Minggu, 27 Desember 2015

Hiu Tutul Terdampar, Dipotong Warga, Dagingnya Dijual

Radar Publik
Senin, 28-12-2015
TULUNGAGUNG, Seekor hiu tutul terdampar di Pantai Sidem, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Jatim, kemarin (27/12). Hiu yang panjangnya mencapai 7 meter itu sudah tak bernyawa lagi. Meski demikian, banyak warga dan wisatawan di lokasi yang menggunakan ikan berukuran jumbo itu sebagai objek berfoto ria.

Berdasar informasi yang dapat dihimpun di lokasi, hiu tutul itu ditemukan nelayan bersama warga setempat sekitar pukul 06.00 terdampar di bibir pantai. Beberapa warga yang mendapat informasi tersebut langsung menuju ke pantai dan memeriksa si hiu. Ternyata hewan itu sudah tidak bernyawa. Diperkirakan, beratnya lebih dari 1 ton. "Pagi hari sudah ramai. Warga mengerumuni hiu tutul," ungkap Robbin, warga setempat. Bangkai hiu itu kemudian dipotong warga. Dagingnya dijual. Namun, warga setempat tidak mau mengonsumsinya. Menurut warga, daging hiu tutul hambar. "Hanya dipotong dan dijual. Sisanya dikubur agar tidak bau," ujar Robbin. Sumarianto, nelayan Pantai Sidem, menyatakan, hiu tutul sebenarnya sudah diketahui terdampar Sabtu (26/12) sekitar pukul 14.00. Saat itu, nelayan menarik jaring. Ternyata, hiu sudah berada di dekat pantai. Karena kondisi ikan masih hidup, nelayan yang dibantu puluhan warga lain mengevakuasi sang hiu kembali ke laut lepas. "Jadi, ada sejak Sabtu. Kami kembalikan ke laut karena saat itu masih hidup. Pada bagian ekor, ada luka, mungkin bekas berkelahi dengan hiu lain," jelasnya. Hiu tutul terdampar karena terseret ombak besar. Sementara itu, kematiannya diduga disebabkan kekurangan air laut karena terlalu lama berada di bibir pantai. "Ikan mungkin saja kekurangan oksigen, atau karena bercampur dengan air tawar," jelas Sumarianto. (Red)

Jokowi minta lurah jangan takut gunakan dana desa

Radar Publik
Solo, Jawa Tengah Presiden Jokowi meminta para kepala dan perangkat desa untuk tidak takut menggunakan dana desa bila dana itu digunakan dan dikelola untuk kepentingan warga desa.

"Saya ini sebelas tahun jadi wali kota, pindah ke gubernur, enggak pernah merasa takut, karena bekerja sesuai prosedur. Kalau sudah bekerja sesuai prosedurnya, apa bisa dikriminalisasi? Tidak perlu takut untuk menggunakan anggaran. Kalau bekerja baik, tidak perlu kita takut, saya jamin," kata Jokowi, Sabtu, ketika bertemu dengan ribuan kepala desa dan perangkat desa di Indonesia. Kutip ANTARA news.

Presiden Jokowi mengaku tidak rela bila ada kepala desa yang bekerja  sungguh-sungguh, namun dikriminalisasi karena penggunaan dana desa.

"Siapa itu yang akan melakukan kriminalisasi? Kejaksaan? Polisi? Pasti akan saya kejar! Yang bekerja baik, saya ingin beri penghargaan, bukan dikriminalisasi," ujar Jokowi.

Presiden meminta para kepala desa berani menggunakan dana desa, namun tetap berhati-hati dan mengedepankan prinsip transparansi serta akuntabilitas.

"Ditulis minimal angkanya, penggunaaannya dan ditempel di papan setiap RT dan RW, supaya terbuka," ujar Jokowi pada pertemuan yang juga dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Desa PDT Marwan Jafar dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Nyoto)

Rabu, 23 Desember 2015

Polres Pasuruan Kerahkan 370 Personil, Amankan Natal Dan Tahun Baru

Radar Publik-pasuruan) - Kepolisian Resort Pasuruan, akan mengerahkan 370 personil polisi untuk pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, kata Kasubbag Humas Polres Pasuruan AKP MD. YUSUF, SH., MM.

           Hari ini Selasa ( 21/12/2015) baru saja telah  melaksanakan latihan pra operasi dan rapat koordinasi lintas sektoral terkait pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru  bertempat di Gedung tunggal Panaluan Polres Pasuruan yang dihadiri langsung oleh Kapolres Pasuruan AKBP SOELISTIJONO, SI.K., M.H. Bersama Wakapolres Pasuruan, para Kabag, Kasat, Kapolsek jajaran Polres Pasuruan dan seluruh Perwira yang terlibat dalam pengamanan perayaan Natal dan tahun baru, adapun  untuk pejabat lintas sektoral yang hadir antara lain  yaitu Kabakesbangpol Pemkab Pasuruan, Perwakilan Kodim 0819 Pasuruan,  Yon Zipur 10 Pasuruan, Yonkav Beji,  PM Kab. Pasuruan, Dishub Kab. 
Pasuruan, Pol PP Kab. Pasuruan,  Ketua PCNU Kab. Pasuruan ( KH. SON HAJI ),  BAMAG  Kab. Pasuruan,  Muspika Bangil, Muspika Gempol, Muspika Pandaan dan  Senkom Kab. Pasuruan, serta para undangan dari  Ormas FPI  Kab. Pasuruan.

Dalam rapat koordinasi lintas sektoral tersebut menghasilkan komitmen bahwa seluruh pejabat perwakilan yang diundang tersebut akan bersama-sama dan atau saling bekerja sama untuk mengamankan jalannya perayaan Natal  tahun 2015 dan perayaan malam tahun baru 2016 di wilayah hukum Polres Pasuruan, dan hari Rabu (23/12/2015) akan dilakukan gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru, yang juga ditandai sebagai dimulainya pengamanan tersebut, untuk wilayah hukum Polres Pasuruan  akan ditempatkan  Pospam sebanyak 6 Pospam yaitu Pospam  Bangil, Pospam Gempol, Pospam Pandaan, Pospam Prigen dan Pospam Purwosari, serta satu Posyan di Masjid Cengho Pandaan dan masih di dukung 14 Pos Pantau di seluruh wilayah hukum Polres Pasuruan.

MD. YUSUF menambahkan, pengamanan perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 dengan sandi Operasi Lilin Semeru 2015, akan digelar mulai 24 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016 atau selama sepuluh hari. "Sifat pengamanan, yaitu operasi kemanusian dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru,  Kasubbag humas  menghimbau, kepada masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru agar tidak menyulut petasan atau minum-minuman keras , karena selain dilarang oleh undang-undang juga dapat membahayakan si pemain dan orang lain.

"Kami tidak akan berhenti dan akan terus melakukan razia penjualan mercon (petasan) dan Miras (minuman keras), sehingga tidak ada lagi masyarakat yang menggunakan mercon atau minum-minuman keras saat merayakan  Natal dan tahun baru, tetapi untuk kembang api diperbolehkan, asal penggunaannya yang wajar-wajar dan tidak membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain”, Ujarnya. Berdasarkan data Ppolres Pasuruan, sasaran pengamanan Perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, yaitu sebanyak 41 Gereja, 1 Terminal , 11 Objek Wisata, dan belasan lokasi yang dijadikan tempat merayakan malam pergantian tahun 2015 ke 2016. / (humas)(sl)

Minggu, 20 Desember 2015

Gapura Pintu Masuk Tapal Batas Prigen Ke Trawas Ambruk

Radar Publik
Trawas - Gapura di tapal batas jalan dari arah prigen kebarat menuju trawas kab. Mojokerto Ambruk.

Dengan derasnya hujan di sertai angin sekitar pukul 04:00 wib. Gapuro tersebut ambruk, padahal gapuro tersebut masi dalam pembuatan setengah jadi kata warga setempat kepada Radar Publik.

Pembuatan gapuro diduga kurangnya alat perekat dan yang memakan anggaran ratusan juta rupiah tersebut ambruk, dan kurangnya pengawasan dalam pembuatan gapura yang berbentuk candi itu juga bisa menjadi dugaan pihak cv atau pemborong seenaknya saja tanpa memikarkan jangka panjang pungkasnya. (Nyoto)

Rabu, 16 Desember 2015

Presiden Jokowi Tolak Revisi Lemahkan UU KPK

Rada Publik
Jakarta - Presiden Joko Widodo hingga saat ini belum menyiapkan amanat presiden (ampres) untuk pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, presiden masih menunggu draft revisi UU KPK dari parlemen.

"Sampai sekarang presiden belum menerima surat dari DPR. Karena itu kan inisiatif dari mereka. (Ampres) nanti ada setelah presiden menerima surat dari DPR, dilampiri dengan lembar RUU dan draf naskah akademiknya," ujar Pratikno di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/12).

Meski demikian, menurut Pratikno, presiden bisa saja menolak menerbitkan ampres. Hal itu akan terjadi jika revisi melemahkan komisi antirasywah.

Menurutnya, sikap presiden hingga kini belum berubah, yakni menolak pelemahan KPK. Dalam prosesnya, Presiden juga meminta DPR mendengar dan melibatkan KPK, partisipasi publik, seperti akademisi dan penggiat antikorupsi.

"Dari substansinya ya jangan sampai melemahkan KPK. Presiden tegas soal itu," tandasnya. (Nyoto)

RSUD Mardiwaluyo Kota Blitar Menolak Pasien BPJS

Radar Publik
Blitar - Tidak terima saudaranya ditolak oleh pihak rumah sakit, kerabat salah satu pasien BPJS mengamuk di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah di Kota Blitar. Tidak hanya mengamuk, kerabat tersebut juga mencaci - maki petugas jaga dan dokter yang menemuinya.

Begitu tiba di Ruang Pelayanan Unit BPJS RSUD Mardiwaluyo Kota Blitar, emosi Syahrir warga asal Surabaya tersebut langsung meluap - luap. Syahrir sendiri merupakan kerabat dekat dari Ika Purnama Wati, salah satu pasien BPJS yang pada beberapa hari yang lalu sempat ditolak oleh RSUD Mardiwaluyo Kota Blitar. Tidak hanya berteriak - teriak, Syahrir juga mencaci - maki petugas BPJS yang tengah berjaga.

Syahrir sangat menyesalkan atas sikap pihak rumah sakit, yang telah menolak Ika Purnama Wati, yang saat itu menggunakan kartu BPJS untuk proses kelahiran anaknya. Selain itu, saudaranya kini harus menanggung banyak hutang akibat biaya persalinan.

Sementara perwakilan pihak rumah sakit yang menemui kerabat pasien BPJS yang ditolak mengatakan, akan melakukan pemeriksaan tentang data awal masuk sang pasien. Rencananya dalam waktu dekat, pihak rumah sakit juga akan melakukan pertemuan dengan pasien dan juga pihak BPJS.

Kasus penolakan pasien BPJS itu sendiri bermula saat, pasutri Mualik dan Ika Purnama Wati warga Kelurahan Tanggung Kota Blitar , yang pada tanggal 12 Desember yang lalu akan melahirkan anak keduanya melakui proses persalinan caesar. Namun karena oleh pihak RSUD Mardiwaluyo ditolak, ahkirnya korban melakukan proses persalinan di Rumah Sakit Aminah Kota Blitar.

Perwakilan Kades Se-Indonesia Kecewa Hadiri Undangan Acara Kemendes

Radar Publik
Jakarta - Pada Senin-Selasa (14-15/12/2015), kepala desa perwakilan se-Indonesia diundang hadir pada acara Rembug Desa oleh Kemendes di Kemayoran, Jakarta.

Ada 3 ribu lebih undangan yang ditujukan ke perwakilan kepala desa se-Indonesia. Di dalam undangan tersebut, dicantumkan segala bentuk akomodasi, transportasi menjadi tanggung jawab panitia (kemendes).

Setelah acara selesai, panitia mengumumkan agar masing-masing peserta untuk kembali ke hotelnya masing-masing guna penyelesaian administrasi.

Setelah para kepala desa menunggu di hotel masing-masing dari kemarin hingga siang ini, tidak ada kejelasan dari panitia. Waktu terus berjalan dan berjalan, pihak panitia ketika ditanyai, jawabannya tidak jelas.

Kalau mbok ya nggak ada akomodasi sampaikan saja ke kami dari kemarin, keluh Noer Ahsan, salah satu peserta yang diundang, saat dihubungi, Rabu (16/12/2015).

Noer mengira janji palsu dari panitia itu hanya dialami kades se-Jawa. Ternyata, kades-kades lain di luar Jawa juga mengalami hal yang sama.

Kami benar-benar marah karena dilecehkan Kemendes. Kami sangat jengkel dengan mereka, cetusnya.

Menurut pengakuan Noer, para kepala desa menginap di hotel Novotel, Mangga Dua, Hotel Ibis Mangga Dua. Para kades merasa terlantar di hotel karena menunggu janji palsu panitia. Banyak Kades juga yang balik ke daerahnya karena sudah kesal sama panitia.

Seperti diketahui, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, mengundang perwakilan kepala desa untuk hadir dalam kegiatan Rembug Nasional Desa Membangun Indonesia pada Senin-Selasa, 14-15 Desember 2015, waktu (terlampir), bertempat di Hall D2 Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta. Surat tertanggal 8 Desember 2015, bernomor 1722/DPPMD/XII/2015, perihal Undangan Peserta Rembug Nasional Membangun Indonesia.

Pada surat, tertulis akomodasi dan transportasi ditanggung Panitia (1 orang), harap para peserta dapat memperhatikan lokasi tempat menginap masing-masing (daftar terlampir). (Red)

Kamis, 10 Desember 2015

Menkeu Buka Sosialisasi Dana desa Di Kab. Pasuruan

Radar Publik
Kamis, 10 Desember 2015
Menteri Keuangan Republik Indonesia Bambang Soemantri Brodjonegoro bersama anggota DPR RI dari komisi XI Misbakhun hari ini membuka sosialisasi dana desa di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Menteri Keuangan RI, Bambang mengatakan, untuk Pemerintah Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu daerah yang telah menjalankan kewajiban dengan memberikan bantuan dana desa dari alokasi daerahnya.

"Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah yang telah menjalankan kewajibanya dengan mengalokasikan serta memberikan dana desa" kata Bambang, di Kabupaten Pasuruan, Kamis (10/12), Kepada Wartawan.

Sementara dari segi jumlah penerimaan dana desa tahun ini rata-rata desa diindonesia menerima Rp280 juta yang berasal dari APBN yang diperuntukan dana desa. Untuk tahun depan besaran penerimaan dana desa akan mengalami peningkatan menjadi Rp630 juta per desa.

Penambahan ini seiring adanya kenaikan alokasi dari pemerintah pusat tentang dana desa dari Rp20,76 triliun menjadi Rp46,9 triliun.

"Pemerintah menaikan anggaran untuk desa dari Rp20,16 triliun menjadi Rp46,9 triliun" terang menkeu.

Khusus untuk Kabupaten Pasuruan mulai tahun depan per desa akan menerima Rp1,12 milyar. Jumlah tersenut merupakan penggabungan dari dana desa yang berasal dari APBN dengan APBD.

Menteri mengharapkan agar kepala desa mampu mengelola dengan baik. Tidak hanya dari segi pengelolaan perencanaan, namun juga didukung dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Mengutamakan padat karya dengan melibatkan masyarakat untuk pembangunan desa.

"Jangan takut untuk mengambil keputusan karena hal itu bisa menghambat pembangunan serta peningkatan ekonomi rakyat," tandasnya. (Nyoto)

Senin, 07 Desember 2015

Giat Pertemuan & Silaturahim Kapolres Bersama Pimpinan Senkom Kab. Pasuruan

Radar Publik
Pasuruan-Dalam rangka menciptakan Harkamtibmas yang mantap di wilayah hukum Polres Pasuruan menjelang pelaksanaan Pilkada serentak dan juga menjelang perayaan Natal dan perayaan tahun baru 2016, Kapolres Pasuruan AKBP SOELISTIJONO, S.I.K, M.H. mengadakan giat pertemuan dan atau silaturohmi dengan jajaran   pengurus SENKOM wilayah Kab.Pasuruan yang dipimpin Sdr.FADHOLI dan sekertaris EFENDI, pertemuan silaturohmi tersebut bertempat di ruang kerja Kapolres Pasuruan yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 07 Desember 2015, jam 09.00 Wib, dan dalam pertemuan tersebut Kapolres Pasuruan didampingi oleh Kasat Binmas AKP AGUS MUKLISON, SH.

Adapun maksud dan tujuan Kapolres Pasuruan mengadakan pertemuan dan silaturohmi tersebut yaitu agar supaya Perkumpulan anggota SENKOM sebagai Mitra Polri  yang tersebar di wilayah hukum Polres  Pasuruan bisa membantu pelaksanaan tugas-tugas Polri dalam melindungi dan mengayomi masyarakat  atau dalam menciptakan Harkamtimas yang mantap di seputaran lingkungannya dengan cara yaitu melalui  penyampaian informasi –informasi lewat Sentra Komunikasi yang dimilikinya tentang Kamtibmas secara cepat dan tepat  dilingkungannya kepada Polri dan juga kepada masyarakat lainnya, sehingga tercipta lingkungan yang aman tentram dan damai , disamping itu   SENKOM  adalah juga sebagai anggota Polmas dan bersama Polri sehingga dapat menjaga stabilitas kemanan di wilayah lingkungannya serta menjadi tempat mencari solusi terbaik dilingkungannya juga  meredam masalah –masalah sosial yang tibul di masyarakat.

Khususnya dalam rangka menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2016 serta mengacu pada perkembangan situasi akhir-akhir ini di wilayah Indonesia  yaitu tentang meningkatnya para Buruh melakukan Unjuk Rasa  untuk menuntut peingkatan kesejahtraan dan juga meningkatnya giat Teroris di Dunia dan ini bisa berdampak kurang baik ke wilayah Negara kita Indonesia, untuk itu diharapkan kepada seluruh anggota SENKOM diwilayah Kabupaten Pasuruan bisa membantu tugas-tugas Polri dalam menjaga Kamtibmas atau Kamtibcarlanas sehingga tercipta sitguasi yang kondusif, dan Mancarli selama dalam menjelang dan atau dalam  pelaksanaan perayaan Natal dan perayaan tahun baru tersebut. (Nyoto)

GIAT TEST URINE ANGGOTA SAT LANTAS POLRES PASURUAN DALAM RANGKA GAKTIBPLIN (GIAT RUTIN)

Radar Publik
Pasuruan - Dalam rangka Penegakkan dan Penertiban Disiplin Anggota POLRI di wilayah hukum Polres Pasuruan, Anggota Sie Propam Polres Pasuruan dan di bantu dari Tim Urdokkes Polres Pasuruan telah melaksanakan kegiatan Test Urine yang dilakukan secara mendadak / tiba-tiba 

guna mengantisipasi anggota yang menyalahi aturan. Kali ini Sasarannya adalah khusus Anggota Sat Lantas Polres Pasuruan. Dan giat Tes Urine tersebut dilaksanakan pada hari ini,Senin (07/12/2015)  jam setengah 06.00 Wib s/d selesai, sebelum dilaksanakan Tes Urine terhadap anggota Sat Lantas Polres Pasuruan dilakukan Pengecekan Kelengkapan anggota baik mengenai surat-surat kendaraan, Senpi (senjata api), dan sikap tampang. 

Selanjutnya Anggota Sat Lantas Polres Pasuruan digiring menuju ruang Urdokkes Polres Pasuruan untuk dilakukan Tes Urine secara bergiliran dengan jumlah 41(empat puluh satu) anggota yang mengikuti kegiatan test urine. Kegiatan tersebut langsung dibawah pengawasan Kasie Propam Polres Pasuruan IPTU DJOKO SUTRISNO, SH. dan dr. PATRIA RUSLI selaku Kasie Urdokkes Polres Pasuruan.

Adapun dari kegiatan tersebut ditujukan untukmeningkatkan Kedisiplinan anggota POLRI dan menghindari keterlibatan anggota POLRI diwilayah hukumPolres Pasuruan menjadi pengguna narkoba, kegiatan ini sudah dilakukan secara rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali dan akan terus bergilir / merambah ke setiap masing-masing Fungsi di Polres Pasuruan bahkandilakukan di Polsek-polsek JajaranPolres Pasuruan. Tidak hanya paraPejabat Utama / para Perwira dan para Kapolsek Jajaran Polres Pasuruan saja, namun juga bisa dilaksanakan terhadap seluruh anggota Polres Pasuruan baik para Bintara, PNS, PHL yang berdinas di wilayah hukum Pores Pasuruan.

Dari pengecekan test urine tersebutkepada 41 anggota Sat Lantas Polres Pasuruan dinyatakan Clear narkoba oleh dr. PATRIA RUSLI (Kasie Dokkes Polres Pasuruan).Kegiatan ini sebagian dari wujud Wasdal terhadap anggota, karena apabila seorang anggota POLRI yang ketahuan sebagai pengguna narkoba bisa dilakukan sidang KKEP ( Komisi kode etik profesi Polri) dengan sangsi pemecan atau PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat)”, Ujar Kasubbag Humas Polres Pasuruan AKP MD.YUSUF, SH., MM.(sl/liana)

Minggu, 06 Desember 2015

Kepala Desa Wajak Djainuri Membagikan Sarung Dan Jilbab Bergambar Sala Satu Paslon

Radar Publik
Malang - Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang tinggal tiga hari lagi. Ironisnya, sejumlah praktek kecurangan kini mulai merebak di wilayah tersebut. Terbaru, Tim Investigasi PDI Perjuangan yang mengusung calon nomer urut 2, Dewanti Rumpoko dan Masrifah Hadi, menemukan pembagian sarung dan jilbab politik pada seluruh Ketua RT dan Ketua RW di Desa Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Bambang Siswanto, Koordinator Tim Pemenangan Dewanti Rumpoko, Minggu (6/12/2015) sore pada awak media di Kantor DPC PDIP Jalan Raya Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, menceritakan, kronologis itu berawal saat Kepala Desa Wajak atas nama Djainuri, mengeluarkan undangan resmi dengan kop pemerintah desa setempat.

Dalam undangan tersebut, mereka meminta kehadiran seluruh Ketua RT dan Ketua RW di Balai Desa Wajak pada tanggal 4 Desember 2015 pada pukul 19.00 wib. Dalam undangan tersebut, disebutkan ada pembagian intensif alokasi dana desa (ADD) tahap kedua pada seluruh RT dan RW.

“Nah, pada saat menyerahkan amplop berisi uang intensif, ternyata dibarengi dengan pemberian sarung serta jilbab bergambar pasangan nomer urut 1, Rendra-Sanusi. Ini adalah pelanggaran berat. Karena sudah melibatkan aparatur Negara yakni kepala desa,” paparnya.

Menurut Bambang yang mantan Anggota DPRD Kabupaten Malang itu, jumlah penerima sarung dan politik adalah 104 orang. Mereka terdiri dari 84 orang Ketua RT dan 20 orang Ketua RW. “Undangan itu resmi dari kepala desa. Ditengah-tengah pembagian intensif atau acara tersebut, dibagikan masing-masing sarung dan kerudung bergambar calon petahana. Sejauh ini kita sudah laporkan ke Panwas Kabupaten Malang,” ujarnya.

Ia melanjutkan, dari temuan tim PDIP, modus seperti ini sangat merugikan kandidat lainnya. Dan terindikasi, tim investigasi PDIP menemukan modus serupa di 5 Kecamatan se Kabupaten Malang.Hanya saja, lokasi dan pembagian sarung serta kerudung itu berbeda-beda caranya. “Kalau di Wajak, jelas dibagikan dan menumpangi pembagian intensif dibalai desa. Kalau didaerah lain, juga ada. Cuma lokasinya berbeda,” ucapnya.

Ketua Hukum Tim PDIP dan Pemenangan Dewanti Rumpoko, Hadi Susanto menerangkan, minimnya petugas Panwas di sejumlah Kecamatan, membuat kinerja mereka tidak obyektif dalam menanggapi kasus seperti ini. “Harusnya panwas menghentikan langsung. Tidak boleh ada pembagian sarung dan kerudung yang dilakukan oleh perangkat desa. Pilkada ini tidak fair, percuma ada pernyataan sikap damai dan menolak money politik tapi faktanya, ada pelanggaran serius seperti ini,” katanya.

“Kalau Panwas tidak bergerak dan diam saja, kami akan laporkan hal ini ke Bawaslu dan dewan kehormatan penyelenggara pemilu (DKPP). Karena sudah jelas-jelas pembagian sarung dan jilbab ditengah acara pembagian intensif dana desa, melanggar undang-undang,” tandasnya.

Sementara itu, Anggota Panwas Kabupaten Malang, George Da Silva menambahkan, pihaknya sudah menerima laporan tertulis soal pembagian sarung dan jilbab oleh kepala desa wajak. “Kami masih memeriksa saksi dan pelapor. Setelah ini akan kita kaji lebih dulu,” ia mengakhiri. (Nyoto)

Jumat, 04 Desember 2015

Promo Ayam Kampus di FB Bagus, 1 Cewek Dipakai 5 Cowok

Radar Publik
Sabtu, 05 Desember 2015
Malang - Nekat, itulah mungkin istilah yang cocok menggambarkan Bagus Artha Pamungkas, mucikari yang menjajakan para gadis ayam kampus melalui media sosial Facebook. Bagaimana tidak, seluruh dinding laman Facebook Bagus dipenuhi promo ayam kampus.

Tidak hanya nama dan harga, namun mulai dari tinggi badan, berat bedan, ukuran payudara, durasi waktu sewa ayam kampus, hingga nomer telpon yang diduga milik wanita-wanita itu ditulis detil di dinding Facebooknya. Namun untuk foto-foto para ayam kampusnya, di salah satu komentar ia memilih untuk mengirim via Whatsapp.

Dari pantauan beritajatim.com, di salah satu postingannya tercatat ada 18 nama wanita yang coba pelaku tawarkan kepada para pelanggannya. Ada 15 wanita itu berlokasi di Kota Malang sedangkan 3 lainnya berlokasi di Kota Surabaya.

Salah satu promo yang ditawarkan Bagus adalah GangBang. Disitu dia menulis, "Edisi yang mau GangBang, 1 cwe lawan max 5 cwo. Edisi lagi kepengen berat cwenya".

Kapolres Malang Kota AKBP Singgamata, mengatakan dari data yang berhasil dihimpun oleh polisi tercatat ada 12 mahasiswi yang menjadi anak asuh dari pelaku. "Yang sudah kita dapat ada 12 mahasiswi. Ada dari perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi negeri, ada Malang ada Surabaya asalnya," ujar AKBP Singgamata, Jumat (4/12/2015).

Sebelumnya diberitakan, Polisi Resort Malang Kota berhasil menangkap mucikari online, Bagus Artha Pamungkas (21) di sebuah apartemen di Kawasan Jl Soekarno-Hatta, Lowokwaru, Kota Malang pada 27 November 2015. Pelaku diketahui menjual teman wanitanya melalui media sosial, Facebook, dengan tarif bermacam-macam dan menjajakannya secara terbuka. (Nyoto)

Kamis, 03 Desember 2015

Di Duga Korban Pembunuhan Mayat Perempuan Di ketemukan Di Jurang Pacet, Pinggulnya Bertato Matahari

Radar Publik
Mojokerto - Mayat perempuan terbungkus karung plastik ditemukan pencari madu di jurang Dusun Sendi, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto, Rabu (2/12/2015).

Mayat yang sudah membusuk itu diduga kuat menjadi korban pembunuhan. Kapolsek Pacet AKP Didik Hariono mengatakan, mayat itu ditemukan seorang pencari madu di jurang yang masuk wilayah Dusun Sendi dengan kedalaman sekitar 25 meter.

"Korban pembunuhan yang sengaja dibuang pelaku ke jurang," kata Didik.

Didik menjelaskan, bagian kaki sampai pinggang mayat perempuan itu terbungkus karung plastik. Korban diperkirakan meninggal lebih dari seminggu. Selain itu, wajah perempuan malang ini sudah hancur sehingga sulit dikenali.

Hasil olah TKP, lanjut Didik, juga tak ditemukan identitas apa pun pada mayat. Hanya saja terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang mungkin bisa merujuk ke identitas perempuan ini. Tinggi badan sekitar 155-160 centimeter.

"Memakai jaket hitam, kaos warna cokelat, serta celana jeans warna biru," katanya.

Selain itu, kata dia, gelang dan cincin emas, serta gelang karet warna merah pada tangan kanannya juga masih utuh. Sebuah kalung perak juga masih terpakai di leher korban.

"Ada tato bermotif seperti matahari terdapat di pinggul kiri korban," ungkapnya.

Saat ini polisi membawa mayat tersebut ke RS Bhayangkara Polda Jatim. "Untuk lebih jelasnya penyebab kematian korban kami tunggu hasil otopsi," pungkasnya. (Nyoto)