Radar Publik, Sabtu 15/2/2014.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menyita dua unit mobil terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Tubagus Chaeri Wardana.
Kali ini lembaga antikorupsi itu menyita Honda CR-V dari anggota DPRD Banten fraksi Demokrat, Sonny Indra Djaya dan Toyota Vellfire dari artis Jeniffer Dunn.
"Melalui pengacara TCW, Tubagus Sukatma dititipi mobil oleh Sonny untuk diserahkaan ke KPK. Oleh KPK dilakukan penyitaan mobil Honda CR-V bernopol B 287 SON," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (12/2).
Menurut Johan, mobil tersebut masih menggunakan nama adik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah tersebut. Oleh karena itu, lanjut Johan, penyidik masih mendalami konteks pemberian mobil oleh Wawan ke anggota DPRD Banten tersebut.
Sedangkan terkait Toyota Vellfire, Johan mengatakan mobil tersebut dari kediaman artis cantik Jennifer Dunn di Jalan Bangka, Jakarta Selatan pada Rabu (12/2) sore.'Terkait dengan penanganan perkara dugaan TPPU untuk tersangka TCW tadi sore penyidik KPK melakukan penyitaan sebuah mobil Toyota Vellfire berwarna putih B 510 JDC," kata Johan.
Menurut Johan, penyidik KPK menyita mobil tersebut karena diduga terkait dengan pencucian uang yang dilakukan Wawan.Lebih lanjut dia juga mengatakan, kemungkinan Jennifer juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan terkait penyitaan tersebut. "KPK akan segera melakukan pemeriksaan terhadap Jennifer. Namun belum diketahui jadwal pastinya," ujar Johan.
Sebelumnya, KPK juga menyita sejumlah mobil mewah dari beberapa orang. Di antaranya Toyota Verlfire dan Mercedez type C250 dari rumah Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pandeglang, Banten, Gunawan, dan Honda CR-V dari anggota DPRD Banten, Media War man.
Terkait dugaan pencucian uang Wawan, KPK sebelumnya telah menyita 22 mobil dan sebuah Harley Davidson yang diduga milik Wawan.Beberapa di antaranya merupakan mobil super mewah bermerek Lamborghini, Ferrari, Bentley, dan Rolls Royce. (Red)
▼
Jumat, 14 Februari 2014
Kapolri Minta Waspadai Gerakan Teroris Saat Pemilu
Radar Publik Sabtu, 15 Februari 2014.
JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman meminta kepada setiap jajarannya untuk tetap waspada dalam melakukan pengamanan pemilihan umum (Pemilu) 9 April mendatang. Mengingat ancaman gerakan teroris masih sangat pontensial.
"Tentu mengganggu pemilu karena menarget sesuatu yang tidak jelas," ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2014).
Dikatakannya, saat ini keberadaan kelompok teroris menjadi perhatian khusus, lantaran polisi merupakan target mereka.
"Dulu targetnya lambang-lambang asing, ada masjid di bom, kedutaan di bom, sekarang polisi ditembaki nah apakah pemilu juga menjadi perhatian kita," ucapnya.
Meski potensi ganguan terorisme menjelang pemilu itu belum ada, pihaknya tetap mewanti-wanti kepada petugas dilapangan untuk tetap waspada.
"Walau pun belum ada koneksi kesana, tapi itu menjadi perhatian kita untuk waspada, dan kita sudah informasikan kepada angggota kita di lapangan agar mewaspadai," tutupnya. (Nyoto)
JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman meminta kepada setiap jajarannya untuk tetap waspada dalam melakukan pengamanan pemilihan umum (Pemilu) 9 April mendatang. Mengingat ancaman gerakan teroris masih sangat pontensial.
"Tentu mengganggu pemilu karena menarget sesuatu yang tidak jelas," ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2014).
Dikatakannya, saat ini keberadaan kelompok teroris menjadi perhatian khusus, lantaran polisi merupakan target mereka.
"Dulu targetnya lambang-lambang asing, ada masjid di bom, kedutaan di bom, sekarang polisi ditembaki nah apakah pemilu juga menjadi perhatian kita," ucapnya.
Meski potensi ganguan terorisme menjelang pemilu itu belum ada, pihaknya tetap mewanti-wanti kepada petugas dilapangan untuk tetap waspada.
"Walau pun belum ada koneksi kesana, tapi itu menjadi perhatian kita untuk waspada, dan kita sudah informasikan kepada angggota kita di lapangan agar mewaspadai," tutupnya. (Nyoto)
Gunung Kelud Erupsi, BPLS Pantau Semburan Lumpur Lapindo
Radar Publik Jum'at, 14 Februari 2014.
SIDOARJO - Erupsi Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur membuat Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) panik. BPLS bersama tim ahli geologi kini kian intensif melakukan pantauan terhadap semburan lumpur panas Lapindo.
Pantauan yang dilakukan BPLS bersama tim ahli geologi ini sebagai langkah antisipasi terjadinya kemungkinan buruk yang bakal terjadi di lumpur Lapindo sebagai dampak dari erupsi Kelud.
"BPLS khawatir meletusnya Gunung Kelud justru akan berpengaruh terhadap peningkatan semburan lumpur panas Lapindo," kata Humas BPLS, Dwinanto Hesti Prasetyo, Jumat (14/2/2014).
Ia menuturkan, dari hasil pengukuran saat ini suhu luapan lumpur panas Lapindo masih pada kisaran 40 sampai 45 derajat celcius untuk aliran lumpur panas yang ke wilayah selatan.
"Angka ini masih tergolong normal, karena pada hari-hari biasa suhu dikisaran angka tersebut," tuturnya.
Dari hasil pantauan sementara ini, kata dia, semburan lumpur panas Lapindo pascaerupsi Gunung Kelud masih belum menunjukkan peningkatan aktifitas. (Nyoto)
SIDOARJO - Erupsi Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur membuat Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) panik. BPLS bersama tim ahli geologi kini kian intensif melakukan pantauan terhadap semburan lumpur panas Lapindo.
Pantauan yang dilakukan BPLS bersama tim ahli geologi ini sebagai langkah antisipasi terjadinya kemungkinan buruk yang bakal terjadi di lumpur Lapindo sebagai dampak dari erupsi Kelud.
"BPLS khawatir meletusnya Gunung Kelud justru akan berpengaruh terhadap peningkatan semburan lumpur panas Lapindo," kata Humas BPLS, Dwinanto Hesti Prasetyo, Jumat (14/2/2014).
Ia menuturkan, dari hasil pengukuran saat ini suhu luapan lumpur panas Lapindo masih pada kisaran 40 sampai 45 derajat celcius untuk aliran lumpur panas yang ke wilayah selatan.
"Angka ini masih tergolong normal, karena pada hari-hari biasa suhu dikisaran angka tersebut," tuturnya.
Dari hasil pantauan sementara ini, kata dia, semburan lumpur panas Lapindo pascaerupsi Gunung Kelud masih belum menunjukkan peningkatan aktifitas. (Nyoto)