Sabtu, 09 April 2016

Adik Tak Kunjung Dinikahi, Pria Ini Nekat Bacok Tetangganya

Radar Publik
Sabtu 09 April 2016
Pasuruan - Asmari (40) kini harus menghabiskan hari-harinya di sel tahanan. Itu, setelah ia berselisih paham dengan tetangganya sendiri di Dusun Gunung Bakor, Desa Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

Asmari nekat membacok Sarmeli Sajiwo (37) siang (08/04) kemarin. Ia tak kuasa menahan emosi  lantaran melihat tetangganya itu sering menggoda adik perempuannya.

Sebelum membacok Sarmeli,  kedua pria bertetangga tersebut  sempat adu mulut. Dari adu  mulut itu berlanjut adu jotos hingga kemudian Asmari yang sehari-harinya jadi petani itu pulang mengambil sebilah golok di rumahnya.

Golok itu lantas  ia gunakan untuk membacok  korban.  Beruntung, salah satu warga berhasil memisah keduanya.  Sehingga, perkelahian itu tak  sampai menelan korban jiwa.

Meski begitu, Sarmeli harus dilarikan ke RSUD Bangil karena mengalami luka bacok di pergelangan tangannya. Informasi yang dihimpun menyebutkan, aksi penganiayaan  berujung bacokan itu, dipicu  motif asmara.

“Korban (Sarmeli) punya hubungan dengan  adik pelaku (Asmari). Hubungan   percintaan tersebut sudah ada sejak 2015,” terang Kapolsek Nguling, AKP Jaenuri.

Hubungan itu juga sudah diketahui  warga dan tetangga. Namun, hampir setahun hubungan itu berjalan, Sarmeli tak  kunjung ada kepastian alias tidak segera menikahi adik Asmari. Alhasil, pihak keluarga Asmari  pun sering menanyakan. Tapi,  lagi-lagi Sarmeli tak menanggapinya dengan serius.?

"?Pelaku membacok korban, kemudian kabur. Namun, pelaku berhasil kami amankan,  selang tiga jam usai kejadian,” beber Kapolsek Nguling.

Di hadapan penyidik, Asmari mengaku bahwa dia memang kesal karena melihat tingkah Sarmeli.

“Pelaku kesal karena korban dinilai tak punya tanggung jawab. Karena itulah keduanya berselisih paham hingga bertengkar,” beber Jaenuri.

Kini akibat perbuatannya, Asmari harus tetap diproses hukum. Menurut kapolsek, pelaku bisa  dikenai tindak pidana penganiayaan  yang korbannya mengalami  luka berat.

“Sampai kini (tadi siang),  kami sudah memeriksa sejumlah saksi dan tersangka sendiri. Pelaku kami jadikan tersangka dan sementara kami amankan,” (Nyoto)

DPO Brigpol Edy Bawa kabur Satu Kg Sabu-Sabu

Radar Publik
Sabtu, 9 April 2016 17:46
Makassar - Polres Pinrang menyebar foto Brigpol Edy Chandra yang sudah dijadikan sebagai buronan atau daftar pencarian orang (DPO) karena membawa kabur satu kg sabu-sabu.

"Brigpol Edy Chandra sudah dijadikan DPO dan kabur membawa narkoba satu kilogram. Warga yang melihat keberadaannya diminta melapor ke polisi atau Polsek terdekat," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Sabtu.

Dia mengatakan, anggota Unit Reserse Kriminal (Reskrim) itu melarikan diri setelah rekannya Brigpol Supardi dan empat orang lainnya dibekuk dengan barang bukti 3,4 kilogram sabu.

Brigpol Edy Chandra yang mengetahui dirinya menjadi target pengejaran oleh anggota Polres Pinrang dan Polda Sulsel itu langsung menghilang setelah rumahnya didatangi.

"Siapapun yang melaporkan keberadaan Brigpol Edy Chandra akan mendapatkan reward dari saya. Saya akan memberikan sejumlah uang tunai," katanya.

Kaburnya Edy Chandra itu setelah Kapolres Pinrang AKBP Andri langsung memimpin penggeledahan di rumah mertua Brigpol Supardi dan ditemukan sabu seberat tiga kilogram.

Sehari kemudian, Polres Pinrang melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan empat orang sindikat lainnya yakni Edi Rahman alias Wilo (35) warga Baranti, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan yang menjadi bos besar dari kedua polisi ini.

Kemudian tiga warga sipil lainnya yang menjadi rekan dari Brigpol Supardi yakni Suparman (25) warga Kulo, Sidrap, Ikbal (25) warga Ballang Nipa, Kabupaten Sinjai dan Abdurrahman Ashari alias Ari (36) warga Baranti, Sidrap.

Frans mengatakan kelima rekan dari oknum anggota Polres Sidrap itu punya peran masing-masing dalam sindikat peredaran barang haram ini di Sulsel dan Wilo menjadi bos besarnya dalam menjalankan bisnis itu.

"Ini sindikat besar di Sidrap dan dari sini narkobanya dipasok ke beberapa kabupaten dan kota lainnya di Sulsel. Yang diamankan juga ada dari Kabupaten Sinjai dan memang ini terorganisir dengan baik," katanya.

Sebelumnya, Kamis (7/4) malam, di lemari Brigpol Sup di SPN Batua ditemukan sabu-sabu sebanyak 400 gram dengan cara dipisah-pisah dalam bentuk bal sebanyak delapan.

Dari penemuan itu, anggota Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel kemudian menggeledah kamar Brigpol Sup dan ruangan lainnya sebelum membawanya ke Polda Sulsel.

Selanjutnya, Kapolres Pinrang AKBP Adre Irniadi memimpin penggeledehan di rumah mertuanya dan ditemukan tiga kilogram sabu lainnya.

"Semuanya total ada sekitar 3,4 kilogram sabu-sabu yang disimpan dengan cara menyebar, ada yang di kamar dan ada di gudang beras. Yang di gudang beras itu terbungkus rapi menggunakan koran dan dimasukkan dalam kardus," katanya. (Antr)

Pasuruan Jalur Pantura Rusak Parah, Banyak Pengendara Terpeleset

Radar Publik
Sabtu, 09 April 2016
Pasuruan - Setelah beberapa waktu lalu usai dikeruk dengan menggunakan alat barat. Membuat kondisi jalur Pantura Pasuruan, tepatnya di jalan raya Raci banyak jalan yang bergerat. Itu terjadi lantaran oleh pihak pekerjanya diterlantarkan begitu saja. kondisi ini membuat tak sedikit pengendara roda dua yang terpleset. Karena kondisi di jalan raya tersebut cukup licin dan membahayakan.

Ironisnya, kondisi jalur pantura yang bergerat itu setelah dikeruk sekitar sepanjang 25 kilometer (km). Bahkan, lebar geratan di sepanjang jalan yang dikeruk itu, besarannya relatif antara 3 hingga 10 centimeter (cm) atau maksimal seukuran ban motor. Sehingga membuat ban motor mudah selip dan membahayakan pengendaranya karena terpeleset.

Beberapa warga yang rumahnya berada di pinggir jalan raya itu mengatakan, dalam sehari bisa dipastikan ada saja pengguna roda dua yang terpeleset ketika melintas di jalan raya tersebut.

“Sudah berkali-kali pengendara motor yang terpeleset. Barusan saja ada yang terpeleset lagi. Beruntung hanya lecet-lecet dan kebetulan di belakangnya tidak ada kendaraan lain,” ujarnya kepada wartawan.

Hal senada juga disampaikan oleh pengendara pengguna jalan saat kami konfirmasi, Ia mengatakan, kondisi jalan tersebut menjadi bertambah parah pada saat turunnya hujan. Sebab kata dia, kondisinya bertambah licin dan banyak jalan yang berlubang.

“Apalagi jika hujan, jalan yang bergerat jadi makin licin. Semestinya setelah dikeruk sebagian, bisa langsung diaspal kembali. Dari pada dikeruk sepanjang puluhan kilometer, tapi tidak segera ditangani,” pungkasnya. (Nyoto)