuk rasa langsung bergeser ke kantor kejaksaan dan pengadilan dengan pengawalan ketat kepolisian.(Kresna)

Minggu, 10 Desember 2017

Sebanyak 156 Preman Diamankan Polres Malang Demi Keamanan


Radar Publik
Malang Senin, 11-12-2017
Oleh : Khaerul Anwar
Jelang hari raya natal dan tahun baru 2018, Satreskrim Polres Malang bersama jajaran membekuk preman-preman yang meresahkan masyarakat. Sebanyak 156 preman diamankan dalam operasi cipta kondisi, sekaligus persiapan Operasi Sikat Semeru kedua yang akan dilaksanakan 11 hingga 20 Desember mendatang.


Sebanyak 30 polsek jajaran bergerak memberantas preman di wilayahnya masing-masing. Hasilnya mengamankan preman dan pengamen yang meresahkan warga.

Operasi tersebut, merupakan attensi dari Kapolri, Jenderal Polisi Titto Karnavian dengan menyuruh seluruh Kapolda dan Kapolres se Indonesia, dilakukan secara serentak. Guna mengurangi angka kejahatan jelang natal dan tahun baru.

Menurut Menurut Kompol Deky Hermansyah, Wakapolres Malang, seluruh jajaran Polsek juga diwajibkan untuk mencegah tindak pidana pencurian dengan pemberatan atau curas, pencurian dengan kekerasan atau curas dan pencurian kendaraan bermotor atau curanmor.

Tidak hanya itu saja, pemberantasan kepemilikan senpi tanpa dilengkapi surat resmi, senjata tajam dan bahan peledak, juga menjadi attensi pemberantasan dalam operasi sikat semeru kedua.

Untuk preman-preman yang terjaring tersebut, akan diberikan pembinaan dan didata oleh kepolisian. Sedangkan preman yang melakukan tindak pidana, akan diproses secara hukum. (Kresna)

Harta Karun Peninggala Bung Karno Bawa Musibah, Tiga Orang Tewas Misterius


Radar Publik
Senin, 11-12-2017
Oleh : Felli Kosasi
Jember - Diduga hirup gas beracun di dalam goa saat mencari harta karun, tiga dari empat orang tewas di Kecamatan Mumbulsari Jember. Tim sar dibantu aparat TNI dan polisi berhasil mengevakuasi 4 korban.

Atas kejadian ini, seketika warga di Desa Lampeji Kecamatan Mumbulsari Jember, MInggu sore digegerkan dengan peristiwa 4 orang yang terjebak dalam goa yang digali sendiri. Berlokasi di pegunungan mayang ini, keempat warga tersebut melakukan penggalian harta karun. Goa sedalam 18 meter ini diduga mengandung gas beracun sehingga membuat ketiga orang di dalamnya tewas.

Sementara satu korban selamat namun dalam kondisi tidak sadarkan diri dan harus mendapat bantuan oksigen.
Petugas dari Tim SAR, TNI dan polisi butuh waktu 4 jam untuk mengevakuasi seluruh korban, karena lokasi goa berada di lereng pegunungan yang terjal.

Tiga korban tewas masing masing Taufik (40) dan Bari (18) warga Desa Suboh,Kecamatan Pakusari Jember, serta berikut Wardi (57)  warga Desa Jatian, Kecamatan Pakusari Jember.

Sedangkan satu korban selamat namun tidak sadarkan diri atas nama Fredy (27), warga Desa Suboh ,Kecamatan Pakusari Jember. Korban tewas dan selamat langsung di evakuasi ke bawah menggunakan tandu oleh petugas untuk kemudian di bawa ke RSUD dr Soebandi Jember.

Menurut Letkol Infantri Rudianto, Komandan Kodim 0824 Jember, dari keterangan warga, semula orang yang melakukan penggalian dalam goa berjumlah delapan orang. Namun  empat orang lainnya keluar goa karena kondisi pengap. Sedangkan di dalam hanya ada empat orang yang melakukan penggalian harta karun yang diduga peninggalan Bung Karno.

Namun karena menghirup udara beracun dari genset yang mereka bawa masuk ke dalam, ke 3 korban tewas, sedangkan 1 korban pingsan. "Padahal menurut keterangan warga, di dalam goa tersebut tidak ada harta karun, namun entah mengapa para korban yakin dan nekat mencari harta karun peninggalan Bung Karno tersebut," kata Letkol Infantri Rudianto. (Nyoto)